Hari Minggu Biasa X – 9-10 Juni 2018

Kel. 3: 9-15; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; 2 Kor. 4:13-5:1;  Mrk. 3:20

Diterbitkan oleh Tim Kerja Kitab Suci – DPP. Santo Yoseph Purwokerto 

“Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mrk 3:35)

Saudara-saudari terkasih,

Dalam berbagai kesempatan acara atau kegiatan di gereja sering kita memulai kegiatan dengan nyanyi bersama. Dan lagu ini sering dinyanyikan untuk membuka dan mencairkan suasana :

Dalam Yesus kita bersaudara  (3x)

Sekarang dan selamanya, dalam Yesus kita bersaudara

Dalam Yesus ada cinta kasih (3x)

Sekarang dan selamanya, dalam Yesus ada cinta kasih

Memang benar di dalam Yesus kita menjadi satu saudara karena kita menyantap satu tubuh yang sama yaitu Tubuh Kristus.  Memang benar di dalam Yesus ada cinta kasih, karena Tuhan Yesus adalah sumber dari cinta kasih itu sendiri. Bagaimana kita dapat menjadi saudara-saudari bagi Yesus dan dalam Yesus?

Saudara-saudari terkasih

Injil hari ini menceritakan bagaimana Yesus dikerumuni oleh banyak orang. Bahkan ahli-ahli Taurat dari Yesusalem pun datang ikut mengerumuni Yesus.  Mengapa orang banyak dan juga ahli-ahli Taurat mengerumuni Yesus? Ini disebabkan oleh karena karya-karya Yesus atau mujizat-mujizat penyembuhan dan pengusiran setan yang dilakukan oleh Yesus. Hal ini dapat kita baca pada Injil Markus 3:1-12. Apa yang telah dilakukan Yesus tersebut menjadikan ahli-ahli Taurat iri kepada Yesus. Maka ahli-ahli Taurat datang sebenarnya bukan mau mengikuti ajaran Yesus dan percaya kepada Yesus tetapi ingin mencari kesalahan-kesalahan Yesus.  Seperti dalam Injil hari ini Yesus dikatakan tidak waras. Yesus kerasukan roh jahat. Namun semua tuduhan tersebut dapat dipatahkan oleh Yesus.  (baca ayat 23-27).

Dari keseluruhan Injil hari ini, yang menarik perhatian untuk saya renungkan adalah pada ayat yang terakhir yaitu ayat 35 : “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”   Ayat ini disampaikan kepada banyak orang yang mengerumuni-Nya sebagai jawaban atas ucapan mereka yang mengatakan kepada Yesus bahwa ibu dan saudara-Nya mencari Dia.

Pertanyaan yang patut disampaikan berkaitan dengan ayat ini adalah “Apakah saya sudah menjadi saudara Yesus?”, “Apakah kita sudah menjadi saudara laki-laki/perempuan/ibu Yesus?”. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita perlu menjawab pertanyaan refleksi ini: “Apakah aku sudah melakukan kehendak Allah?” Sebab pada ayat 35 tersebut sudah sangat jelas dinyatakan bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara laki-laki/perempuan/ibu Yesus.

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dalam rangka melaksanakan kehendak Allah. Gereja kita yaitu Gereja Katolik telah memberikan banyak ajaran tentang cinta kasih Allah yang dapat kita lakukan.  Dengan melaksanakan ajaran cinta kasih Allah maka kita melaksanakan kehendak Allah.  Ajaran cinta kasih Allah dapat kita jumpai dan tersirat serta tersurat seperti pada 10 perintah Allah, 5 perintah gereja, Hukum Kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus : “Cintailah sesamamu seperti mencintai diri sendiri”, “Jika kamu ditampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu”, dsb. Lalu ada juga 7 karya belas kasih jasmani dan 7 karya belas kasih rohani (KGK 2447) yang dapat kita lakukan baik di dalam keluarga maupun masyarakat.

Saudara-saudari terkasih,

Marilah kita dengan tak henti-hentinya terus berusaha dan berjuang dengan penuh kesetiaan melaksanakan kehendak-Nya, sehingga kita pantas disebut sebagai saudara laki-laki atau saudara perempuan atau ibu Yesus.

Berkah Dalem.

Yulius SP.