Mengenal Misteri Jati Diri Kristus
Kej. 17:3-7; Mzm. 1005:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, kesalahpahaman atau miskomunikasi kadang kala kita alami dalam hidup komunitas kita. Kesalahpahaman selain membuat komunikasi yang terjalin menjadi tidak sambung tetapi maksud yang disampaikan tidak bisa ditangkap dengan baik. Akibatnya, muncul konflik yang makin meruncing, sikap membenci, bahkan bisa terjadi sikap menyakiti atau melukai satu sama lain.
Suasana seperti itu juga dialami Yesus ketika berhadapan dengan orang-orang Yahudi. Perikop Injil hari ini mengungkapkan konflik yang makin meruncing antara Yesus dengan orang Yahudi. Orang-orang Yahudi tidak mengakui Yesus karena Yesus itu tidak seperti yang mereka gambarkan. Yesus sendiri lahir di kandang dan bukan istana. Orang tuanya miskin dan sederhana. Hal yang demikian itu di luar pikiran dan gambaran orang Yahudi.
Ketidaktahuan dan salah pemahaman tentang misteri Agung jati diri Yesus, membuat orang Yahudi menyimpulkan bahwa Yesus kerasukan setan. Bahkan lebih dari itu, mereka sampai mengambil batu untuk melempari Dia. “Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.” (Yoh. 8:52a,59)
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, maka Dia telah ada bahkan sebelum Abraham diciptakan. Kata-kata orang-orang Yahudi bahwa Yesus belum berumur lima puluh tahun dan apakah sudah melihat Abraham, merupakan ungkapan keterbatasan atau ketidakmampuan mereka untuk mengimani bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Yesus adalah Sang Penyelamat Dunia yang mereka nantikan kedatangan-Nya.
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, dialog Yesus dengan orang-orang Yahudi ini dapat menuntun kita untuk merefleksikan kedalaman iman kita, baik pengetahuan maupun penghayatannya. Pertanyaan refleksinya, bagaimana kualitas relasi dan komunikasi kita dengan Tuhan. Semoga kita selalu dengan rendah hati bersedia dibimbing Tuhan sehingga mampu menangkap misteri jati diri Yesus sebagai Mesias yang hadir di dunia ini.
Selamat pagi, selamat menapaki pejiarahan hidup ini dengan setia membangun relasi yang akrab dengan Tuhan. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.
Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan.
Kategori:Renungan Harian