Salib yang ditahtakan di belakang altar Gereja San Marcello al Corso diturunkan oleh personil Vatikan pada Rabu malam (24 Maret 2020). Salib yang terbuat dari kayu pada abad ke-15 ini diperkirakan akan mulai dipasang sementara di Lapangan Santo Petrus pada hari Kamis, menurut wartawan Vatikan Francesco Antonio Grana.
Salib Ajaib itu dipersiapkan untuk upacara doa yang dipimpin Paus Fransiskus di teras Basilika St. Petrus, Vatikan. Pada kesempatan itu Paus akan memberikan berkat “Urbi et Orbi” dan “Indulgensi Penuh” tanpa kehadiran umat, Jumat, 27/3, pukul 18.00 (waktu Roma), atau pukul 24.00 WIB.
Baca juga: Paus Fransiskus Akan Berikan Indulgensi Penuh Dan Berkat “Urbi et Orbi

Salib Ajaib terbuat dari kayu pada abad XV yang sekarang ditahtakan di Basilika San Marcello al Corso, Roma.
Salib tersebut dihormati sebagai mukjizat oleh orang-orang Roma karena benda itu adalah satu-satunya barang religius yang selamat tanpa cacat dari kobaran api besar, yang benar-benar memusnahkan gereja San Marcello al Corso, 23 Mei 1519. Salib itu ditemukan kesesokan paginya di atas altar utama tidak tersentuh, dengan sebuah lampu minyak kecil masih menyala di kakinya. Gereja tersebut kemudian dibangun kembali dalam tahun yang sama atas perintah Paus Leo X.
Kurang dari tiga tahun kemudian, Roma kembali mengalami serangan “wabah hitam” (Great Death). Wabah Hitam itu awalnya terjadi pada tahun 1347 hingga 1351 dan merenggut korban sekitar 25 juta jiwa atau lebih dari sepertiga populasi Eropa. Kemudian wabah itu kembali melanda Eropa pada setiap generasi dengan perbedaan intensitas dan tingkat fatalitas yang berbeda hingga dasawarsa 1700-an.
Atas permintaan umat Katolik Roma, salib yang sempat dipindahkan ke biara Hamba Maria di Via del Corso itu diambil dan dibawa ke Lapangan Santo Petrus untuk prosesi. Dalam prosesi atau perarakan itu Salib ajaib akan berhenti di setiap kuartal di Roma.
Prosesi berlanjut 16 hari, dari tanggal 4 Agustus hingga 20 Agustus 1522. Ketika salib dikembalikan ke Gereja San. Marcello al Corso, wabah telah menghilang dari Roma.

Paus Fransiskus mengunjungi gereja San Marcello al Corso dan berdoa di depan Patung Salib Ajaib memohon dibebaskan dari wabah virus korona (15 Maret 2020)
Sejak itu, salib ajaib tersebut dibawa ke Lapangan Santo Petrus setiap Tahun Suci Roma, sekitar setiap 50 tahun. Di punggung salib ajaib itu diukir nama-nama setiap paus yang menyaksikan prosesi tersebut. Nama terakhir yang diukir adalah nama Paus St. Yohanes Paulus II, yang memeluk salib pada “Hari Pengampunan,” selama Tahun Yubileum Agung 2000.
Keterangan: diolah dari berbagai sumber
Kategori:Kisah Inspiratif