Dengan mengomunikasikan Injil, Paus menyatakan bahwa kita selalu harus berfokus pada “inti terdalam dari Injil” (Evangelii Gaudium no. 34), artinya pada pesannya yang terdalam. Kita berupaya “untuk menjangkau setiap orang tanpa kecuali, tanpa ada yang disisihkan, wartanya harus memusat pada hal-hal yang hakiki, pada yang paling indah, pada yang paling besar, pada yang paling menarik dan sekaligus pada yang paling penting” (no. 35). Yang selalu harus dikedepankan adalah “keindahan kasih Allah yang menyelamatkan, yang menjadi nyata dalam Yesus Kristus yang wafat dan bangkit dari mati” (no. 36).
Bagi Paus Fransiskus pesan tentang Inkarnasi ini membentuk inti iman Kristiani. Kita perlu mengenal dan menginternalisasikan makna pernyataan ini: INKARNASI, yakni manifestasi kasih Allah dalam pribadi, dalam hati Yesus Kristus, dalam pelayanan, wafat dan kebangkitan-Nya, membentuk INTI iman Kristiani. Paus mengakui bahwa, dengan mengatakan demikian, “warta tersebut memang disederhanakan, tetapi tidak kehilangan kedalaman dan kebenarannya. Dengan demikian, warta itu menjadi lebih berdaya dan lebih meyakinkan” (n 35).
Pater Chevalier kiranya akan sangat setuju dengan Paus Fransiskus. Kenyataannya, dalam bukunya “Le Sacré-Coeur de Jésus” (1900) ia telah menulis sesuatu yang mirip. Di situ, atas persetujuan penuh, ia mengutip kata-kata dari orang sezamannya yakni Kardinal Pie, yang menulis bahwa sejarah agama Kristiani dirangkum “secara menyeluruh dan penuh dalam pernyataan mulia ‘Allah sedemikian mengasihi dunia’” (Yoh 3:16). Lagipula, Kardinal menambahkan: “seluruh pernyataan iman (credo) dijabarkan dalam kata-kata dari Rasul yang dikasihi: ‘Kita percaya akan kasih Allah kepada kita’” (1Yoh 4:16).
Ketika menjadi Uskup Bantu, James Cuskelly MSC memilih sebagai semboyannya ‘Credidimus Caritati’ (1Yoh 4:16), yang beliau sendiri terjemahkan secara bebas menjadi “kita percaya akan kasih Allah yang berbelaskasih”. Juga bagi beliau, pengakuan ini membentuk inti terdalam dari Injil, dan pada waktu yang sama dari Spiritualitas Hati.
Saat untuk refleksi
Apa yang dikatakan di dalam Konstitusi MSC
berlaku bagi seluruh Keluarga Chevalier:
“Dalam kesatuan persaudaraaan sebagai saudara-saudari
kita menghayati iman kita akan cinta Allah yang berbelaskasih.”
(Konstitusi MSC, n0. 4)
Paus Fransiskus menulis:
“Pewartaan pertama itu harus dicanangkan terus-menerus:
Yesus Kristus mengasihimu,
Ia memberikan kehidupan-Nya untuk menyelamatkanmu,
dan sekarang Ia hidup di sampingmu setiap hari
untuk menerangi, menguatkan dan membebaskan kalian.”
(Evangelii Gaudium, no. 164)
Kategori:Kursus Spiritualitas Hati Online, RENUNGAN