Hari Raya Pentakosta (5 Juni 2022)

Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,29c-30,31,34; Rm. 8:8-17; Yoh. 14:15-16,23b-26.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“… tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26)

Saudaraku teman seperjalanan dan rekan sekerja Tuhan kita Yesus Kristus.Bapak-Ibu, Saudara-saudari terkasih di dalam Yesus.

Dalam bacaan Injil hari ini yang diambil dari Injil Yohanes, kita bisa membaca dan merenungkan bagaimana Kasih Allah tetap dan selalu setia sepanjang jaman. Yang artinya kekal sampai selama-lamanya (tak terbatas).

Saya teringat akan iklan dari suatu produk Deodorant yang mengatakan “setia setiap saat “, yang artinya produk itu menempel dan harus ditempelkan pada bagian badan kita dan bau wanginya selalu ada. Namun yang jadi pertanyaan saya adalah apakah hal yang baik, salah satunya bau wangi itu akan selalu ada dari produk itu? Jawabannya “tentu tidak”. Karena deodorant tersebut akan berdaya guna apabila di oleskan lagi. Bila tidak dioleskan lagi ya daya yang dikeluarkan yaitu bau wangi tadi akan hilang.

Ibu, bapak, saudaraku sahabat seperjalan Yesus.

Rahmat Kasih Allah Itu selalu dicurahkan kepada kita. Saat pembaptisan, kita menerima Roh Kudus dan Roh Kudus itu akan selalu mengingatkan dan mengajarkan (ayat.26) pada diri/hati kita. Walaupun kita tidak mengoleskan/menjauh, Roh Kudus akan selalu tetap setia dalam mendampingi hidup kita. Pada saat kita mengalami  kekecewaan, kemarahan, keputusasaan, kesombongan, atau kita tidak menempel pada Roh Kudus; walau tidak diminta Roh Penghibur akan selalu mengingatkan pada kita lewat hati kita. Walau kita menyia-nyiakan, mencampakkan dan menjauhkan pada saat kita alami atau jalani keberdosaan itu, Roh Kudus tetap setia akan tugasnya yaitu mengingatkan dan mengajarkan untuk selalu mengikuti dan menjalankan perintah Bapa dengan penuh kasih.

Kalau kita simak dengan seksama ayat 15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”  ini akan lebih membuat hati kita merasa “mak jleb”. Ini adalah perkataan Yesus pada saat perjamuan terakhir bersama murid-Nya 2000 tahun yang lalu dan itu masih relevan dan nyata bagi kita semua.

Marilah kita refleksikan dalam diri kita masing-masing.  Kita bisa melongok dan masuk dalam relung hati kita dan bertanya pada diri kita “berapa kali kita mengkhianati Yesus lewat perbuatan kita yg tidak baik?” Mungkin kita tidak dapat menghitungnya, namun kita patut dan pantas serta layak bersyukur atas rahmat belas kasih Tuhan lewat Roh yang selalu mengingatkan dan mengajarkan akan kasih tanpa syarat yaitu Roh Kudus. Roh Kudus tetap setia setiap saat.

Saya mempunyai pengalaman iman dalam kehidupan pelayanan dalam keluarga saya. Seringkali saya bertindak otoriter (pokoke aku). Bila permintaan saya tidak dilaksanakan maka meledaklah amarah saya dan kata-kata yang tidak pantaspun kluar dari mulut saya. Lewat perbuatan saya ini sebenarnya saya sudah meninggalkan Yesus dan Roh Kudus.  Setelah selesai itu semua otomatis saya mengalami kesendirian. Dan ternyata sendiri itu tidak mengenakkan lho.

Dalam kesendirian ini maka sadarlah saya yang tadi mencampakkan Roh Kudus, berbalik mohon Roh Kudus menemaniku. Disaat itulah aku berbincang dan Roh Kudus mengingkatkan serta mengajarkan bahwa apa yang kamu lakukan tadi tidak baik, mosok sebagai kepala keluarga bukannya menjaga, melindungi dan memimpin, malah menekan dan mengacau. Lihat sekarang kamu sendiri.. enak nggak? Pada saat itu juga saya merasakan malu, menyesal dan kuhampiri anak serta istriku dan minta maaf serta berdoa bersama. Setelah itu plong rasanya.

Ibu-Bapak dan Saudara terkasih, Roh yang diutus Bapa yaitu Roh Kudus, akan selalu membimbing dan mengingatkan serta mengajar kita setiap saat, kapan dan dimanapun juga. Tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Berkah Dalem

Yoh. Paulus Suwasno

Lingk. St. Agustinus