RENUNGAN

Yesus, Sang Roti Hidup

Hari Minggu Biasa XIX (8 Agustus 2021)

1Raj. 19:4-8; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Ef. 4:30-5:2; Yoh. 6:41-51

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Akulah roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup di dunia” (Yoh 6:51)

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari yang terkasih

Jika kita mendengar kata roti, bayangan kita tertuju pada makanan jasmani yang rasanya enak. Seperti juga nasi, rotipun sering disebut sebagai makanan pokok untuk hidup bagi orang yang makanan pokoknya roti.

Dalam Kitab Suci: Roti penting untuk hidup. Tuhan menyediakan roti bagi bangsa Israel saat kelaparan di padang gurun untuk menuju Tanah Terjanji. Setiap hari Yesus menyediakan roti bagi mereka. Juga ketika Yesus memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan  dua ikan. Roti menjadi bagian terpenting bagi hidup manusia, supaya tidak lapar dan bisa bertahan hidup.

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari yang terkasih,

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyatakan bahwa Akulah roti hidup yang turun dari surga.   Pernyataan Yesus ini membuat orang Yahudi bersungut-sungut, karena yang mereka tahu adalah bahwa Yesus itu anak Yusuf dan Maria, dan mereka mengenal keluarga-Nya.  Mengenal keluarga Yesus rupanya menjadi penghalang bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus. Mereka hanya bisa melihat bahwa Yesus sebagai seorang anak  tukang kayu. Mereka tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.  Sulit sekali bagi mereka untuk menerima bahwa  Yesus adalah  roti dari surga yang diutus Allah, Bapa-Nya. Karena ketidakpercayaan orang-orang Yahudi, Yesus menghimbau mereka untuk tidak bersungut-sungut, tidak membiarkan mereka merasa jengkel, sebal, dan tidak mau menerima hal yang sulit mereka pahami.

Mungkin kitapun akan bersikap seperti orang-orang Yahudi waktu itu, sulit percaya dan berpikir apa yang dikatakan Yesus  itu adalah hal yang tidak mungkin.

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari yang terkasih,

Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga, diterima dan disantap melalui iman. Artinya santapan ini adalah santapan iman atau sebagai makanan rohani. Untuk mengenal dan percaya kepada Yesus, diperlukan bimbingan Ilahi. Orang percaya kepada Yesus bukan karena ia yang memilih percaya, melainkan Bapa yang menarik dia untuk percaya. Dan orang ini  yang akan dibangkitkan Yesus pada akhir zaman (Yoh 6:44). Karena ia telah menerima Sang Mesias.

Melalui tindakan mukjizat memberi makan orang banyak, Yesus menyatakan bukan hanya kuasa-Nya, melainkan Ia sendirilah Sang Roti Hidup. Roti hidup merupakan kiasan atas tubuh-Nya yang Ia korbankan untuk memberikan kehidupan kekal. Dengan mengorbankan diri-Nya sendiri demi  kebahagiaan dan keselamatan manusia. Dan inilah bukti kasih Allah yang begitu besar kepada manusia. Ia bisa memberikan hidup kekal, hidup yang jauh lebih penting daripada hidup sementara yang ditopang oleh makanan jasmani.  Ia lebih daripada manna/roti yang dahulu diberikan di padang  gurun, yang bisa membuat mereka hidup berhari-hari. Tapi akhirnya mati juga.

Yesus adalah roti hidup yang membawa ke kebangkitan menuju hidup abadi bersama Bapa. Daging dan darah Yesus adalah hidup yang Ia karuniakan untuk menyelamatkan orang yang percaya kepada-Nya. Oleh karena itu, keselamatan hanya mungkin diperoleh dan dinikmati oleh orang yang percaya. Seseorang perlu anugerah dari Allah Bapa dan menyambut ajaran-Nya melalui Yesus dengan rendah hati. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup, berarti hidup di dalam keselamatan.

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang terkasih,

Kita bersyukur bahwa Bapa telah menarik kita untuk percaya kepada Yesus. Sebagai orang yang percaya kepada Yesus, bahwa Dialah Sang Roti Hidup, maka marilah kita mempertahankan dan berupaya supaya tetap hidup  dalam kebenaran Tuhan dengan makanan rohani yaitu sabda atau firman Tuhan, dan menerima Yesus Sang Roti Hidup dalam Ekaristi Kudus. Dengan santapan rohani yang adalah Tubuh dan Darah Yesus sendiri, kita akan memperoleh keselamatan, dan kehidupan kekal di surga.   

Berkah Dalem.

A. Anik Is

Lingk. St. Ignatius

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.