Renungan Harian

ES BATU DALAM PEKAN SUCI RABU 5423

Memandang Wajah Kasih yang Disalib

Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, hari ini kita sampai pada di hari Rabu dalam Pekan Suci, yaitu sehari sebelum memulai Tri Hari Suci. Hari ini tentunya menjadi saat yang penting untuk mempersiapkan perayaan paskah dengan penuh sukacita. Lewat sabda-Nya hari ini, Tuhan mengajak kita untuk memandang Yesus dengan sorot mata penuh cinta karena dia sudah lebih dahulu mencintai kita.

Selama tiga tahun Ia berjalan bersama para murid-Nya, ternyata ada satu di antara mereka yang menjadi pengkhianat. Yudas Iskariot adalah pemegang khas atau bendahara komunitas Yesus. Dia tidak menyatu dengan Yesus tetapi ia lebih menyatu pada harta kekayaan dan popularitas. Itu sebabnya ia menjual Yesus sang Gurunya seharga tiga puluh perak kepada para imam kepala.

Tuhan Yesus tahu dan menyadari bahwa pengkhianatan Yudas akan sungguh terjadi. Semuanya ini terungkap pada malam perjamuan terakhir. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” (Mat 26:21).

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, cinta dan pengkhianatan kadang terjadi dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang merasakan kekuatan dan keindahan cinta namun tidak sedikit juga yang merasakan kehancuran hidup karena sebuah pengkhianatan. Dalam komunitas murid Yesus pun pernah terjadi cinta dan pengkhianatan, penyangkalan dan pengakuan kembali akan Yesus sebagai Tuhan.

Yesus tahu dan sadar bahwa diri-Nya akan dikhianati Yudas. Yesus tahu apa yang dirancang Yudas. Walaupun begitu, Ia tetap bertindak dalam suasana persaudaraan dengan para sahabat-Nya. “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku” (Mat 26:23)

Mari kita memandang Yesus yang sangat mencintai kita, bahkan kalau kita pernah menjadi Yudas yang menggadaikan cinta-Nya ataupun Petrus yang pernah menyangkal-Nya. Cinta Yesus kepada manusia, juga kepada musuh-musuh-Nya, sungguh tanpa batas.

Pertanyaan refleksi bagi diri kita masing-masing adalah, bagaimana cintaku kepada Tuhan yang telah begitu mencintaiku dan bagaimana cintaku kepada sesama, juga mereka yang tidak menyenangkan bahkan memusuhiku. Semoga dengan memandang wajah kasih-Nya, kasih kita juga tampak nyata dalam kehidupan kita.

Selamat pagi, selamat menapaki pejiarahan hidup ini dengan menyalurkan cinta kasih-Nya kepada sesama. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.

Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan

Kategori:Renungan Harian

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.