RENUNGAN

Jadikanlah Aku Pembawa Damai

Hari Minggu Biasa XIV (3 Juli 2022)

Yes. 66:10-14c; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20; Gal. 6:14-18; Luk. 10:1-12,17-20

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu : Damai bagi rumah ini ” (Luk 10:5)

Salam Damai Salam Damai
Salam Salam
Damai Kristus BesertaMu
Salam Salam

Bapak-Ibu, Saudara-saudari terkasih.

Dalam tata perayaan liturgi yang lama syair diatas dinyanyikan sambil berjabat tangan dengan umat yang duduk didepan, belakang, samping kiri dan kanan. Masa pandemi dan tata perayaan liturgi yang baru tidak dinyanyikan dan hanya bersalaman era pandemi.

Minggu ini kita mendengarkan sabda Tuhan dari injil Lukas. Yesus menunjuk tujuh puluh murid yang lain dan mengutus mereka berdua-dua mendahului kedatangan Yesus ke kota dan tempat lain yang akan dikunjungiNya untuk menyampaikan kabar sukacita keselamatan Allah bahwa Kerajaan surga sudah dekat. Para pekerja diladang Tuhan, sebagai pelayan-Nya sedikit tapi tuaian umat Allah untuk menerima kabar sukacita yang akan dilayani sangat banyak. Makanya Yesus membutuhkan perpanjangan tangan dari para murid-Nya

Yesus berpesan untuk tidak membawa bekal apapun selama dalam perjalanan.  Maksud pesan Yesus ini mendidik para murid untuk fokus pada tujuan. Bila membawa bekal banyak maka akan sering singgah di tempat keramaian untuk berbelanja atau bersenang-senang, atau bertegur sapa dengan siapa saja yang dijumpai. Ini akan  menambah kekacauan karena akan ada berita hoax, ngerumpi  akhirnya pesan kabar keselamatan tidak sampai ke umat dengan baik dan benar. Karena kecenderungan manusia jatuh dalam kedagingan. Yesus tahu persis akan hal itu, jadi para murid diwanti-wanti dengan sungguh-sungguh. Menjadi utusan Tuhan mesti memiliki mentalitas yang kuat dan dituntut berani mengandalkan Tuhan.

Yesus juga memberikan pesan, Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah iniJika didalam rumah ini ada orang yang layak menerima damai,  salam ini akan tinggal padanya, tapi bila tidak ada salam itu akan kembali.” (Luk 10:5-6). Ini seperti salam saudara kita muslim dimana setiap berkunjung ke rumah orang lain akan menyampaikan salam “assalammualaikum”. Kita pun mempunyai kebiasan yang sama jika bertemu dengan saudara seiman, kita akan menyampaikan salam “BERKAH DALEM”

Bapak-Ibu, Saudara-saudari terkasih.

Manusia memiliki kecenderungan menciptakan damai dengan pikirannya sendiri dengan Ide-ide yang merusak.  Senang bila melihat kehancuran orang lain, korupsi, mengekplotasi sesamanya untuk kepentingan sendiri bahkan lebih ektrem dengan perang antar negara.

Kecenderungan manusia dalam hidup kegelapan ini telah merusak karakter damai sejati yang menjadi misi perutusan Bapa melalui Yesus untuk membawa manusia ciptaanNya kepada manusia baru yang penuh sukacita, menghargai, menghormati, mencintai dengan tulus tanpa pamrih kepada sesamanya yang tersingkir, dikucilkan dan papa.

Sebagai permenungan sabda minggu ini, Sudahkah saya dan kita semua yang sudah dibaptis oleh Roh Kudus menjadi utusan Allah, menyampaikan kabar baik damai sejati  kepada siapapun dengan tutur kata, perbuatan tingkah laku yang mencerminkan Kasih Allah?

Kita telah dipanggil Tuhan menjadi pekerja-Nya. Maka keterbukaan hati dan kesiap-siagaan untuk diutus hendaknya menjadi spirit hidup setiap waktu.  Kita diutus menyampaikan damai sejati kepada orang-orang terdekat kita, suami/istri, anak, tetangga dan sesama. Marilah kita mohon rahmatNya agar dimampukan dan diberi daya untuk terus berjuang menyampaikan damai sejati. Dan semoga nyanyian diatas dapat selalu kita nyanyikan kepada siapa saja yang kita jumpai.

Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.

Berkah Dalem

Laurensia Moerdaninggar S

Lingk. St.Paulus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.