Anak-anak SCC ( Sanyos Children Choir ) yang melayani dengan antusias dalam tugas koor misa Hari Orang Sakit sedunia di gereja Santo Yosep Purwokerto (Senin, 17 Februari 2020) patut diapresiasi. Diberi kesempatan ambil bagian dalam tugas pelayanan yang perdana di gereja, membuat mereka bersukacita dan bersemangat ingin mempersembahkan yang terbaik lewat suara mereka. Dalam koor SCC ini, semua yang terlibat adalah anak-anak, termasuk dirigen dan organisnya.
Terbentuknya Sanyos Children Choir
Berawal dari Sanyos Got Talent pada perayaan Natal tahun 2019, muncul ide untuk memberikan wadah bagi anak-anak yang suka menyanyi dan berminat menjadi organis. Ada keinginan untuk merangkul dan mengajak anak-anak terlibat sejak kecil dalam pelayanan di gereja. Niat ini diwujudkan dengan mengajak beberapa anak yang sudah mengikuti pelatihan organis dan menghubungi beberapa orang tua yang memiliki putra/putri yang masih mengenyam pendidikan TK, SD maupun SMP. Ternyata tanggapan para orang tua sangat baik. Bahkan para orang tua pun mengajak teman-teman mereka untuk bergabung, baik anak-anak Sanyos yang bersekolah di sekolah Katolik maupun Kristen.
Akhirnya dibuat grup WA untuk memudahkan komunikasi. Dengan restu dari Romo, tanggal 10 Januari 2020 dibentuklah kelompok koor anak-anak Sanyos, yang dikenal dengan SCC ( Sanyos Children Choir ). Sementara ini, ada 20 anak-anak Sanyos yang bergabung di SCC.
Keceriaan dalam latihan
Setelah terbentuk SCC, disepakati menentukan waktu untuk latihan koor, yaitu setiap hari Sabtu pukul 11.00 di gereja Santo Yosep. Jika gereja dipakai kegiatan lain, maka latihan pindah di ruang PIA. Satu hari setelah kesepakatan, kebetulan hari Sabtu, anak-anak dikumpulkan untuk mulai latihan. Ditetapkan hari Sabtu karena pada hari tersebut anak-anak libur sekolah. Dengan mengikuti SCC, mereka bisa mengisi waktu libur dengan kegiatan di gereja. Cukup banyak anak yang datang. Sebagian besar dari mereka sudah berani maju ke tempat duduk koor sendiri dan bergabung dengan teman-teman yang berasal dari sekolah yang berbeda. Saat pertama berkumpul dan mulai latihan menyanyi, anak-anak masih malu-malu untuk mengeluarkan suara mereka. Suaranya pelaaan sekali hampir tak terdengar, padahal menyanyi bersamaan dan lagu-lagunya sudah dikenal. Mungkin mereka masih menyesuaikan diri dan takut dengan pendamping mereka karena mengira barangkali yang mendampingi galak, hehe…
Di latihan kedua, anak-anak sudah agak berani mengeluarkan suara, meski ada yang masih ketinggalan saat menyanyi, dan mereka jadi tertawa. Beberapa anak mau menyanyi dengan keras, sehingga menarik teman-temannya untuk lebih berani menyanyi dengan keras (mengeluarkan suara). Namun masih ada juga beberapa anak yang takut. Meski begitu pendamping tetap berusaha dengan sabar mengajak mereka agar tetap semangat dan ceria dalam memuji Tuhan lewat lagu.
Latihan diawali dan diakhiri dengan doa. Ketika ditawarkan siapa yang mau memimpin doa, anak-anak berebut untuk memimpin. Akhirnya diputuskan untuk bergantian dalam memimpin doa. Begitu juga ketika ditawarkan untuk menjadi dirigen, beberapa anak mengajukan diri. Luar biasa, ternyata anak-anak memiliki jiwa pelayanan dan keberanian. Bahkan ada salah satu anak yang masih TK, menawarkan diri untuk memimpin doa saat mulai latihan. Betapa indah, bahagia dan bersyukur bisa mengenal anak-anak yang begitu bersemangat melakukan pelayanan.
Semangat anak-anak SCC dalam tugas perdana

Keceriaan anak-anak SanYos Children Choir setelah melayani (16022020)
Menjelang perayaan misa hari orang sakit sedunia yang diselenggarakan di gereja Santo Yosep pada hari Senin, 17 Februari 2020 belum ditentukan petugas koornya. Pendamping anak-anak SCC memberanikan diri untuk mengajak anak-anak mengisi tugas koor. Ternyata orang tua mereka sangat mendukung. Akhirnya latihan yang ketiga, pada hari Sabtu, 15 Februari, latihan difokuskan untuk tugas misa hari orang sakit. Dengan semangat anak-anak yang begitu besar dan dukungan para orang tua, ada rasa optimis bahwa semua akan berjalan lancar. Pastinya juga dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu hadir, apalagi dalam diri anak-anak.
Meski anak-anak SCC yang ikut bertugas hanya 13 anak, namun ketika berada di depan microphone, mereka bersemangat menyanyi, tanpa rasa grogi atau takut sedikitpun. Begitu juga organis dan dirigen. Berbeda saat latihan, masih malu-malu. Saya sempat kaget dan heran mendengar suara mereka yang indah dan padu saat menyanyikan lagu pembuka. Itu buah dari semangat dan keberanian serta penyertaan Tuhan dalam pelayanan demi kemuliaan-Nya.

Anak-anak Sanyos Children Choir bersama Romo Paroki setelah tugas koor di misa HOSS (16022020)
Anak-anak yang belum menerima komuni pertama ini pun maju dengan semangat dan sukacita menerima berkat Tuhan melalui Romo Valentinus Sumanto Winata, Pr. Setelah bertugas, anak-anak berfoto bersama dalam keceriaan.
Syukur pada Tuhan yang senantiasa hadir menyertai. Terima kasih atas dukungan para Romo di Paroki SanYos, para orang tua dari anak-anak SCC dan semua yang terlibat di SCC. Secara khusus, terima kasih untuk anak-anak SCC. Semoga pelayanan kalian menjadi berkat. Semangat terus, SCC.
Love you all…
Penulis,

A. Anik Iswarini
Kategori:AKTUALIA, Seputar Paroki
Butuh keberanian dan dukungan untuk melibatkan anak anak sejak dini dalam dinamika berliturgi.. Terima kasih bu sudah merealisasikan.. Tuhan berkati
SukaDisukai oleh 1 orang