Senin Pekan Biasa XV, 17 Juli 2017
“Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” (Mat 10:34). Sabda Yesus keras. Pedang digunakan, kendati bahasa simbolik. Namun ukuran saat ini pedang tetap benda tajam. Hadir sebagai simbol kengerian dan kekerasan. Yesus lebih mau mengatakan kepada pelaku kenyamanan, kemapanan, untuk siap dilawan. Zona nyaman dibongkar dan diganti dengan suasana atau semangat baru. Yesus melawan kenyamanan dan kemandegan. Itulah kehadiranNya. Pedang, dalam arti membasmi kenyamanan. Kejadian ada saat usai doa Novena di Kaliori. Seorang yang hadir tiba-tiba tergeletak pingsan. Rupanya makin gelisah dan tertekan setelah mendengar sharing pemimpin perayaan tentang pentingnya setia. Kenyataan yang terjadi berlawanan dengan hidupnya. Beban itu terlontar dan orang tersebut tidak mampu menahan gundah. Sabda yang diterima menyakitkan tetapi akan berguna membuahkan hasil. Soter@bdtoro.
Kategori:RENUNGAN, Renungan Harian