Motto Lingkungan :
Santo Markus dari desa maju bersama melayani sesama
VISI :
Menjadi umat Katolik dan warga gereja yang bergotong royong, tumbuh dan berkembang dalam iman dan mandiri.
MISI :
Mengembangkan iman dalam keluarga melalui peningkatkan pelayanan dalam lingkungan dan gereja.
SEJARAH LINGKUNGAN SANTO MARKUS
Lingkungan St.Markus kira-kira dibentuk pada tanggal 25 April 1987. Pemilihan Santo Pelindung Lingkungan dipilihkan oleh Pastor Paroki (Romo Pat Mac Annaly OMI). Pada saat itu, beberapa orang mengadakan misa keluarga dan tercetus ide pembentukan lingkungan. Pastor Paroki menawarkan ide tersebut dan disambut baik oleh beberapa keluarga (tidak jelas perkiraan umat pertama) dan disepakati Bpk. Stefanus Wasiran sebagai Ketua Lingkungannya. Selanjutnya Bapak FX. Hendratmo (desa Tambaksogra) sebagai penerus Ketua Lingkungan Pertama. Andreas Soeroso (87 th) diantara penggiat lingkungan Santo Markus yang masih menjadi saksi hidup. Kehidupan jemaat pertama Lingkungan St.Markus lebih mengarah ke kegiatan keluarga, persekutuan, dan kunjungan antar keluarga.
Seiring perkembangan perjalanan, muncul keluarga dr. L. Budhi Setiawan dalam lingkungan St.Markus . Kehadiran keluarga ini membawa warna baru dalam Lingkungan St.Markus. Setelah itu dr.Budhi Setiawan dipilih menjadi ketua lingkungan meneruskan pelayanan Bapak Hindrat. Profesi beliau sebagai dokter menambah jenis pelayanan, yaitu di bidang kesehatan. Kegiatan Lingkungan semakin bertambah seperti munculnya kelompok koor lingkungan.
Estafet kepengurusan dan aktifis Lingkungan St.Markus menurut saksi sejarah dan ketua lingkungan tercatat nama-nama Bapak St. Wasiran, Bapak Hindratmo, Bapak Daliman, Bapak dr. L. Budhi Setiawan, Bapak Yohanes Marjono, Ibu Fransiska Erni Budiastuti. Ketua Lingkungan St.Markus saat ini adalah Bapak Joannes Supriyanto.
Warga St.Markus menjalani hidup beriman secara sederhana. Pengetahuan ke-Katolik-an yang secukupnya menjadi dasar dalam hidup sehari-hari. Hal ini juga karena didukung umat Lingkungan Santo Markus yang merupakan warga pendatang dari daerah luar Banyumas. Warga lebih mengutamakan “laku” atau penerapan semangat dan ajaran Katolik. Beberapa warga aktif dalam kegiatan pastoral Paroki dan Komisi Keuskupan. Beberapa warga yang haus pengetahuan mengenai ajaran Katolik, cenderung lebih aktif baik di lingkungan, Paroki, maupun Keuskupan.
NAMA DAN PENGURUS LINGKUNGAN PERIODE 2016 -2019
1. Nama Lingkungan
a. Nama Lingkungan : SANTO MARKUS
b. Pesta Nama : 25 April
c. Alamat Sekretariat : Perum Tegal Sari Indah Jl.Arjuna
d. Wilayah : I (Satu)
e. Ketua Wilayah : Gregorius Wagiono
2. Susunan Pengurus Lingkungan Periode 2016-2019
Pendamping/penasehat : Pasutri L. Budhi setiawan
Ketua : Joannes Supriyanto (Baptis : 17 Juli 1962, Paroki St.Maria Regina Purbowardanan Surakarta}
Sekretaris : Yohanes Setyo Wibowo
Bendahara : Kristiana Miningsih
Ketua blok Selatan : Paulus Suharyadi
Ketua blok Utara : Agustinus Tedy Pramono
Ketua blok Barat : Margareta Tiurmaida Butar-butar
Tim Kerja Liturgi :
1) Victoria Sri Handayani
2) Damianus Hari Mukti Kusumahadi
3) Klimentius Sugeng Riyanto
4) Yovita Puri Sudibyo
Tim Kerja Usaha :
1) Bonefasius Fajar Taufan Susanto
2) Yohana Hernawati Susanti
3) Fransisca Rosmawati
4) Eko Sulistiyawati
Tim Kerja Kerasulan Keluarga : Pasutri Agustinus Sulistyo Handoyo dan Agatha Sumiyati
Tim Kerja Kepemudaan :
1) Philipus Setyo Prayoga
Tim Kerja Sosial dan Kematian :
1) Gabriel Margono
2) Anastasia Yatini
3) Fransiscus Xaverius Sujoko Hartono
4) Antonius Antoniman Prihatmoko
5) Robertus Sutriono
3. Masa Bakti : 2016 – 2019
KETELADANAN HIDUP SANTO MARKUS
Markus adalah saudara sepupu Barnabas, ditobatkan dan dibaptis oleh Petrus. Bersama Barnabas, ia menemani Paulus dalam perjalanan pertama ke daerah Pamvilia, sesampai di sana Markus kembali sendirian ke Yerusalem. Yang membuat Paulus jera untuk mengajaknya lagi. Markus adalah seorang pengarang Injil yang ditulisnya di Roma ketika ia menemani Petrus sebagai juru bahasa. Kemungkinan penulisan Kitab Injil Markus adalah perintah Petrus. Markus memulai injilnya dengan menceritakan Yohanes Pembaptis yang diutus menyiapkan jalan bagi penebusan sang Mesias. Markus kemudian pergi ke Alexandria dan menyebarkan kabar gembira di kota yang ramai itu. Nama Markus dihubungkan juga dengan kota Venezia. Karena pada tahun 829, warga Venezia memboyong kerangka Markus dari Alexandria ke Venezia dan dimakamkan kembali di Katedral San Marco.
a. Dalam hidup beriman: St. Markus dilambangkan dengan singa bersayap yang menggambarkan pribadi yang bersemangat penuh keyakinan yang bernyala-nyala dalam mewartakan Injil Suci.
b. Dalam hidup menggereja: St.Markus adalah seorang pewarta yang tekun dan ulet. Pasca kenaikan Yesus ke Surga, St.Markus meneruskan pewartaan Yesus bersama St.Paulus, Barnabas, dan St.Petrus.
Spiritualitas Santo Markus :
Santo Markus meneladani semangat Yohanes Pembaptis sebagai suara yang berseru-seru di Padang gurun, seperti singa di padang gurun. Itulah sebabnya Santo Markus dilambangkan dengan singa. Santo Markus dihormati sebagai santo pelindung sekretaris dan notaris. Santo Markus dikenal juga sebagai penulis Kisah Para Rasul.
WILAYAH LINGKUNGAN
1. Secara Geografis : Wilayah Lingkungan St.Markus berada di bagian timur laut Kabupaten Banyumas , dengan batas-batas adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Obyek Wisata Baturraden
b. Sebelah Timur : Paroki St. Agustinus Purbalingga
c. Sebelah Selatan : Lingkungan St. Yakobus
d. Sebelah Barat : Paroki Kristus Raja, Lingkungan St. Fransiskus Xaverius dan
Lingkungan St. Lukas
2. Secara Pemerintahan : Berada di wilayah Kecamatan Kembaran, Kecamatan Sumbang, dan Kecamatan Baturaden.
3. Secara Sosial Kemasyarakatan : terdapat beberapa Sekolah Dasar dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Pemakaman Umum, Rumah Retret Hening Griya dan banyak masjid serta beberapa pasar.
DATA UMAT
Data umat Lingkungan St. Markus sekarang ini tercatat sebanyak 66 Kepala Keluarga, dengan total 195 jiwa, terdiri dari 101 laki-laki dan 94 perempuan.dengan rincian sebagai berikut:
a) Blok Barat : 25 Kepala Keluarga, 38 laki-laki, 37 perempuan, jumlah 75 jiwa
b) Blok Utara : 22 Kepala Keluarga, 26 laki-laki, 32 perempuan, jumlah 58 jiwa
c) Blok Selatan : 19 Kepala Keluarga, 37 laki-laki, 25 perempuan, jumlah 62 jiwa
Diperkirakan jumlah warga mengalami perkembangan karena munculnya perumahan-perumahan baru di wilayah tiga kecamatan ini.
Kehidupan Sosial-Ekonomi terdiri dari: Petani, Buruh, Pedagang, Guru/Dosen, PNS, Pensiunan/Purnawirawan TNI dan Polri, serta Dokter.
PROGRAM DAN KEGIATAN
1. Kegiatan Rutin
a. Misa Lingkungan setiap bulan.
b. Pendalaman iman dan Kitab Suci (Adven, APP, BKSN,)
c. Rosario di masing-masing blok.
d. Retret Keluarga.
e. Darma Bhakti l
f. Lingkungan dan Gereja setiap bulan.
g. Kunjungan orang sakit (warga lingkungan).
h. Pelayanan koor untuk Misa hari Minggu di Paroki sesuai jadwal.
i. Rapat rutin pengurus 3 bulan sekali.
2. Kegiatan Jangka Menengah
a. Ziarah lingkungan.
b. Pesta nama santo pelindung lingkungan.
3. Kegiatan Jangka Panjang
a. Pemekaran wilayah. Wilayah (blok) barat dirasa sudah mandiri.
KEGIATAN LIMA (5) BIDANG GEREJA
1. Kerygma
a. Komsos.
b. Pendalaman iman, Kitab Suci, Tradisi, dan Ajaran Gereja.
c. PPA untuk anak-anak
2. Liturgia
a. Pelayanan Gereja (Koor, Kolektan/ Persembahan, Lektor, Pemazmur, Tata Tertib, Hias Altar)
3. Koinonia
a. Retret dan sarasehan keluarga.
b. Doa Rosario dan Novena di masing-masing blok
c. Triduum untuk orang tua calon baptis bayi.
d. Rekoleksi keluarga untuk sharing.
4. Diakonia
a. Pelayanan Misa arwah.
b. Kunjungan orang sakit.
5. Martyria :
a. Katerlibatan umat dalam kehidupan di masyarakat lingkungannya
b. Keterlibatan umat dalam lingkungan kerja masing-masing
POTENSI LINGKUNGAN
Beberapa potensi yang dimiliki warga lingkungan Santo Markus :
1. Warga memiliki rasa persaudaraan dan kegotongroyongan yang kuat, karena merupakan wilayah pedesaan dan para pendatang pada umumnya berasal dari desa atau kampung.
2. Suasana warga pedesaan yang sederhana sangat nyaman bagi para warga pendatang untuk beradaptasi sehingga mudah membaur.
3. Rata-rata warga berpendidikan akademis SMA dan yang sederajat sehingga menjadi faktor pendukung dalam mengembangkan potensi iman.
4. Secara ekonomi rata-rata cukup dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga dapat mendukung kegiatan pengembangan iman.
5. Warga secara individu ada yang memiliki potensi ketrampilan maupun akademik yang relevan untuk dapat menumbuhkan perkembangan iman di lingkungan maupun dalam tingkat Paroki
KEPRIHATINAN
– Potensi tersebut di atas kurang merata pada keseluruhan blok, sehingga ada ketergantungan blok terhadap blok lain.
– Keluarga muda rata-rata memiliki kesibukan dalam beban kerja dan keluarga sehingga belum memiliki waktu luang dalam keterlibatan melingkung ataupun menggereja.
– Teritorial Lingkungan St. Markus sangat luas dengan umat terpencar menjadi kendala tersendiri dalam menentukan waktu untuk kebersamaan.
KESAN UMUM
Lingkungan St.Markus sebenarnya memiliki potensi yang besar, karena jumlah warganya yang cukup banyak, serta memiliki budaya kekeluargaan yang sangat kuat. Kehidupan masyarakat pedesaan yang jujur, sederhana, apa adanya, dan kekeluargaan yang baik, hal tersebut mendorong kegiatan di lingkungan masih berjalan dengan baik walaupun kondisi geografis yang luas. Beberapa warga juga aktif dalam kegiatan di luar lingkungan, seperti di Paroki maupun Keuskupan.
PENUTUP
Kehidupan menggereja dan persekutuan komunitas basis masih perlu pendampingan dan penguatan. Pola kepemimpinan dan pelayanan pengurus dalam keseharian umat senantiasa meneladani Yesus. Semangat kekeluargaan cukup konsisten dan para warga lingkungan selalu merindukan untuk berkumpul dan bersekutu yang membuat sebuah komunitas basis menjadi kuat.
Purwokerto, 17 Juli 2017
Lingkungan St.Markus