Berjalan Bersama-Nya ke Yerusalem Kis.3:1-10; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Luk. 24:13-35
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, perikop Injil hari ini mengisahkan kehadiran Yesus yang telah bangkit dalam perjalanan dua murid-Nya ke Emaus. “Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem.” (Luk. 24:13)
Kleopas berangkat ke Emaus bersama seorang temannya tanpa disebut namanya. Si anonim ini dapat juga dilihat sebagai “wakil” kita pembaca kisah ini, yang diundang untuk ikut berjalan bersama Kleopas. Kleopas dan temannya memilih untuk lari dari Yerusalem, pulang ke kampung mereka. Bagi mereka setelah Yesus wafat, maka kemuridan mereka juga sudah selesai.
Fokus pada kematian menjadi halangan utama untuk percaya pada kebangkitan. Itulah yang menutup mata mereka terhadap kehadiran Yesus yang bangkit dalam perjalanan mereka. “Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.” (Luk. 24:15-16)
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, salib sungguh menjadi batu-sandungan dan wafat Yesus telah mematikan semangat mereka. Mereka terpenjara oleh masalah dan cara berpikir manusia. “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.” (Luk. 24: 20b-21a)
Melihat hal itu Tuhan membuka mata dan iman mereka, agar mereka bisa melihat seluruh peristiwa-Nya dari sudut pandang Allah. “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.” (Luk. 24:25-27)
Selain mengingatkan kembali dengan apa yang Ia ajarkan, Tuhan Yesus juga mengingatkan mereka dengan peristiwa makan bersama yang mereka alami ketika Yesus masih hidup di tengah-tengah mereka. “Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah.” (Luk. 24:30-31)
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, setelah memori dipulihkan, semangat mereka pun berkobar-kobar. “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon. Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.” (Luk. 24:32-35)
Mereka pun segera kembali ke Yerusalem. Jarak, malam dan ketakutan tidak lagi menjadi penghalang. Yerusalem adalah tujuan perjalanan Yesus, juga tujuan perjalanan para murid-Nya. Yerusalem juga akan menjadi titik-awal pewartaan para Rasul selanjutnya. Mereka kembali untuk berbagi dan meneguhkan kesaksian bahwa Tuhan sungguh bangkit. Perjumpaan dengan Yesus yang bangkit mengubah mereka secara personal dan komunal.
Ekaristi juga menjadi perjumpaan kita dengan Yesus yang bangkit. Ia hadir dalam Sakramen Mahakudus. Maka semoga perjumpaan dengan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus ini membangkitkan semangat kita untuk berjalan bersama saudari-saudara seiman dan Tuhan Yesus sendiri menuju ke Yerusalem Surgawi.
Selamat pagi, selamat menapaki perjalanan pejiarahan kita dalam persatuan dengan Kristus yang selalu hadir dalam kehidupan kita. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.
Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan
Kategori:Renungan Harian