Renungan Harian

ES BATU PEKAN PRAPASKAH V SENIN 27323

Siapa yang Tidak Berdosa Silakan Melemparkan Batu Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Yoh. 8:1-11

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, Injil hari ini mengisahkan kepada kita bahwa Yesus sedang mengajar di Bait Suci ketika orang-orang Farisi datang kepada-Nya, membawa seorang wanita yang telah ditangkap karena perzinahan. “Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.” (Yoh. 8:2-3) Mereka menempatkan wanita itu tepat di tengah-tengah kerumunan umat.

Orang-orang Farisi mulai dengan mengutip hukum Taurat dan menyampaikan kepada Yesus, seolah-olah Yesus tidak tahu hukum Taurat. Mereka berkata bahwa hukum Musa mengatakan bahwa wanita mana pun harus dilempari batu sampai mati karena perzinahan.

Orang-orang Farisi ingin mendengar pendapat Yesus, apa yang seharusnya dilakukan terhadap wanita itu. Tentu saja, mereka hanya ingin menguji Yesus. Mereka berharap menemukan sesuatu dalam tanggapan-Nya yang akan memberi mereka alasan untuk menangkap-Nya. Ini adalah satu-satunya tujuan pertanyaan mereka kepada Yesus.

Pelanggan setia es batu yang dikasihi dan mengasihi Kristus, Yesus menyadari bahwa orang-orang Farisi berusaha menjebak-Nya. Yesus tahu bahwa jika Ia menyimpang dari Hukum Musa, mereka kemungkinan besar akan menuntut dan menangkap-Nya saat itu juga.

Ketika didesak terus-menerus untuk menentukan sikap, Yesus berdiri dan dengan tegas berkata, “Barang siapa di antara kamu tidak berdosa hendaklah dia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini”, (Yoh 8:7).

Kata-kata Yesus ini sungguh mengejutkan, laksana suatu pukulan keras bagi semua orang yang mendengarnya. Akibatnya tidak seorang pun berani melemparkan batu kepada perempuan itu. Sebaliknya satu demi satu mulai dari yang paling tua meninggalkan perempuan itu sampai ia tinggal seorang diri bersama Yesus.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita agar tidak gegabah menghakimi sesama dan mencapnya sebagai orang jahat. Sebab dalam hidup sehari-hari tidak jarang kita bersikap seperti orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Kita menjadi hakim atas orang lain dan otomatis kita merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih suci, serta bebas dari dosa.

Padahal kalau kita jujur, maka kita pun mesti akui diri sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan dan kerapuhan. Ingatlah, Yesus yang tidak pernah berdosa bisa memahami kelemahan perempuan itu, memberi kesempatan untuk bertobat dan mengampuni dia. Mengapa kadang kita lebih kejam terhadap sesama padahal kita juga tidak lupat dari kesalahan dan dosa

Maka mari kita menjadi pribadi yang tidak mudah menghakimi sesama yang berdosa tetapi membantu mereka untuk memperbaiki hidupnya semakin selaras dengan jati diri kita sebagai anak-anak Allah.

Selamat pagi, selamat menapaki pejiarahan hidup ini dengan semangat pertobatan dan cinta kasih sejati. Salam KOB, jangan lupa BBM dan tetap SPHI. Tuhan selalu membimbing dan memberkati.

Jl. Kaliputih No. 2 Purwokerto
MoMan

Kategori:Renungan Harian

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.