RENUNGAN

Taat, Taat dan Taat

Hari Minggu Adven IV (22 Desember 2019)

Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-24

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Sesudah bangun dari tidurnya,Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya” (Mat 1:24)

Bapak /Ibu, Saudara/i sahabat Yesus yang terkasih

Bacaan Injil hari ini sungguh menguatkan kita akan arti “TAAT”. Kita bisa meneladani sikap dan sifat dari Yusuf yang begitu taat akan perintah Allah.

YusufBagitu tahu bahwa Maria tunangannya sudah hamil/ mengandung (Jawa: nggarbini), ada perasaan galau, marah, masygul dalam diri seorang Yusuf. Maka Yusuf mempunyai niat untuk meninggalkan tunangannya secara diam- diam. “Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam” (Mat 1:19). Ini artinya Yusuf menolak untuk mengambil Maria sebagai istrinya. Namun kehidupan Yusuf yang saleh, baik dan juga tulus hati sebelum mengambil keputusan yang final pastilah beliau berdoa mohon hikmat dari Tuhan. Dan akhirnya Tuhan mengutus malaikat untuk bercakap-cakap dan memberitahu Yusuf lewat doanya. “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. (Mat 1:20). Dan Yusup mau taat pada perintah Tuhan yaitu menerima Maria sebagai istrinya dengan segala konsekuensinya.

Bapak /Ibu, Saudara/i sahabat Yesus yang terkasih,

Merenungkan bacaan Injil hari ini, saya teringat pada saat mengikuti Camp Patriot di Malang, Jawa Timur. Saya juga mengalami hal kegalauan, kemarahan, dan perasaan lain yang terus bergejolak dalam diri saya tentang ketaatan, tentang keberadaan sebagai seorang laki-laki. Sering yang muncul dan saya lakukan adalah “berasumsi” dan juga “beralasan”. Banyak pula pergumulan yang pasti bertentangan dengan hati saya selama saya berelasi/melayani dalam setiap bentuk pertumbuhan iman atau kegiatan rohani. Namun demikian, lambat laun saya terus belajar dari Santo Yusuf yang taat. Dan kesadaran inilah yang membawa saya bahwa yang diperlukan hanyalah “Taat …. Taat dan Taat”.

Bapak /Ibu, Saudara/i sahabat Yesus yang terkasih

Santo Yusuf telah memberi teladan yang luar biasa kepada kita. Marilah kita meneladan Santo Yusuf yang percaya bahwa Tuhan memakai sebagai alat-Nya. Dengan keyakinan yang penuh, kita pun juga dipakai sebagai alat-Nya dalam mewartakan kabar sukacita di dunia ini. Siap dan taat pada kehendak dan perintah-Nya, itulah yang kita perlukan.

Ya Tuhan, ampunilah segala dosa yang telah kami perbuat. Kuatkan dan mampukan kami agar dalam menyambut Putra-Mu Yesus kami lebih taat kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Berkah Dalem

Yohanes Suwasno

Lingk. St. Agustinus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.