KATEKESE

Jumat Pertama Dan Devosi Kepada Hati Kudus Yesus

Ada hubungan yang erat antara Devosi kepada Hati Kudus Yesus dengan Misa Jumat Pertama, karena Misa Jumat Pertama merupakan salah satu bentuk Devosi kepada Hati Kudus Yesus. Berikut ini sekilas tentang Devosi kepada Hati Kudus Yesus dan Misa Jumat Pertama, serta maknanya bagi kehidupan orang beriman.

Sejarah Devosi kepada Hati Kudus Yesus

Devosi berfokus kepada Hati Yesus yang maha kudus yang melambangkan kasih Kristus yang menebus dosa manusia. Tradisi atau praktek devosi ini telah dimulai sekitar tahun 1000, atau pada jaman St. Anselmus dan St. Bernard (1050-1150) dan juga telah dianjurkan oleh banyak orang kudus di abad pertengahan, seperti St. Albertus Agung, St. Catherine dari Siena, St. Fransiskus dari Sales, dan juga para Benediktin, Dominikan dan Carthusian. Devosi kepada Hati Kudus Yesus kemudian paling sering diasosiasikan dengan St. Margaret Mary Alacoque (1647-1690).

St Margareta Maria AlacoqueSt. Margaret memperoleh wahyu pribadi dari Tuhan Yesus yang menghendaki perayaan liturgis Hati Kudus Yesus dan praktek mempersembahkan silih (reparation) terhadap dosa-dosa yang dilakukan terhadap Sakramen MahaKudus, pada setiap hari Jumat pertama dalam setiap bulan.

Pada tahun 1856 Paus Pius IX menetapkan Hari Raya (solemnitas) Hati Kudus Yesus. Pada tahun 1928 Paus Pius XI mengeluarkan surat ensiklik Miserentissimus Redemptor tentang silih kepada Hati Kudus Yesus; sedangkan tahun 1956 Paus Pius XII mengeluarkan surat ensiklik tentang Haurietis Aquas, tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus.

Devosi umumnya dilakukan menjelang perayaan Pesta Hati Kudus Yesus yang jatuh pada hari Minggu kedua setelah hari raya Pentakosta. Kemudian, devosi kepada Hati Kudus Yesus ini diadakan setiap bulan, yaitu pada hari Jumat pertama.

Dasar Devosi kepada Hati Kudus Yesus

Kasih kepada Yesus Kristuslah yang seharusnya menjadi dasar devosi dari umat Katolik. Kurangnya devosi kepada Hati Kudus Yesus menjadi sebab bagi jatuhnya seseorang kepada dosa yang serius, sebab ia tidak memberikan perhatian yang cukup dan tidak cukup terdorong untuk mempunyai kasih kepada Kristus, padahal kasih inilah yang mempersatukan jiwa manusia dengan Tuhan. Kita tidak akan sungguh dibentuk menjadi gambaran Tuhan, atau bahkan menginginkan untuk dibentuk menjadi serupa dengan-Nya, jika kita tidak merenungkan kasih yang telah ditunjukkan oleh Kristus.

Untuk maksud inilah maka Tuhan Yesus menyatakan kehendak-Nya dalam penampakan kepada St. Margaretha Maria Alacoque (1647-1690) di Perancis, agar devosi dan perayaan Hati Kudus Yesus diadakan dan disebarluaskan di Gereja. Melalui devosi ini yaitu melalui adorasi dan doa, umat beriman membuat silih bagi segala luka yang diterima oleh Hati Kudus Yesus karena umat manusia yang tidak berterimakasih dan menghina Sakramen Maha Kudus.

“Lihatlah Hati itu”, seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada St. Margaret, “yang telah mengasihi umat manusia dan memberikan segala-galanya kepada mereka, bahkan menyerahkan dirinya sediri sebagai jaminan kasih-Nya, tetapi menerima dari sebagian besar umat manusia, bukan balasan kasih, melainkan rasa tidak berterimakasih, dan penghinaan kepada Sakramen Kasih.”

cropped-hati-kudus-yesus.jpg

Maka devosi Hati Kudus tidak lain adalah ekspresi kasih kepada Penyelamat kita. Obyek dari devosi ini adalah Hati Yesus yang menyala oleh karena kasih kepada semua umat manusia.

Hari Jumat Pertama

Adalah menjadi kerinduan Tuhan Yesus, seperti yang dinyatakan kepada St. Margaret, bahwa setiap hari Jumat pertama setiap bulan dikhususkan untuk devosi dan adorasi kepada Hati Kudus Yesus. Untuk mempersiapkannya, adalah baik jika pada malam sebelumnya kita membaca tentang devosi ini, mengunjungi Sakramen Maha Kudus atau mengadakan Hora Sancta (Jam Suci) untuk mengenang sengsara Yesus dan melakukan adorasi kepada Sakramen Maha Kudus.

First Friday Mass

Pada hari Jumat tersebut, begitu bangun tidur, kita mempersembahkan diri kita dan meng-konsekrasikan, seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan kita kepada Tuhan Yesus, agar Hati Kudus-Nya dapat dihormati dan dimuliakan. Kita mengunjungi gereja, berlutut di hadapan-Nya yang hadir di tabernakel, agar kita dapat membangkitkan di dalam jiwa kita rasa duka cita (deep sorrow) atas begitu banyaknya penghinaan/ perlawanan yang ditujukan kepada Hati Kudus-Nya di dalam Sakramen Maha Kudus.

Sangat baik bila kita dapat mengikuti Misa Kudus pada hari Jumat pertama. Tidaklah sulit untuk melakukan hal ini jika kita memiliki sedikit saja kasih kepada Kristus. Jika kita menjadi suam-suam kuku, mari mengingat kembali begitu banyaknya alasan yang kita miliki untuk memberikan hati kita kepada Kristus. Setelah itu, kita harus mengakui segala kesalahan kita atas kekurangan hormat kita di dalam hadirat Allah dalam Sakramen Maha Kudus, atau melalui kelalaian kita untuk mengunjungi dan menerima Dia di dalam Komuni kudus.

Komuni pada hari itu dipersembahkan untuk membuat silih terhadap segala bentuk penghinaan yang diterima Kristus dalam Sakramen Maha Kudus, dan semangat kasih yang sama harus menghidupkan segala tindakan kita sepanjang hari.

Meskipun devosi ini diadakan sekali sebulan (pada hari Jumat Pertama) namun latihan- latihan rohani ini tidak terbatas hanya sebulan sekali pada hari itu. Yesus layak dihormati setiap saat. Dengan demikian mereka yang terhalang untuk merayakan devosi Hati Kudus Yesus pada hari Jumat pertama, dapat melakukannya pada hari- hari lainnya pada bulan itu.

Percaya akan janji Hati Kudus

12 Janji Hati Kudus YesusDevosi umat pada hari Jumat pertama menjadi semakin menarik karena orang percaya kepada janji-janji Yesus bagi mereka yang rajin menghormati Hati Kudus-Nya. Adalah hal yang baik bagi umat untuk meneruskan devosi kepada Hati Kudus Yesus pada hari Jumat pertama setiap bulan, karena anugerah khusus akan diberikan kepada mereka yang menerima komuni kudus setiap kali selama sembilan kali Jumat pertama (9 bulan) berturut-turut. Janji Yesus yang diungkapkan, diantaranya: janji pengampunan dosa (indulgensia) sebelum orang itu mendapatkan ajalnya, mengalami kebahagiaan dalam keluarga, penghiburan dalam derita, dan kekuatan bagi jiwa yang lemah.

Namun, janganlah kita sekedar memandang dan mengharapkan janji tersebut. Sebab tanpa Iman, sia-sialah perbuatan kita (Yak 2:26). mari kita bersama memahami misteri devosi ini dalam iman dan keyakinan akan Hati Kudus Yesus yang sungguh hadir dalam rupa Hosti. Ia sungguh bertahta dalam monstrans. Ia sungguh hadir di dalam sana dan menyentuh hati kita, maka “Tak sanggupkah kamu berjaga-jaga dan berdoa satu jam saja bersamaKu?”

“Tantum ergo Sacramentum, Veneremur cernui” (Sakramen yang sungguh agung, mari kita muliakan…)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.