Bersama-Nya, Tentu Kita Bisa. (Kis 16:1-10; Mzm 100:1-3.5; Yoh 15:18-21)
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, tentu kita menyadari bahwa setiap pilihan dalam hidup ini pasti mengandung juga konsekuensi yang harus kita tanggung. Demikian juga dengan pilihan kita menjadi murid Yesus tentu memiliki berbagai macam konsekuensi yang harus kita hadapi, salah satunya adalah ditolak dan dibenci oleh mereka yang bertentangan dengan Yesus.
Tuhan Yesus sangat sadan dan mengetahui akan konsekuensi ini dan bahkan Ia telah lebih dahulu mengalaminya sendiri. Maka Ia mengingatkan sekaligus meminta kita untuk tetap rela dan bersedia mengambil bagian dalam kehidupan Yesus, termasuk dalam penderitaan-Nya. “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” (Yoh. 15:18)
Menghadapi dunia yang membenci-Nya, selain mengingatkan kita, Tuhan Yesus juga memberi teladan dalam menghadapinya. Tuhan Yesus telah difitnah, ditangkap, dipukul, ditampar, diikat, dicambuk dan akhirnya disalibkan, tetapi Ia menanggung segala sesuatunya tanpa kemarahan, tanpa dendam, tanpa mencaci maki, melainkan dengan tetap menyatakan kasih dan kerahiman Allah kepada para algojo yang menyalibkan-Nya dan kepada penjahat yang disalibkan bersama-Nya.
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, dengan sakramen baptis, kita adalah murid dan pengikut Yesus. Baptisan yang kita terima dan status yang kita sandang, sebagai orang Katolik, menegaskan hal itu. Maka tantangan hidup yang kita alami juga tidaklah ringan walau beda dengan perjuangan yang dihadapi dan dialami oleh Yesus dengan murid-murid-Nya.
Tantangan kita sekarang lebih dari dalam diri kita sendiri. Bagaimana kita hidup dan menjadi orang Katolik yang bermutu dan militan. Bagaimana kita mempertanggungjawabkan iman kita sebagai orang Katolik yang baik dan tetap menghasilkan buah-buah iman di tengah tantangan yang harus kita hadapi. Inilah keistimewaan Yesus yang harus menjiwai kita dalam kehidupan sehari-hari juga Ketika kita menghadapi penderitaan.
Kita percaya bahwa di balik setiap penderitaan yang kita alami, tersembunyilah cinta Yesus yang harus kita temukan untuk menguatkan kita. Memang tidak mudah menjadi pengikut Yesus, tetapi salib dan penderitaan akan menjadi manis bila kita sungguh-sungguh rela berjalan bersama-Nya. Dengan demikian kita semakin dekat pada tujuan hidup kita untuk bersatu dengan-Nya.
Selamat pagi, selamat menapaki perjalan pejiarahan hidup ini dengan penuh iman dan kepercayaan kepada-Nya. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membiming gas karya baru.
Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan
Kategori:Renungan Harian