PROFIL

Profil Catholic Family Ministry (CFM) Paroki Sanyos

Diawali dengan terbentuknya Catholic Family Ministry (CFM) Keuskupan Purwokerto, yang kemudian diteruskan ke paroki-paroki di Keuskupan Purwokerto, salah satunya Paroki Santo Yosep Purwokerto.

SEKILAS TENTANG CATHOLIC FAMILY MINISTRY KEUSKUPAN PURWOKERTO

CFM-KP adalah paguyuban umat beriman yang terpanggil untuk memberikan pelayanan pemulihan keluarga-keluarga Katolik. Pelayanan yang diberikan adalah berupa retret (Camp Pria Sejati Katolik, Camp Wanita Berhikmat Katolik, Camp Patriot, Camp Young Men dan Camp Young Women) dan Aftercare (Komsel, Fellowship, Gathering, dsb). Semua Camp yang diadakan oleh CFM terbuka juga untuk peserta yang beragama non Katolik. Setelah mengikuti Camp, para alumni akan mengikuti program after camp dan wisuda. Setelah itu, mereka akan masuk dan diterima menjadi anggota CFM Paroki masing-masing. Tujuannya supaya proses pemulihan yang mereka lakukan dapat berjalan dengan baik dan mereka juga akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan iman mereka. Sehingga buah-buah dari proses pemulihannya dapat dirasakan atau berguna bagi diri mereka sendiri, keluarga, Gereja dan Masyarakat.

Supaya CFM-KP dan CFM Paroki-Paroki dapat terkoordinir dan berdinamika dengan baik, maka diperlukan sebuah kepengurusan. Para pengurus CFM adalah alumni Camp CFM yang beragama Katolik dan berdomisili di Keuskupan Purwokerto.

SPIRIT YANG DIBANGUN

  1. Ketaatan dalam Kerendahan Hati
  2. Persaudaraan
  3. Pertumbuhan iman.

SEJARAH PERJALANAN AWAL LAHIRNYA CFM-KP

September 2012, BPK PKK KP/Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik Keuskupan Purwokerto mengikuti rapat BPPG/Badan Pelayanan Propinsi Gerejawi/ PKK Semarang Plus yang terdiri dari 5 Keuskupan yaitu BPK PKK Purwokerto, Surabaya, Semarang, Malang dan Denpasar, di Trawas Malang. BPK PKK Keuskupan Purwokerto mengutus 3 anggota yaitu : Romo RD Yohanes Deddy Setiawan, Bernardus Eko Julianto dan Christoporus Setyo Praptomo. Dalam istirahat Sesi Rapat, teman-teman dari Surabaya dan Malang cerita tentang Pria Sejati Katolik, dan menanyakan apakah di Keuskupan Purwokerto sudah ada. Mereka bingung juga karena belum pernah mendengar sebelumnya apalagi mengadakan, mendengar namanya saja agak terasa aneh. Kebetulan saat yg sama dilangsungkan Camp Pria Sejati Katolik Surabaya 22 di Jati Jejer kira-kira 30 menit dari lokasi rapat, maka mereka bertiga dipaksa untuk melihat langsung camp tersebut. Sampai di lokasi pas istirahat siang, atas kebaikan panitia mereka bertiga diperkenankan masuk melihat aula dan kebetulan sedang ada latian Tim Pujian. Melihat suasana aula camp seketika sangat kagum karena di luar perkiraan retret-retret yang lain dan sungguh ada aura yg luar biasa dirasakan saat itu. Mereka bertiga sempat ngobrol dengan panitia, dan menawarkan untuk mengadakan di Keuskupan Purwokerto. Panitia memberi info bahwa syarat mengadakan Camp Priskat ada 2 yang utama, yaitu : ada surat permintaan yang disetujui Uskup setempat, dan semua personil panitia harus alumni.

Dalam perjalanan pulang ke Purwokerto, mereka bertiga sepakat untuk mengadakan Camp Priskat, karena mendengar bahwa para alumninya banyak yg berubah menjadi baik dalam hidup rohani dan keluarganya, ini bisa menjadi jawaban dari banyaknya kasus dalam keluarga-keluarga masa kini.

Sesampainya di Purwokerto, mereka sangat antusias untuk mengikuti camp di Surabaya yang diadakan Desember 2013, dan mereka ingin menjadi peserta pribadi namun juga direstui dari Keuskupan Purwokerto supaya bisa menjadi panitia camp di Keuskupan Purwokerto. Akhirnya saat yg ditunggu tiba, mereka mengikuti Camp Priskat Surabaya 24 pada Jumat-Minggu,18-20 Januari 2013. Akhirnya yang berangkat mengikuti camp ada 9 orang, yakni : Romo Deddy, Eko Julianto, Setyo Praptomo, Djoko Priyanto, Anggoro, PJ Kristianto, Felix Budiman, Robertus Toyo dan Purwanto. Inilah tim pertama yang menjadi peserta sekaligus menjadi awal panitia.

Mengapa panitia harus alumni? Pada waktu itu terjawab, bagaimana semua peserta merasakan jamahan Yesus yang hadir dan memberi paradigma baru sebagai pria yang maksimal. Spirit inilah yang secara spontan dan tidak tertahankan untuk dibagikan kepada siapapun, spirit pengalaman langsung inilah yang memberi semangat luar biasa bagi panitia dan tidak cepat pudar jika hanya sekedar tugas pelayanan.

Mengingat untuk menjadi panitia awal/ non Fasilitator diperlukan minimal 33 alumni, maka mereka gencar mengajak teman-teman lain untuk mau mengikuti camp. Puji Tuhan, melalui camp di Semarang, Malang dan alumni PS Reguler Purwokerto yang beragama Katolik, terkumpul 39 alumni yang siap menjadi panitia.

CAMP PRIA SEJATI KATOLIK KEUSKUPAN PURWOKERTO

Kamis, 19 September 2013, inilah sejarah baru , karena secara resmi Camp Priskat Keuskupan Purwokerto I dibuka oleh Mgr. Julianus Sunarka SJ (uskup Keuskupan Purwokerto) melalui Misa Pembukaan Pra-Camp di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto.

Camp Priskat Keuskupan Purwokerto I yang diadakan pada Jumat-Minggu, 20-22 September 2013 diikuti sebanyak 101 peserta, lulus 99. Camp ini didukung oleh komunitas Pria Sejati Katolik Keuskupan Agung Semarang, yang telah menjadi mentor dengan segala bantuan tenaga dan biaya. U     ntuk Camp Priskat Keuskupan Purwokerto I, masih dibackup panpel dari CFM KAS dengan mengirimkan delegasi yang dikoordinir Bro Hartono Ludy. Mereka terdiri dari : 20 Fasilitator, 17 pendamping panitia , termasuk Ketua Komunitasnya (Bro Edhi Haryanto). Camp Priskat Keuskupan Purwokerto I sungguh memberikan pelajaran dan pengalaman sangat berharga bagi pribadi panitia dan komunitas ini; semua merasakan diteguhkan Tuhan, dari segala keterbatasan dan tanpa kemampuan atau pengalaman apa-apa.

Namun rahmat Tuhan sungguh hadir secara nyata melalui camp ini , menyembuhkan dan memulihkan para peserta dan kami semua panitia.

KOMUNITAS CFM

Pada 1 Desember 2013, diadakan Konvensi Nasional Pertama di Trawas yang dihadiri semua perwakilan dari keuskupan-keuskupan di Indonesia yang menyelenggarakan Camp Priskat. Dalam pertemuan tersebuat ada 10 Keuskupan yang hadir. Dalam Misa Pembukaan, Mgr. V. Sutikno (uskup Keuskupan Surabaya) memberi penegasan bahwa dengan melihat buah-buah camp ini sungguh sangat baik utk proses pemulihan dan pertumbuhan iman para alumnin, maka paguyuban CFM ini harus berani merumuskan visi misi baru yang baru untuk menjangkau keluarga-keluarga Katolik. Akhirnya konvensi nasional tersebut, menyetujui untuk memperluas moto pelayanan yang bisa menyasar keluarga menjadi : Resque last family out (menyelamatkan sampai keluarga yang terakhir). Agar lebih efektif, paguyuban ini juga menjangkau wanita, pria muda dan perempuan muda. Supaya semua camp dan aftercamp dapat terkoordinir dan terpadu dalam satu kordinasi yang sama, disepakati membentuk Induk Pelayanan yg membawahi semua camp modul, dalam satu wadah Catholic Family Ministri (CFM). CFM sebagai induk di masing-masing keuskupan, dan membawahi semua kegiatan camp dan yang berhubungan dalam keuskupan setempat. Mengingat dinamika komunitas ini cukup tinggi, perlu ada kordinasi tingkat nasional sebagai rujukan bersama , dan secara berkala diadakan rakernas utk membahas hal-hal teknis yg berkembang di masing2 keuskupan. CFM Nasional bersifat koordinasi , hal yg menyangkut keputusan tetap menjadi kewenangan uskup setempat. Untuk periode pertama CFM Nasional disetujui dipegang CFM Keuskupan Surabaya yg paling siap sumber dayanya. Untuk para Ketua CFM Keuskupan dibentuk Bolard Of Leaders (BOL) sebagai media komunikasi , informasi dan kordinasi.

VISI MISI CFM

  • Membawa setiap keluarga yang dipercayakan Tuhan, untuk mencapai kemaksimalannya, yaitu : menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29) dan setia pada Gereja Katolik.
  • “ Melakukan pemuridan keluarga secara berkesinambungan supaya hidupnya berpusat kepada Yesus Kristus untuk membangun keluarga dan komunitas persaudaraan yang kudus di setiap paroki dalam terang Kitab Suci, tradisi suci dan magisterium”

CFM KEUSKUPAN PURWOKERTO

CFM KP sangat memahami bahwa proses pemulihan yg utama bagi alumni adalah setelah camp (aftercamp) di sinilah keberhasilan ditentukan. Camp membuka paradigma kehidupan untuk mau berubah dalam karakter baru yaitu Karakter Kristus. Proses nyata yang dialami menjadi filter yang sebenarnya, rata-rata 35% alumni gagal dan kembali hidup lama, 20% mendua dan terus berjuang, 45% berproses dalam perubahan hidupnya yang lebih baik, berjuang menghidupi kebenaran yang diperoleh dalam camp.

Menyadari situasi yg rentan, maka CFM KP membangun Komunitas Sel (KomSel) bagi para alumni. Melalui KomSel ini, para alumni mendapat tempat untuk sharing proses yang dihidupi, alumni juga mendapat peneguhan dari alumni lain akan persoalan yang dihadapi.

Melalui KomSel juga dibangun hidup dalam kebenaran Tuhan. Awalnya KomSel dibentuk sesuai kelompok dalam camp, namun seiring jumlah alumni yang semakin banyak dan secara domisili juga menyebar, maka area komsel diubah menjadi per-domisili paroki masing-masing alumi. Mulai 15 Juni 2016 dibentuk 15 CFM Paroki di Keuksupan Purwokerto .

Di samping menjadi kepanjangan tangan kehadiran CFM KP dalam keterlibatan aktif kegiatan paroki, CFM Paroki juga menjadi sarana atau wadah untuk membangun Komunitas Sel bagi para alumni yang berdomisili di paroki setempat. Dengan KomSel di CFM Paroki, para alumni semakin bertumbuh karena bisa terlibat langsung dalam pelayanan parokinya masing-masing. Hal ini semakin memperlihatkan bahwa kehadiran CFM Paroki menjadi Berkat, Terang dan Garam Gereja.

Sistem KomSel di CFM Paroki yg dilakukan CFM Keuskupan Purwokerto, menjadi pelopor, model dan inspirasi CFM Keuskupan lain. Dinamika alumni juga semakin berkembang, maka kehadiran KomSel juga perlu selalu diperbarui untuk tetap dapat menjadi Sarana pemulihan para alumni.

KOMUNITAS SEL (KOMSEL) ALUMNI PAROKI

  • Komsel Paroki adalah sarana atau wadah alumni paroki utk menumbuhkembangkan rasa persaudaraan, pertumbuhan iman dan kesetiaan pada ajaran Gereja katolik.
  • Membangun persaudaraan sebagai “teman penjaga”- (brother/sister keeper) memberi empati, motivasi serta inspirasi
  • Anggota KomSel adalah semua alumni Camp CFM yang berdomisili di paroki setempat.
  • Bagi alumni yang merasa kurang dengan hanya KomSel Paroki, bisa membangun KomSel terpisah dengan beberapa alumni sebagai tambahan, namun tetap menjadi bagian KomSel Alumni Paroki

BINA LANJUT/AFTERCARE

Menyadari proses pemulihan tidak mudah dan lama, bahkan berlangsung seumur hidup, maka menjaga dan memelihara api spirit pemulihan sangat penting. Kehidupan rohani yang baik sangat membantu alumni dalam proses perubahan menuju Karakter Kristus : Kesempurnaan seorang pria/wanita dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama. Untuk mendukung KomSel Paroki , CFM KP menyelenggarakan kegiatan secara berkala sebai sarana pertumbuhan iman dan membangun keakraban sbb:

  1. Pembinaan Iman : Persekutuan Doa, Seminar/Rekoleksi lanjutan/Konseling dsb.
  2. Fellowship : Gathering keluarga alumni/Kunjungan Kasih dsb

BUAH-BUAH CAMP :

  1. Menemukan pribadi Yesus yang hidup
  2. Setia pada Ajaran Gereja Katolik
  3. Membangun persaudaraan dalam iman
  4. Lebih mencintai Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman Katolik.
  5. Lebih cinta akan doa dan Sabda Allah
  6. Terlibat aktif dalam hidup menggereja
  7. Pertobatan dan Pengudusan
  8. Evangelisasi bertambah
  9. Kecintaan kepada Bunda Maria bertambah

HAL HAL YG PERLU DIHINDARI

  1. Kesombongan rohani, merasa lebih unggul dan lebih sah, menganggap umat lain hidup rohaninya kurang, ada kecenderungan kurang taat.
  2. Merasa hidupnya lebih benar, melihat orang lain adalah salah.
  3. Merasa sudah mengalami level tertentu, merasa sudah cukup dan kurang rendah hati.
  4. Eksklusifitas, merasa komunitas ini yang terbaik, menutup untuk bergabung/berelasi dan mengambil peran bersama sesama komunitas dalam pelayanan Gereja

 MODUL CAMP CFM

CFM Nasional menyelenggarakan modul Camp sbb:

  1. Pria Sejati Katolik/Priskat
  2. Wanita Berhikmat Katolik/WaBerKat
  3. Patriot
  4. Young Men
  5. Young Women

priskat

CAMP PRIA SEJATI KATOLIK

  • Menjadi laki laki adalah masalah kelahiran, menjadi Pria Sejati adalah pilihan.
  • Membantu Pria memperoleh Kemaksimalan dalam hidup pribadi rohaninya, keluarga, usaha, sosial.
  • Membantu pria mengembangkan fungsinya, sebagai imam, nabi dan raja dalam keluarga
  • Membantu pria menemukan jati dirinya, berkomitmen dan bertanggungjawab.

waberkat

CAMP WANITA BERHIKMAT KATOLIK

  • Membawa wanita utk memahami sebagai Pembawa Kehidupan, karena Roh Allah dan Sifat Allah yang hidup.
  • Menempatkan wanita sebagai Teman Pewaris Kasih Karunia.
  • Wanita berhikmat yang mencerminkan Kemuliaan Allah bagi suami, anak anak, orang tua dan orang disekitar saya.
  • Camp dibentuk lebih dengan sentuhan wanita .
  • Diharapkan peserta adalah wanita yang telah berumah tangga dan suaminya sudah ikut Priskat.

patriot

CAMP PATRIOT

  • Membantu Pria Sejati supaya tetap tegar di masa sukar dalam setiap persoalan (NEVER GIVE UP)
  • Membangun apa yang dikatakan apa yang dihidupi, dan menghidupi apa yang dikatakan.
  • Menjadikan perkataannya yang dapat dipercaya, seperti perkataan Kristus.
  • Spirit utama : Ketaatan dan Kesehatian/Kesetiakawanan.
  • Peserta adalah alumni Priskat

young men

CAMP YOUNG MEN

  • Bukan program membangkitkan “Kepriaan” seorang laki-laki, namun proses membawa Pria mengerti fungsinya kenapa Allah menciptakan sebagai laki-laki
  • Membantu mencapai fungsi pria yang maksimal.
  • Memberi pemahaman untuk belajar bagaimana Tuhan mengubah hidup melalui proses perjalan hidup, membawa mengalami kedewasaan secara rohani, dan mengatasi kerikil kerikil yang menghambat kehidupan.
  • Khusus Pria 18-30thn dan belum menikah

young women

CAMP YOUNG WOMEN

  • Young Women sebagai wanita pembawa kehidupan yang berpusat kpd Kebenaran Allah.
  • YW mempunyai hidup doa dan relasi yang dekat dengan Tuhan, serta menjaga kekudusan dirinya.
  • Memberi dampak dan membawa kehidupan bagi orang-orang terdekat, sekitarnya dan di masa depan.

AGENDA KEGIATAN CFM PAROKI ST. YOSEPH

  1. Komsel Paroki setiap Selasa minggu ke-2 (khusus alumni CFM)
  2. Fellowship setelah 2 kali komsel dihadiri oleh seluruh alumni CFM dan keluarga yang belum alumni
  3. Pastoral Care mengunjungi para alumni yang sakit dan dalam pergumulan masalah supaya tetap semangat dalam pelayanan keluarga, lingkungan dan paroki

KEPRIHATINAN

Beberapa umat masih menilai beberapa alumni CFM eksklusif hanya aktif di kelompok.

HARAPAN

  1. Mohon support/dukungan dan doa supaya para alumni bisa aktif dan kembali ke lingkungan, karena butuh proses dan waktu untuk siap kembali ke lingkungan masing-masing.
  2. Semoga pergerakan CFM memberikan warna dan semangat baru dalam lingkungan dan paroki.

PENGURUS CFM PAROKI SANTO YOSEP PURWOKERTO

Moderator CFM St.Yosep   : RD Agustinus Dwiyantoro

Koordinator                         : Yuyun Sigit Pramono

Wakil Koordinator             : Hendra Putra Nugraha

Sekretaris                             : Asih Nirmala Dewi

Theresia Chi Chi

Bendahara                            : Salim Fatterson

Ali Wibowo

PIC Priskat                             : Yohanes Suwasno Wiehardjo

PIC Waberkat                        : Veronica Sulistyowati

PIC Patriot                              : Yohanes Louis Budiman

PIC Young Women                : Rosianawati Soebagio

PIC Young Men                      : Iyo

Tim Pujian                              : Christian Willyanto (Koord)

Agatha Ari Wardana S

Nadia Febriana

Pastoral Care                        : Dominikus Santoso

Yohanes Suwasno Wiehardjo

Yohana Vianey Sri Hartini

Kegiatan & Perlengkapan  : Hendra Gunawan

Johanes Rony Endaryanto

Multimedia                            : Edi Handoko (Koord)

Albertus Ogi Hermawan

Stiffany Libriyanti Juwono

Usaha Dana                           : Kartika Widjaja

Nemisius Erwin Wahyu Hartono

-o0o-

Penulis:

yuyun family

Yuyun Sigit Pramono
Koordinator CFM St.Yosep

 

Kategori:PROFIL, Profil Kelompok Kategorial

Tagged as:

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.