Renungan Harian

ES BATU PEKAN VII PASKAH KAMIS 25523

Ut Omnes Unum Sint (Kis. 22:30; 23:6-11; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Yoh. 17:20-26)

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, tentu kita pernah mendengar pepatah yang mengatakan: “Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh.” Pepatah ini mengandung makna bawa ketika di dalam komunitas ada persatuan maka akan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Persatuan dalam komunitas itu akan terwujud, justru saat kita dengan saling mendengarkan, memahami dan menerima satu sama lain, mau berjalan bersama sebagai satu komunitas, mulai dari komunitas terkecil yaitu keluarga, lingkungan, paroki dan keuskupan serta Gereja semesta.

Yesus sadar bahwa tidak lama lagi, Ia akan meninggalkan para murid-Nya. Maka dalam doanya pada perjamuan malam terakhir Ia mohon kepada Bapa-Nya rahmat persatuan dalam komunitas para murid-Nya. “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh. 17:21)

Selanjutnya Yesus juga akan mempercayakan kepada para murid-Nya, pekerjaan dari Allah yang sebelumnya dipercayakan kepada-Nya. Maka Yesus mempercayakan dan menyerahkan mereka ke dalam tangan Allah, Sang Pemilik pekerjaan itu. Dengan pertolongan Roh Kudus, Allah akan mendampingi, menguatkan dan menuntun mereka untuk meneruskan pekerjaan-Nya.

Yesus juga mengetahui bahwa bukan hanya pertolongan Roh Kudus yang diperlukan, tetapi juga kesatuan maka dalam doa-Nya Ia meminta kepada Bapa-Nya persatuan di antara para murid-Nya. “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” (Yoh. 17:22)

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kelemahan dalam diri manusia, seperti sikap egois, iri hati, kesombongan, tidak mau mengasihi dan mengampuni, dapat menghalangi terciptanya kesatuan sempurna. Kesatuan sempurna seperti itu hanya mungkin tercipta jika Allah turut campur dengan rahmat-Nya. Itulah sebabnya Yesus memohon kepada Bapa-Nya. “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu” (Yoh. 17:23).

Kita sebagai komunitas murid Kristus memang tampak hidup dan berkembang, serta terlihat bersatu dalam segala macam aktivitas rohani, sosial, kultur dan bahkan ekonomi. Namun pertanyaan refleksi bagi diri kita apakah semua itu sudah memperlihatkan kesatuan kita dengan Allah dalam Yesus Kristus. Apakah aktivitas dan pelayanan kita membawa komunitas para murid Kristus mengalami kedamaian dan keselamatan sejati.

Selamat pagi, selamat menapaki pejiarahan hidup ini dengan rendah hati setia berjalan bersama Kristus dan dalam persatuan sebagai murid-murid-Nya. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.

Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan

Kategori:Renungan Harian

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.