Di Balik Salib, ada Keselamatan dan Kemuliaan
Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3, 16-18, 19-21; Yoh. 8:21-30
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, bangsa Israel menggerutu, bingung, tertekan dan bahkan marah-marah, saat sedang menghadapi masalah berat. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” (Bil. 21:5)
Bangsa Israel jatuh dalam dosa dengan melawan perintah Allah, karena ketidakpercayaan mereka terhadap Allah melalui Nabi Musa yang mau menyelamatkan mereka. Akibat dari dosa karena ketidaktaatan dan ketidakpercayaan mereka, sebagian dari mereka binasa. “Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.” (Bil. 21:6)
Pengalaman kematian itu membuat mereka sadar akan dosa melawan kehendak Allah. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” (Bil.21:7)
Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, meskipun bangsa Israel sering tidak setia kepada-Nya, tetapi Allah tetap setia. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” (Bil. 21:8)
Ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa menjadi tanda pembelajaran yang setimpal, satu kenangan yang menyembuhkan, karena orang harus mengakui kedosaannya untuk dapat diselamatkan. Orang yang mengandalkan kekuatan diri sendiri dan terikat dengan dosa, akan mati. Namun, siapa yang tengadah melihat kekuatan Tuhan akan hidup dan selamat dari bahaya kematian.
Yesus telah datang dari surga dengan segala kuasa-Nya. Namun ternyata Yesus ditolak, ditentang bahkan harus mengalami sengsara dan maut. Manusia berdosa melawan kuasa cinta-Nya. Dosa menghantar manusia kepada kematian, karena cinta Allah ditolak. Yesus jatuh bangun menegakkan cinta Allah dengan wafat di salib.
Salib merupakan lambang kematian dan kehidupan. Seperti lambang ular tembaga yang bermakna ganda, demikian juga dengan makna salib di mana Yesus digantungkan. Maka marilah kita selalu dengan penuh iman dan pengharapan memandang salib Tuhan, karena di balik salib itu tersedia kemuliaan dan keselamatan dari Tuhan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas dan berkarya dengan iman dan pengharapan. Salam KOB, jangan lup BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.
Jl. Kaliputih No.2 Purwokerto
MoMan.
Kategori:Renungan Harian