Hari Jumat, 13 September 2019 merupakan hari yang penuh syukur bagi legioner Presidium Ratu Para Rasul (RPR) sebuah presidium baru di Paroki Santo Yosep Purwokerto. Karena saat itu adalah saat peresmian dan pelantikan anggota dan perwira/ pengurus presidium Ratu Para Rasul yang sudah mulai dirintis sejak 8 November 2018. Sepuluh bulan mengalami masa percobaan sebelum dilantik dan diresmikan, namun terasa cepat. Para calon legioner RPR bahkan tidak menyadari kalau ternyata sudah 10 bulan, mungkin karena asyik dan menikmati menjadi prajurit Bunda Maria.
Awal Terbentuk
Karena memiliki keinginan mengajak orang berjuang bersama Maria dalam doa dan karya pelayanan kasih demi kemuliaan Tuhan, maka satu anggota presidium Regina Misericordiae (RMc) berinisiatif untuk mengembangkan presidium lagi. Waktu yang dipilih untuk rapat (berkumpul dalam doa) adalah sore hari untuk memberi kesempatan kepada anggota yang bekerja dan pulang sore. Pada awalnya ia mengajak tiga anggota percobaan RMc yang tidak bisa ikut aktif dalam pertemuan mingguan, karena waktu rapat RMc pukul 09.00 saat mereka bekerja. Kemudian mereka berkumpul dan mengadakan rapat pada hari Kamis, tanggal 8 November 2018 pukul 17.00 di rumah ibu tersebut. Meski hanya berempat, tetap semangat untuk berdevosi kepada Sang Bunda dan ikut bergabung dalam pelayanan dengan presidium RMc, antara lain menengok orang sakit, orang lanjut usia, orang yang berkekurangan, kunjungan ke Lapas, panti jompo, panti asuhan, tugas pelayanan di gereja, melayat, doa dalam buket rohani, dan doa maupun pelayanan yang lain.
Seiring berjalannya waktu, bertambah pula anggota yang berasal dari berbagai lingkungan yang ada di paroki Santo Yosep. Agar lokasi bisa terjangkau dengan mudah, maka tempat rapat dipindah di kapel Maria. Frater Yohanes Yoyok yang saat itu masih menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral di Paroki Santo Yosep, sempat tiga kali hadir mendampingi, kemudian memberikan nama usulan untuk presidium yaitu Presidium Ratu Para Rasul. Dan Romo Albertus Magnus Kristiadji Rahardjo, MSC sebagai Pemimpin Rohani Legio Mariae Keuskupan Purwokerto pun dengan senang hati menyetujui nama tersebut.
Setelah beranggotakan 8 orang, maka mereka memilih perwira. Ada 4 orang yang dipilih sebagai perwira, yaitu Ibu Helena Claudia Dewi Astuti (Ketua), Bapak Yulius Jerry Wenur (Wakil Ketua), Ibu Anastasia Trisya Permatasari (Sekretaris), dan Ibu Theresia Avilla Endang Kusmodiyarti (Bendahara). Ibu Helena Lanny (isteri dari bapak Jerry) sebagai Asisten Pemimpin Rohani. Kebetulan para perwira presidium RPR merupakan aktivis gereja. Ada yang melayani sebagai prodiakon, lektor, pemazmur, tim kerja kesehatan, tim koor di paroki Santo Yosep dan lainnya.
Kemudian bertambah lagi 2 anggota aktif dan 2 anggota auxilier (anggota yang tidak dapat mengikuti rapat dan melakukan tugas rutin tetapi bersedia doa tesera setiap hari). Maka pada bulan Agustus 2019 beberapa legioner berkonsultasi tentang peresmian dan pelantikan perwira presidium baru, Ratu Para Rasul dengan romo Kristiadji yang selama calon presidium dalam masa percobaan juga memantau dan membimbing. Romo Kris menyetujui dan menetapkan waktu peresmian dan pelantikan setelah melihat doa, karya pelayanan, buku notulen, buku keuangan, buku presensi anggota, dan buku daftar anggota serta waktu rapat/pertemuan mingguan. Calon anggota yang belum menjalani masa percobaan selama minimal 3 bulan, belum bisa ikut pelantikan. Dan akan dilantik setelah masa percobaan dijalankan.

Kunjungan legioner RPR di rumah seorang lansia
Mungkinkah Orang Buta Membimbing Orang Buta ?
Pada hari Jumat, tanggal 13 September 2019 pukul 17.00 bertempat di ruang Santa Anna, diadakan misa peresmian dan pelantikan presidium Ratu Para Rasul yang sampai tanggal peresmian sudah mengadakan rapat 43 kali. Misa dipimpin oleh Romo Pemimpin Rohani, Romo Kristiadji.
Perwakilan dari Dewan Komisium, dari 4 presidium yang ada di Purwokerto, yaitu presidium Stella Maris (paroki Katedral), Mater Christy Regis (paroki Katedral), Regina Angelorum (paroki Santo Yosep), dan Regina Misericordiae (paroki Santo Yosep) hadir dalam misa peresmian dan pelantikan. Selain itu juga hadir Koordinator Tim Kerja Kelompok Kategorial Dewan Pastoral Paroki Santo Yosep.
Petugas lektor, pemazmur, dan organis dari presidium Ratu Para Rasul. Sedangkan koor gabungan dari legioner RPR dan RMc. Bacaan diambil dari bacaan harian pada tanggal 13 September 2019 adalah Bacaan Pertama (1 Tim 1:1-2. 12-14) dan Bacaan Injil (Lukas 6:39-42).
Dalam homilinya, Romo Kristiadji menjelaskan tentang pertobatan Paulus yang dulu seorang penghojat dan penganiaya yang ganas. Ketika ia mengejar dan menangkap pengikut Yesus, tiba-tiba matanya disilaukan oleh cahaya kuat dari langit. Pengalaman itu membuatnya bertobat, merasakan kasih pengampunan Tuhan, dan dipilih menjadi pewarta ajaran Kristus yang tangguh.
Pertobatan dimulai dari diri sendiri dengan menyangkal diri. Tidak melihat selumbar dalam mata orang, tetapi balok di mata sendiri tidak dilihat. Kekurangan/ kesalahan diri sendiri tidak tahu, tetapi kekurangan orang walau kecil terlihat jelas. Hendaknya melihat kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaiki dan bertobat, supaya bisa membantu orang lain untuk bertobat. Romo Kris juga mengajak untuk berintrospeksi tentang tindakan-tindakan kita, apakah sudah sesuai dengan yang Tuhan kehendaki atau belum. Apabila belum atau tidak sesuai, maka bertobat dan berusaha untuk memperbaiki.
Memperbaiki diri dahulu supaya kita bisa mengajak/membimbing orang lain untuk menjadi baik. Karena tidak mungkin orang buta, membimbing orang buta. Akan jatuh keduanya. Tidak mungkin jika diri kita memiliki banyak kekurangan, akan menuntun orang lain. Akan gagal dan tidak selamat keduanya.
Selesai homili, dilanjutkan dengan acara peresmian dan pelantikan anggota dan perwira presidium Ratu Para Rasul. Para legioner yang dilantik maju ke depan dan mengucapkan janji legioner: AKU ADALAH MILIKMU, YA RATU DAN BUNDAKU, DAN SEGALA MILIKKU, ADALAH KEPUNYAANMU. Setelah pengucapan janji, para legioner mendapat berkat dan diperciki dengan air suci.
Sebelum berkat penutup Ketua Presidium RPR, Ibu Dewi Astuti memberikan sambutan singkat. Kemudian disusul sambutan dari Bpk. Hence Cahyadi (Koord. Tim Kerja Kel. Kategorial) dan Bpk. Suliyono (Ketua Komisium Ratu Damai Keuskupan Purwokerto).
Sukacita Bersama
Syukur dan kebahagiaan terpancar dalam wajah para legioner terutama legioner presidium baru, Ratu Para Rasul. Rasa syukur dan sukacita ini diwujudkan dalam santap bersama di aula gereja Santo Yosep, yang telah disiapkan oleh calon anggota presidium Ratu Para Rasul, ibu Theresia Retno Dewi.
Betapa besar kasih Tuhan dan penyertaan Bunda Maria sehingga tumbuh presidium baru di Paroki Santo Yosep. Dengan diresmikan dan dilantik, para legioner presidium Ratu Para Rasul merasa bersyukur, karena merasa semakin mantap dalam doa dan karya kerasulan bersama Bunda Maria. Bersyukur karena dipilih untuk menjadi alat Tuhan bersama Bunda-Nya, Maria. Semoga makin bisa meneladan Bunda Maria yang taat, rendah hati , dan setia kepada Allah.
Syukur pula karena legioner di Paroki Santo Yosep makin tumbuh dan berkembang. Terimakasih atas kehadiran teman-teman dan dukungan dari semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Ave Maria.
Penulis,

A.Anik Iswarini
(Anggota RMc)
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Kategorial
Proficiat atas peresmian Presidium RPR dan perwira serta anggotanya yang baru dilantik. Selamat melayani di bawah panji Santa Maria.
SukaDisukai oleh 1 orang