RENUNGAN

Berbagi Dengan Tulus Adalah Wujud Syukur Kepada Allah

Hari Minggu Biasa XVII (25 Juli 2021)

2 Raj. 4:42-44; Mzm. 145:10-11,15-16,17-18; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Karena Yesus tau bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan raja. Ia menyingkir ke gunung seorang diri.” (Yoh 6 :15)

Bapak/Ibu, Saudara/i terkasih dalam Kristus.

Refleksi saya atas bacaan hari ini dari baik bacaan 1, 2 dan bacaan Injil menegaskan tentang pentingnya berbagi pada sesama. Tuhan menghendaki kita peduli dan peka terhadap mereka yang membutuhkan. Mereka yang miskin, terbuang, terlupakan, tertindas dan menderita.

Kadang kita tergerak dan ada niatan untuk berbagi tapi tiba-tiba kita merasa belum cukup, masih kurang atau takut kita sendiri kekurangan. Kita sering merasa kawatir kurang. Hal inipun terjadi pada Filipus, ketika Tuhan Yesus bertanya dimana membeli roti, dia menjawab “Roti seharga 200 dinar tidak cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” (Yoh 6:7). Begitu juga dengan Andreas melihat seorang anak yang memiliki lima roti jelai dan dua ikan ia berkata pada Yesus. “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai  lima roti dan dua ikan , tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini” (Yoh 6 : 10). Keraguan atas Kuasa Tuhan terhadap kita yang kadang membuat kita ragu untuk berbagi.

Mujizat yang Tuhan Yesus lakukan dengan memberi makan lima ribu orang laki-laki dengan 5 roti jelai dan dua ikan sudah sering kita  dengar bahkan dari kita kecil, tapi pertanyaannya adalah “Seberapa injil itu berpengaruh terhadap pribadi kita untuk mempunyai semangat peduli dan peka terhadap orang lain?”. Berbagi bukan hanya ucapan tapi tindakan nyata. Berbagi juga bukan hitungan untung rugi tapi semangat untuk memberi tanpa pamrih. Dalam keterbatasan bukan alasan untuk tidak berbagi. Tuhan telah memberikan teladan bahwa dengan 5 roti dan dua ikan dapat mengenyangkan 5000 orang laki-laki hingga tersisa 12 bakul. Demikian juga yang akan terjadi terhadap kita. Tuhan akan mencukupkan apa yg telah kita berikan. Tuhan juga sudah memberikan teladan bahwa memberi tanpa mengharap imbalan, seperti yang tertulis dalam Yoh 6:15 : “Karena Yesus tau, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja. Ia menyingkir ke gunung seorang diri.”

Bapak/Ibu, Saudara/I terkasih dalam Kristus.

Injil hari ini mengingatkan saya pada awal pandemi dulu. Pemerintah menganjurkan untuk menggunakan masker kesehatan, spontan  masker kesehatan menghilang dari peredaran, kalaupun ada harganya selangit tidak masuk akal. Demikian juga dengan vitamin langsung susah mendapatkan. Kamipun pasrah tidak maskeran sementara tidak keluar rumah dulu yang menggunakan masker hanya suami jika ke kantor. Juga tidak minum vitamin, makan buah dan lauk yang bergisi. Tiba-tiba anak yang di Jakarta mengirim paket 5 dos  masker dan vitamin banyak sekali. Sayapun tidak memikir akan berapa lama pandemi covit-19 ini berakhir, yang saya lihat saya punya banyak masker dan vitamin, maka saya tergerak untuk berbagi, maskerpun sebagian saya bagikan pada tetangga yang berjualan keliling dan mamang sayur keliling langganan saya,  demikian juga dengan vitamin, juga saya bagikan sebagian.

Ketika hal ini saya sampaikan ke anak saya, anak saya tertawa dan bilang : “Ya nggak papa mah, cuma aku dapat maskernya itu susah trus belum tahu pandemi ini sampai kapan”.  Sayapun menjawab “Percaya Tuhan akan mencukupkan”. Tidak begitu lama pemerintah mengumumkan boleh menggunakan masker kain, kemudian masker kesehatanpun mudah didapat. Adik sayapun mengirimi madu dan vitamin. Sampai saat ini saya tidak kekurangan vitamin. Tuhan mencukupkan semuanya.

Bapak/Ibu, Saudara/I terkasih dalam Kristus.

Marilah kita memohon kepada Tuhan. Agar Tuhan selalu menghadirkan roh kudus dalam hati kita, sehingga kita dimampukan untuk peduli dan peka terhadap orang-orang yang membutuhksn uluran tangan walau dengan keterbatasan, karena memberi dengan tulus adalah wujud syukur kita pada apa yang sudah Tuhan berikan. Amin.

Bekah Dalem

Melania Moertrini

Lingk. St. Paulus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.