Tidak Ada Istilah Pemborosan dalam Cinta Sejati
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, ketika melakukan sesuatu untuk orang yang kita cinta, seringkali kita tidak hitung-hitungan atau dengan kata lain tidak ada istilah pemborosan. Kita akan memberikan apa saja yang terbaik untuknya, bahkan sering mengabaikan kebutuhan kita sendiri. Ungkapan kasih sejati yang demikian melampaui kemanusiaan kita dan menyerupai dengan kasih ilahi.
Kasih seperti itu ditampilkan dalam pribadi Maria dari Betania yang kisahnya kita baca dalam perikop Injil hari ini. Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu membasuh kaki Yesus. “Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu n murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.” (Yoh. 12:3)
Dalam Mat. 20:2 dikatakan bahwa pada zaman Yesus satu dinar ialah upah pekerja harian dalam satu hari, maka sebotol kecil minyak wangi yang dipakai Maria untuk mengurapi kaki Yesus berharga upah tiga ratus hari, atau sekitar sepuluh bulan. Itu berarti hampir sama dengan satu tahun upah pekerja harian. Betapa fantastisnya harga itu!
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, mungkin ada di antara kita pun akan berpikir kurang lebih sama dengan Yudas Iskariot, ketika kasih kita masih penuh perhitungan untung rugi. “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” (Yoh 12:5)
Yesus membiarkan kaki-Nya diurapi karena Ia mengetahui dan melihat ketulusan hati Maria. Ia menghargai ungkapan iman Maria lewat tindakan kasih yang sejati. Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” (Yoh 12:7-8)
Penghayatan iman dan kasih kristiani mensyaratkan keterlibatan dan relasi yang sepenuh hati. Tuhan memberikan tempat bagi relasi yang hangat dan penuh kasih dalam iman kita. Relasi yang demikian yang memulihkan jiwa yang terluka.
Pekan Suci merupakan perayaan istimewa, karena kita masuk ke dalam perayaan puncak dari rahasia agung tentang iman kita di mana Putera Tunggal Allah memberikan diri-Nya secara total untuk keselamatan umat manusia. Tidak ada istilah pemborosan dalam cinta kasih-Nya demi keselamatan orang-orang yang percaya kepada-Nya dan dicintai-Nya.
Sebagai murid Kristus kita sudah mendapat cinta kasih-Nya yang sejati dan kita juga mempunyai banyak kesempatan untuk memberikan kasih sejati lewat relasi dengan sesama. Maka marilah kita juga belajar seperti Maria dan Tuhan Yesus sendiri dalam memberikan kasih sejati kepada anggota keluarga, komunitas dan orang-orang disekeliling kita.
Selamat pagi, selamat menapaki perjalanan pijiarahan hidup ini dengan penuh iman, kasih dan pengharapan. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.
Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan
Kategori:Renungan Harian