PERINGATAN HARI ORANG SAKIT SEDUNIA ( HOSD ) TAHUN 2023

Dalam rangka peringatan Hari Orang Sakit se Dunia ke 31 yang jatuh pada tanggal 11 Pebruari 2023, Team Kerja Pelayanan Kesehatan Dewan Pastoral Paroki St. Yosep Purwokerto bekerja sama dengan RS. Orthopedi Purwokerto,  pada hari Minggu 19 Pebruari 2023  menyelenggarakan kegiatan deteksi dini osteoporosis menggunakan alat Bone Mass Densitometer.

Kegiatan ini dipilih karena penyakit osteoporosis (kekeroposan tulang) adalah penyakit yang seringkali tidak terdeteksi karena tidak bergejala. Terjadinya kekeroposann pada tulang baru diketahui hanya jika dilakukan pemeriksaan atau celakanya jika sudah terjadi patah tulang atau tulang remuk pada saat terjadi trauma (benturan, pukulan, terjatuh, dsb). Oleh karena itu deteksi dini osteoporosis amat penting dilakukan. Team Kerja Kesehatan memfasilitasi pemeriksaan ini karena umat jarang, bahkan banyak juga   yang belum pernah melakukan pemeriksaan kekeroposan ini karena keterbatasan info, keterbatasan finansial maupun keterbatasan  layanan karena fasilitas kesehatan baik Puskesmas, klinik maupun RS jarang  yg memiliki alat BMD untuk deteksi dini osteoporosis ini.

Karena keterbatasan alat ini pula, dan juga karena keterbatasan waktu, pemeriksaan hanya terbatas utk 50 orang umat dan diprioritaskan utk umat yang sudah berusia > 45 tahun dan yang beresiko tinggi (ibu hamil dan menyusui, wanita yg sudah menopause, pasien yg rutin mengonsumsi obat seperti anti radang jangka panjang).

Kegiatan dimulai tepat pukul 09.00 WIB, didahului dengan penjelasan oleh team dari RS. Orthopedi tentang penyakit osteoporosis, pencegahan, pengobatan dan mekanisme pemeriksaan yg akan dilakukan. Setelah itu ada sesi diskusi, umat diberi kesempatan untuk bertanya hal hal seputar osteoporosis dilanjutkan dengan pemeriksaan umat satu per satu dipanggil berdasar no urut pendaftaran, dan selesai pada pk 12.45 dengan jumlah umat yg dilayani sebanyak 51 orang dengan hasil hampir semua mengalami masalah kekeroposan tulang, baik osteopenia (gejala osteoporosis) maupun benar benar sudah mengalami osteoporosis sehingga perlu dilakukan tindakan pengobatan lebih lanjut.

Penulis,

Leony Julietta

Tim Kerja Kesehatan