RENUNGAN

Jalan Panjang Mengikuti Yesus

Hari Prapaskah II (5 Maret 2023)

Kej. 12:1-4a; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; 2Tim. 1:8b-10; Mat. 17:1-9.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun z  sebelum Anak Manusia a  dibangkitkan dari antara orang mati. (Mat 17:9)

Bapak-Ibu, Saudara-saudari terkasih.

Hari ini dalam Liturgi Gereja Katolik ditampilkan tiga bacaan Kitab Suci berbicara tentang tiga jenis panggilan, yakni panggilan Abraham pada bacaan pertama, panggilan Yesus pada bacaan Injil, dan panggilan kita umat beriman pada bacaan kedua. Panggilan Abraham adalah untuk menjadi berkat bagi segala bangsa, panggilan Yesus untuk membawa keselamatan bagi segala bangsa. Panggilan kita umat beriman adalah panggilan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya untuk hidup dalam Kristus sebagai pemberian keselamatan Allah.

Dalam bacaan kitab suci ditonjolkan ada tiga Gunung yang menandai sejarah keselamatan melalui mana Allah mengerjakan rencana dan rancangan-Nya bagi kita. Gunung Sinai adalah gunung di mana umat Israel berjumpa dengan Allah, dan membuat perjanjian Allah sebagai Bapa dan umat Israel sebagai umat. Gunung Tabor yang dalam bacaan Injil yang kita dengar adalah Gunung di mana Petrus, Yakobus dan Yohanes menyaksikan Yesus berubah rupa. Di mana mereka dipenuhi dengan kegembiraan dan kebahagiaan bercampur rasa takut akan Tuhan. Yang ketiga adalah Gunung Kalvari tempat Yesus disalibkan. Inilah gunung penderitaan dan kematian yang membawa Yesus kepada kebangkitan dan kenaikan ke surga.

Ketiga gunung ini menandai kehidupan umat kristiani, mengingatkan kita bahwa kita sedang menempuh perjalanan hidup berpindah dari satu gunung ke gunung lainnya. Kita kadang-kadang mengalami gunung Sinai dalam hidup kita saat iman kita tumbuh subur. Terkadang kita juga mengalami gunung Tabor, ketika kita mengalami sukacita dan kegembiraan dalam hidup kita. Terkadang kita juga mengalami gunung ketiga yaitu gunung Kalvari, gunung penderitaan saat kita mengalami penderitaan, kesedihan dan kesulitan, keputusasaan, bahkan perselisihan atau pertengakaran, kesalahpahaman, atau ketika kita merasa hidup kering, gersang dan tandus. Pada saat itu kita berada di puncak gunung Kalvari.

Tuhan menandai tiga pilar monumental ini dalam hidup kita melalui simbol tiga gunung ini, sukacita-penderitaan dan iman adalah satu kesatuan. Seperti itulah seluruh kehidupan umat beriman, kita berpindah dari satu gunung ke gunung yang lain. Siklus pertumbuhan iman, sukacita dan kegembiran serta penderitaan berjalan beriringan mengarah kepada kemuliaan kebangkitan Kristus. Yesus sendiri telah melalui itu dan dengan demikian Ia memberi contoh yang sangat baik tentang bagaimana melakukan itu dengan iman dan keberanian dan ketaatan kepada Bapa-Nya.

Bapak-Ibu, Saudara-i terkasih.

Pesan bacaan hari ini sangat menginspirasi kita. Ini menunjukkan misteri hidup kita bahwa tidak ada kebahagiaan tanpa penderitaan dan perjuangan. Penderitaan kita adalah harga dari kebahagiaan kita. Sebaliknya kebahagiaan dan kegembiraan kita adalah hasil dari penderitaan kita. Pernakah kita mengalami bahwa hidup ini terkadang sangat sering sulit? Pernahkah kita mendapati hidup kita terkadang kering dan membosankan dengan banyak beban dan penderitaan yang harus kita tanggung? Bila kita sedang mengalami itu, kita sadar bahwa kita sedang di Kalvari bersama Kristus, satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah berjalan bersama Yesus memikul salib kita.

Tidakah kita melihat bahwa kita juga sering berada di gunung SinaI, itulah iman kita. Tidakah kita sadar juga baahwa Tuhan menjaga dan memelihara kita dengan sukacita dan kegembiraan. Kita sedang didorong oleh Yesus untuk menghadapi hiudp dengan ketabahan, karena Ia telah melalui itu hingga kemuliaan kebangkitan.

Peristiwa Transfigurasi, Yesus berubah rupa dalam Liturgi Minggu Prapaskah Kedua ini, memberi pesan penguatan iman para murid yang ada di sana dan dengan demikian Yesus juga menguatkan iman kita sebagai orang kristen yang menghadapi hidup kita dengan iman dan keyakinan bahwa Tuhan selalu menjaga kita dalam situasi apapun. Pada saat itu, hati dan budi, kehendak dan raga kita akan bergerak menuntun kita untuk menjalani panggilan kita sebagai orang kristen, lewat hidup, karya dan aktivitas kita, untuk membawa Kristus bagi dunia, dan menjadikan firman-Nya sebagai pedoman sukacita dan keselamatan.

Bapak-Ibu, Saudara-i terkasih.

Ketika kita berada dalam suasana kegembiraan maka kita ingin mempersembahkan yang terbaik, maka ketika hal terburuk sekalipun yang terjadi, maka kita selalu harus ingat bahwa ada Yesus Allah Sang Juru Selamat yang telah menebus dosa-dosa kita, membawa kita ke dalam hidup yang lebih baik seperti yangg kita harapkan.

Berkah Dalem

Romo Elton

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.