Motto:
———————-
LAHIRNYA LINGKUNGAN SANTO YOSAFAT
Lingkungan Yosafat merupakan pemekaran dari Lingkungan Santo Petrus yang berdiri pada 14 Agustus 1994, pada saat Dewan Pastoral Paroki diketuai oleh Bapak A.M. Atmo Soegondo.
Pemilihan nama Santo Yosafat dikarenakan sebagian besar warga lingkungan adalah pengajar atau karyawan yang berkarya di SMP, SMA dan Balai Pengobatan Yos Sudarso. Santo Yosafat adalah seorang pemimpin yang dinamis yang mendidik iman umatnya untuk lebih mengenal Yesus. Santo Yosafat sebagai pelindung lingkungan belum banyak dipahami sejarah dan perjuangannya, namun secara tidak langsung sebagian warga sudah meniru sikap Santo Yosafat. Misalnya para guru yang berkarya di SMP dan SMA Yos Sudarso tersebut, yang saat ini banyak diisi oleh para murid yang berbeda keyakinan, namun mereka tetap membina iman anak didiknya dengan pelajaran Agama Katolik dan keteladanan hidup menggereja, seperti aktif dalam kegiatan Gereja.
Walaupun jumlah kepala keluarganya sedikit, namun semangat warga dalam menghadiri kegiatan lingkungan cukup tinggi, hal ini didukung pula oleh letak rumah yang saling berdekatan.
NAMA DAN PENGURUS LINGKUNGAN
I. Nama Lingkungan
- Nama Santo Pelindung : SANTO YOSAFAT
- Pesta Nama Lingkungan : 12 November
- Alamat Sekertariat : Perumahan Guru Yos Sudarso Pamijen
- Wilayah : V (lima)
- Ketua Wilayah : FX. Sukardi
II. Pengurus Lingkungan
- Ketua Lingkungan : Albertus Agung Harianto
- Sekertaris : Edi Susanta
- Bendahara : Stefani Mawartini
- Sie Liturgi : Mariana
- Sie Usaha : Theresia Retno
Masa Jabatan :
KETELADANAN HIDUP SANTO YOSAFAT
Santo Yosafat sendiri adalah seorang pemimpin yang terkenal dengan berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman umat. Ia membantu umat mengenal dan mencintai Iman Katolik dan mengorganisir perayaan doa dan kelas-kelas agama bekerja sama dengan para imam untuk memberlakukan peraturan-peraturan yang dapat membantu umat beriman hidup lebih dekat dengan Yesus.
WILAYAH LINGKUNGAN
- Secara Geografis : Wilayah Lingkungan St. Yosafat batas-batasnya adalah sebagai berikut :
- Utara : Lingkungan St. Yakobus dan Markus
- Selatan : Lingkungan St Paulus
- Timur : Lingkungan St Maria Lukas Sokaraja
- Barat : Lingkungan St. Lucia
- Secara Pemerintahan : Kecamatan Sokaraja Wetan.
- Secara Sosial Kemasyarakatan : –
DATA UMAT
- Jumlah Kepala Keluarga 22, Jumlah Jiwa 68
- Kehidupan Sosial Ekonomi : Pegawai Swasta, Tenaga Pendidik (Guru, Dosen), Pelajar.
PROGRAM KEGIATAN
- Kegiatan Rutin
- Tugas koor, lektor dan pemazmur di Gereja
- Kegiatan tahun liturgi seperti Pendalaman APP, Bulan Kitab Suci Nasional, Adven, Rosario.
- Iuran warga untuk kas kegiatan lingkungan
- Beberapa warga terlibat dalam anggota Dewan Pastoral (Ign Sumantyara, R.Indradjati, Th. Dwi Harganing), Pengurus Kategorial (WK) dan Prodiakon
- Doa dan Kunjungan untuk orang melahirkan, sakit.
- Kegiatan Jangka Menengah dan Jangka Panjang
KEGIATAN LIMA (5) BIDANG GEREJA
- Kerygma : Pendalaman Iman Adven, APP, Bulinas, BKSN
- Liturgia : Tugas Koor
- Koinonia : –
- Diakonia : –
- Martyria : –
USUL DAN SARAN
Pastor Paroki hendaknya tidak sibuk menggunakan telpon seluler saat ada kegiatan dengan umat.
Dewan Paroki perlu membuat kegiatan yang dibutuhkan lingkungan seperti rekoleksi lingkungan, atau retret yang dapat meningkatkan semangat dan kualitas hidup beriman warga.
Proses regenerasi yang terhambat karena usia warga hampir sebaya dan anak-anak yang pergi belajar dan bekerja di luar kota sehingga pada 2000-2005 jumlah kaum muda yang aktif di St Yosafat jumlahnya hampir 20, namun saat ini hanya tersisa 2-5 orang.
KESAN UMUM
Lingkungan ini yang dominan adalah pendidik di Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) yang dikelola oleh Kongregrasi OMI, yang tinggal saling berdekatan tentu mempermudah untuk meningkatkan rasa kekeluargaan di antara warganya. Setiap ada hajatan yang diadakan, hampir semua warga lingkungan ikut membantu minimal dalam bentuk tenaga. Hal ini juga berpengaruh pada warga yang tinggalnya agak jauh dari lingkungan karyawan YSBS, mereka termotivasi untuk ikut berkumpul karena selain suasana yang akrab, warganya juga humoris.
PENUTUP
Rasa persaudaraan yang erat juga meningkatkan identitas orang Katolik yang kental dengan keteladanan Yesus yang penuh cinta kasih
Purwokerto, 15 Februari 2014
Flora Novika Widyasusanti