Renungan Harian

ES BATU PEKAN IV PASKAH SENIN 01523

Siap Menjadi Partner Sang Gembala Baik

Kis. 11:1-18; Mzm. 42:2-3;43:3,4; Yoh. 10:11-18

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, perikop Injil hari ini mengambarkan Tuhan Yesus sebagai “Gembala Baik.” Iman akan Allah sebagai Gembala Baik mendorong kita untuk mengusahakan persatuan dan persaudaraan antar umat manusia.

Iman Katolik disebut iman inklusif, yang menggerakan orang untuk melakukan suatu transformasi hidup. Hidup yang mementingkan diri sendiri menjadi hidup yang siap melayani dan mengurbankan nyawa bagi keselamatan orang lain sehingga hidupnya menjadi bermakna. “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” (Yoh. 10:11)

Iman yang sejati juga menjaga kita untuk selalu membangun kedekatan dan saling mengenal satu sama lain, sehingga menjauhkan kita dari permusuhan dan kebencian. “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.” (Yoh. 10:14) Dalam ketaatan dan kesetiaan iman inilah, kita memenuhi panggilan dan tugas yang diberikan-Nya kepada kita. Ia memanggil kita untuk mewartakan Kabar Gembira itu kepada segala bangsa.

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, konsekuensi bagi orang yang dilahirkan kembali dalam air dan Roh atau orang yang dibaptis selain dianugerahi Rahmat keselamatan tetapi juga sekaligus diutus untuk keluar dari diri mereka sendiri dan membuka diri kepada orang lain, hidup dekat dengan orang lain, hidup dalam damai bersama orang lain.

Dengan kata lain, menjadi saksi dan aktor untuk suatu proses terbangunnya persaudaraan universal merupakan panggilan semua orang dibaptis, terutama dalam sejarah dunia masa kini. Kesiapsediaan untuk menjadi duta keselamatan bagi semua orang merupakan esensi dan hakekat mendasar dari panggilan kita sebagai orang yang dibaptis.

Panggilan itu selaras dengan kehendak Yesus Kristus, Sang Gembala Baik. Sebagai Gembala yang baik, Yesus menegaskan bahwa tugasnya untuk menyelamatkan dan menggembalakan itu mencakup semua orang. “Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga. Mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala” (Yoh. 10:6).

Maka sebagai orang yang telah dibaptis berarti kita siap menjadi “partner” Allah yang siap membawa kesejahteraan hidup, kedamaian, serta keselamatan bagi semua orang. Kita diciptakan-Nya seturut citra dan gambar-Nya. Kita juga sungguh dikasihi-Nya dan diangkat-Nya untuk menjadi partner-Nya. Karena itu, setiap profesi, tanggung jawab dan karya yang dipercayakan kepada kita bukanlah suatu beban berat. Setiap profesi dan tanggung jawab yang kita lakukan itu merupakan amanat agung Tuhan untuk membawa keselamatan.

Selamat pagi, selamat beraktivitas dan berkarya mewartakan karya keselamatan Allah bagi sesama. salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.

Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan.

Kategori:Renungan Harian

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.