Motto Lingkungan:
“Bersama Bunda Maria, kita setia bekerja di ladang Tuhan”
VISI:
Lingkungan Santa Maria Paroki Santo Yoseph Purwokerto adalah persekutuan Umat Beriman Katolik yang terpanggil untuk senantiasa saling membangun kehidupan spiritual dan kehidupan sosial menuju terwujudnya paguyuban yang semakin menampakkan Kasih Allah di muka bumi.
NAMA DAN PENGURUS LINGKUNGAN:
1. Nama Lingkungan
Nama Santo / Santa Pelindung : Santa Maria
Pesta Nama Lingkungan : 1 Januari
Alamat Sekertariat : Bumi Arca Indah 12/7B Purwokerto
Wilayah : II (dua)
Ketua Wilayah : FX Soedarmawan
2. Pengurus Lingkungan : Masa Bakti 2016 – 2019
Ketua Lingkungan : Angelina Clara F.Rina Suhandi (08122670012)
Wakil : Alfonsus Ariawan (0811291206)
Sekertaris : Anicetus Eka Ardiyanto (081802845381)
Bendahara : Agustina Sinta Indriani (081327180080)
: Maria Budiarti (089503214309)
1. Sie Liturgi : Anastasia Djunaeny (081578049805)
: Joana Diana Putri (087837170874)
2. Sie Usaha : Helena Mariana Kusuma (08122716887)
: Bernarda Sutjiawati Tjahjomuljo (085200421734)
: Regina Kristinawati (08122956095)
3. Sie Katakese : Valentinus Sutejo Yuwono (081327137789)
: Maria Alva Puspasari (081548801678)
4. Prodiakon : Stefanus Handoko P Pratiknyo (085101607600)
: Maria Catharina Sri Hartati (08156997006)
: Anastasia Djunaeny (081578049805)
3. Masa Bakti Pengurus Lingkungan
Masa Bakti Pengurus Lingkungan setiap periode adalah selama 3 (tiga) tahun
SEJARAH LINGKUNGAN SANTA MARIA
Pada 15 Agustus 1981, pada masa tugas pelayanan para Pastor OMI, terbentuklah Lingkungan Santa Maria dengan 33 Kepala Keluarga. Pada waktu itu, Bapak Sukarman menjabat sebagai Ketua Lingkungan sampai dengan tahun 1997.
Nama Santa Maria dipilih sebagai Santa Pelindung sekaligus nama lingkungan karena pada saat itu mayoritas warganya adalah kaum hawa dan ingin meneladani Santa Maria dalam kehidupan sehari-hari.
Pada periode – periode awal terbentuknya Lingkungan Santa Maria, Bapak Sukarman didaulat oleh warga menjabat sebagai Ketua Lingkungan Santa Maria hingga beberapa periode dan berakhir pada tahun 1997 demi regenerasi di saat Pastor Yohanes Casey OMI bertugas di Paroki Santo Yosep. Bersama-sama dengan istri, Ibu Elisabeth Esti Sumawur, Bapak Sukarman mengembangkan Lingkungan Santa Maria dengan penuh semangat pelayanan dan tidak segan untuk berinisiatif mengunjungi, mengajak dan menjemput warga lingkungan untuk bisa aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan demi membangun kehidupan spiritual dan sosial warga lingkungan. Hal tersebut menjadi dasar yang utama untuk keberlangsungan kehidupan paguyuban umat beriman katolik di Lingkungan Santa Maria sehingga dapat senantiasa tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Kesaksian Ibu Maria Yosephin Budiarti menyatakan bahwa Bapak Sukarman dan Ibu Esti membina iman warga Lingkungan Santa Maria dengan berbagai kegiatan dan tidak segan membagikan sendiri undangan apabila ada kegiatan lingkungan menjadi salah satu contoh nyata yang menjadi rujukan.
Setelah Bapak Sukarman, Ketua Lingkungan selanjutnya dijabat berturut-turut oleh Ibu Maria Yoshepin Budiarti (1997-2003), Ibu Brigita Silvia (2003-2009), Bapak Heru (2009-2012), Bapak Ignatius Mukti Wibowo (2011-2015) yang di tengah kepemimpinannya pada periode yang ke 2 (dua) didaulat menjadi Bendahara DPP Paroki Santo Yoseph Purwokerto sehingga dibentuk Pengurus Lingkungan yang baru dengan Ibu Angelina Clara F.Rina Suhandi sebagai Ketua Lingkungan untuk periode 2016-2019.
Pada perjalanannya Lingkungan Santa Maria juga mengalami pasang surut dalam kehidupan berkegiatan. Sempat pada suatu masa terjadi kevakuman kegiatan, yaitu pada masa kepemimpinan Bapak Heru, namun kemudian kembali bangkit setelah kepemimpinan beralih ke Bapak Ignatius Mukti Wibowo sebagai Ketua Lingkungan bersamaan dengan Lingkungan Santa Maria yang saat itu mendapat tugas menjadi Panitia Natal dan Paskah 2011-2012.
Spriritualitas Santa Maria sebagai Ibu yang mengayomi dan melayani dengan setia sudah terlihat dari semangatnya kaum hawa dalam setiap kegiatan lingkungan yang diadakan. Semangat dan spiritual Bunda Maria ini pula yang membawa kebersamaan di Lingkungan Santa Maria mendorong terbentuknya kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting (DPR) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting St.Theresa pada tgl 20 Nopember 2013 dan dilantik tgl 19 Juni 2014. Hampir seluruh ibu di Lingkungan Santa Maria menjadi anggota dari Wanita Katolik RI Ranting St.Theresa sehingga segala kegiatan yang diselenggarakan oleh Wanita Katolik RI Ranting St.Theresa identik dengan kegiatan Lingkungan Santa Maria jika dilihat dari anggota yang melaksanakannya. Diawal pendiriannya, Wanita Katolik RI Ranting St.Theresa dipimpin oleh Ibu Erni Prasetyoningrum. Kemudian tongkat estafet kepemimpinan Wanita Katolik RI Ranting St.Theresa berlanjut kepada Ibu Dewi Astuti setelah Ibu Erni Prasetyoningrum terpilih sebagai Wakil Ketua DPC Wanita Katolik RI Cabang St.Yoseph untuk periode 2016 – 2019. Adapun kegiatan Wanita Katolik RI lebih banyak di bidang sosial, seperti menyantuni panti asuhan dan panti jompo, pengobatan bagi balita dan lansia, memberikan bantuan beasiswa bagi warga kurang mampu, mengadakan aksi bazaar sembako pada banyak moment, dsb.
Sementara Spriritualitas Santo Yosep sebagai pelindung Paroki nampak dalam Ketua Lingkungan yang bersedia antar jemput apabila ada kegiatan lingkungan, terutama untuk ibu yang sudah lansia, kesulitan transportasi ataupun lokasi rumah yang jauh.
KETELADANAN HIDUP SANTA MARIA
1. Keteladanan Santa Maria
Dalam hidup beriman setia dan taat pada kehendak Allah dengan kesederhanaannya menjadi bagian dari keselamatan Allah. Dalam hidup meggereja Ia menjadi perantara keselamatan bagi orang yang berharap pada pertolongan Allah.
2. Spiritualitas Santa Maria
Santa Maria sebagai teladan kekudusan, ketaatan dan pengabdian pada Allah.
WILAYAH LINGKUNGAN
1. Secara Geografis : Lingkungan Santa Maria batas-batasnya adalah sebagai berikut:
1. Utara : Lingkungan St. Fransiskus Xaverius
2. Selatan : Lingkungan St. Mikael dan St. Lukas
3. Timur : Lingkungan St. Lukas
4. Barat : Lingkungan St. Yosep
2. Secara Lingkup Internal : Lingkungan Santa Maria terdiri dari 4 blok sebagai berikut :
– Blok Arcawinangun Estate : meliputi Perumahan Arcawinangun Estate, Perumahan Grand Safira City, Kampung Baru Arcawinangun bagian utara.
– Blok Bumi Arca Indah : meliputi Perumahan Bumi Arca Indah
– Blok Suparno : meliputi sepanjang Jln.Suparno dari pertigaan GOR Satria ke selatan sampai perempatan Rodamas.
– Blok Martadiredja : meliputi sepanjang Jln.Martadiredja dari perempatan Rodamas ke timur sampai pertigaan MAN 1 Purwokerto, Kampung Baru Arca bagian selatan.
3. Secara Pemerintahan : Lingkungan Santa Maria masuk di wilayah Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Terdapat Vihara di Jalan Martadireja I, Gereja Kristen (GIZI), SMK Negeri I dan Kantor Kecamatan Purwokerto Timur
DATA UMAT
Data umat Lingkungan Santa Maria setelah dilakukan Sensus Umat 2017, adalah :
- Jumlah Kepala Keluarga : 76 KK
- Jumlah Umat Laki-laki : 81 orang
- Jumlah Umat Perempuan : 113 orang
- Jumlah keseluruhan Umat : 194 orang
- Kehidupan Sosial Ekonomi : Wiraswasta, Karyawan Swasta, Pensiunan, Dokter, Guru, Pengusaha, Notaris.
( ini adalah data sementara karena belum seluruh umat mengembalikan formulir Data Sensus 2017 yang telah dibagikan sebelumnya )
PROGRAM DAN KEGIATAN
1. PROGRAM PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN
Kegiatan yang dilaksanakan seperti :
- Kegiatan rutin sesuai kalender liturgi, seperti Pendalaman Iman APP, Pendalaman Iman BKSN, Pendalaman Iman Masa Advent, Doa Rosario di bulan Mei dan Oktober.
- Misa Lingkungan yang sudah dijadwal rutin maupun misa atau ibadah yang lebih bersifat kondisional seperti misa arwah, misa pemberkatan rumah dan atau tempat usaha, misa syukur peringatan perkawinan, ibadah malam midodareni.
- Partisipasi dalam kegiatan gereja, seperti tugas pelaksana misa (koor, lektor, tata tertib dan among tamu, persembahan), mengikuti berbagai seminar yang diselenggarakan gereja.
2. PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI UMAT DAN MASYARAKAT
Kegiatan yang dilaksanakan seperti :
- Bantuan kepada warga yang kurang berupa beasiswa atau Gerakan Orang Tua Asuh, bedah rumah.
- Kunjungan dan atau santunan kepada keluarga yang sedang berbahagia setelah memiliki momongan atau kepada keluarga yang sedang bersedih karena ada anggota keluarga yang sakit.
- Pembagian sembako kepada warga sekitar dalam rangkaian Aksi Pra Paskah maupun dalam rangka menyambut Hari Raya Natal.
- Penggalangan dana iuran bulanan untuk kas Lingkungan untuk operasional berbagai kegiatan.
- Meningkatkan keaktifan warga dalam kegiatan di Lingkungan dan Paroki.
- Pemutahiran data warga Lingkungan Santa Maria secara terus menerus.
3. PROGRAM PENGUATAN KEBERSAMAAN DAN KEKOMPAKAN UMAT LINGKUNGAN
Kegiatan yang dilaksanakan seperti :
– Family gathering yang menjadi ajang pertemuan seluruh warga Lingkungan Santa Maria karena melibatkan baik orang tua maupun anak-anaknya.
– ZiaRek ( Ziarah dan Rekreasi ) menjadi wadah bagi umat untuk bersama-sama berdoa sekaligus berekreasi dengan seluruh keluarga.
– Penyambutan dan ajakan untuk turut aktif dalam berkegiatan di lingkungan bagi warga baru yang masuk ke Lingkungan Santa Maria.
KEGIATAN LIMA (5) BIDANG GEREJA
Lingkungan Santa Maria yang adalah juga bagian dari gereja, telah berupaya menjalankan berbagai kegiatan yang terangkum sebagai Panca Tugas Gereja yang meliputi :
- Kerygma ( Pewartaan )
– Pendalaman Iman Kitab Suci, Pertemuan Adven dan Pendalaman Iman APP
- Liturgia ( Liturgi )
– Partisipasi aktif dalam tugas koor, lektor, pemazmur, organis, mesdinar, hias altar
– Misa lingkungan (peringatan arwah, ulang tahun pernikahan, pemberkatan rumah)
- Koinonia ( Persekutuan )
– Kunjungan ke panti asuhan
– Doa Rosario bersama, atau jalan salib.
- Diakonia ( Pelayanan )
– Ikut serta giliran “Ngaturi dahar Pastor”
– Santunan atau bantuan kematian bagi warga yang berduka
- Martyria ( Kesaksian )
– Peran aktif warga Lingkungan Santa Maria dalam hidup menggereja dan di tengah masyarakat dan ada pula warga yang aktif dalam organisasi lintas agama.
KEPRIHATINAN DAN HARAPAN
KEPRIHATINAN
- Partisipasi umat dalam berkegiatan yang masih kecil
Dari total warga lingkungan yang terdaftar hanya sekitar 20% yang aktif mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan, terlebih lagi dari sejumlah kecil yang aktif itu mayoritas adalah para ibu, sedangkan peran aktif para bapak begitu minim. Hal ini dikarenakan saat ini warga masih kurang kesadaran untuk berkumpul dan bersekutu dengan umat seiman. Kegiatan-kegiatan yang berjalan selama ini, yang kebanyakan adalah program kerja dari DPP, hanya di hadiri oleh orang yang itu-itu saja.
- Minimnya orang muda terlibat aktif di dalam kegiatan lingkungan
Lingkungan Santa Maria sebagai Paguyuban Umat Beriman Katolik seyogyanya adalah wadah untuk berinteraksi dan bertumbuh dalam iman bagi semua umat katolik yang ada di lingkungan, tak terkecuali anak-anak dan orang muda. Namun saat ini keterlibatan anak-anak dan orang muda begitu minim, sedangkan kelangsungan paguyuban ke depan kuncinya adalah juga pada pembinaan iman dan interaksi antar umat sedari dini.
- Letak geografis yang luas dan ego wilayah blok yang masih melekat
Tidak dipungkiri bahwa luas area Lingkungan Santa Maria yang cukup besar akhirnya secara alami terbentuk pemetaan umat berdasarkan blok dimana umat itu tinggal. Saat ini ada setidaknya 4 (empat) blok di dalam lingkup wilayah Lingkungan Santa Maria. Hal ini terkadang menjadi penghambat bagi umat untuk datang menghadiri kegiatan yang berlokasi di luar blok di mana umat tersebut tinggal, terutama bagi umat yang lanjut usia dan umat yang tidak memiliki alat transportasi.
- Kesadaran umat untuk tertib administrasi dalam pelaporan domisili
Perpindahan tempat tinggal umat dari satu tempat ke tempat lain adalah sebuah hal yang biasa terjadi di mana pun, namun terkadang ada umat di Lingkungan Santa Maria yang tidak memberikan keterangan. Sering dijumpai pula umat yang baru datang di Lingkungan Santa Maria tidak melaporkan diri tentang keberadaannya. Atau bahkan dijumpai pula umat beriman katolik yang ternyata sudah lama tinggal di Lingkungan Santa Maria namun tidak terpantau atau mungkin tidak diketahui oleh umat yang lain, dan baru diketahui setelah ada hal yang membutuhkan pelayanan dari gereja, semisal permintaan sakramen minyak suci.
HARAPAN
Kemajuan sebuah organisasi salah satunya dilihat dari tingkat partisipasi yang semakin tinggi dari anggotanya, demikian pula dengan Lingkungan Santa Maria diharapkan dapat lebih berkembang, diantaranya melalui :
- Peran serta semua warga lingkungan, tidak hanya pada pengurus, untuk selalu tidak jemu mengingatkan dan mengajak kepada warga lingkungan yang belum aktif supaya mau untuk lebih terlibat aktif dalam kegiatan. Pendekatan yang tepat akan menghilangkan sekat yang mungkin ada dalam hati umat yang belum aktif, dimana kemungkinan ada yang merasa kecil hati karena kesenjangan aktif dan tidak aktif kegiatan atau mungkin ada yang merasa kecil hati karena kesenjangan ekonomi.
- Pembinaan kaum muda dan anak-anak untuk bisa ikut eksis di lingkungan dengan dorongan orang tua maupun dukungan dari gereja melalui OMK dan PIA yang bersedia turun berkarya di lingkungan untuk merangsang kegiatan di lingkungan dan membagikan ide-ide kegiatan yang menarik sesuai dengan golongan usianya.
- Perlu dipertimbangkan adanya pemecahan wilayah Lingkungan Santa Maria jika kendala jarak menjadi hambatan bagi umat untuk hadir dan terlibat aktif di setiap kegiatan, walaupun saat ini kendala ini juga sudah cukup dapat teratasi dengan besarnya animo umat yang mempunyai kendaran untuk dapat membantu antar jemput bagi umat yang ingin hadir berkegiatan namun tidak memiliki alat transportasi.
- Interaksi Lingkungan Santa Maria dengan masyarakat sekitar yang selama ini sudah bagus bisa lebih bermakna jika aspek yang dijangkau lebih banyak, diantaranya kemungkinan tentang dukungan optimalisasi aksi go green dengan pemberian pelatihan pemanfaatan barang bekas, penghijauan, kebersihan lingkungan.
KESAN UMUM
Terbentuknya Paguyuban Umat Beriman Katolik Lingkungan Santa Maria Paroki Santo Yoseph Purwokerto adalah bermula dari semakin bertambah banyaknya warga umat Katolik di wilayah ini. Pemilihan Santa Maria sebagai Santa Pelindung dirasa sangat tepat karena spiritualitas dan keteladanan Bunda Maria sungguh sangat diresapi dan dihayati oleh umat warga Lingkungan Santa Maria, yang secara kebetulan warga yang aktif berkegiatan mayoritas adalah para ibu, kaum perempuan.
Kehidupan beriman dan menggereja jika diukur dari jumlah umat yang aktif berpartisipasi dalam berkegiatan memang masih rendah, namun dari yang sedikit ini sebenarnya sangat tinggi dalam kwalitas hidup beriman dan menggerejanya. Ini dapat di lihat dari begitu bersemangatnya umat dalam berkegiatan, baik di lingkungan maupun di gereja. Semangat dan spiritual Bunda Maria ini pula yang membawa kebersamaan di Lingkungan Santa Maria mendorong terbentuknya kepengurusan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting St.Theresa dimana hampir seluruh ibu umat Lingkungan Santa Maria menjadi anggota dari Wanita Katolik RI Ranting St.Theresa.
Tingkat partisipasi umat yang relatif kecil dalam berkegiatan ini pada dasarnya dipengaruhi oleh dua hal mendasar yakni secara batin adalah kesadaran dan kerinduan umat untuk bersekutu dengan umat yang lain untuk membangun iman bersama, dan secara fisik adalah karena keterbatsan sarana dan kemampuan fisik oleh hambatan lokasi yang berjauhan.
Lingkungan ini berpotensi berkembang menjadi lebih baik lagi mengingat jumlah warga yang cukup banyak dengan berbagai talenta yang dipunya. Harapan terbesar adalah pada pemberdayaan kaum muda dan anak sebagai generasi penerus paguyuban ini. Sarana yang dibutuhkan dirasa sudah mencukupi yaitu berupa pengoptimalan OMK dan PIA di gereja untuk berkarya di lingkungan. Tekmologi informasi pun sudah bisa mendukung upaya menggalakkan berbagai kegiatan dengan kecepatannya menjangkau seluruh elemen di waktu yang singkat. Namun semuanya tidak akan dapat terwujud tanpa dukungan dan partisipasi keluarga dalam membantu harapan ini bisa terwujud.