Hari Minggu Paskah IV – Hari Minggu Panggilan (8 Mei 2022)
Kis. 13:14,43-52; Mzm. 100:2,3,5; Why. 7:9,14b-17; Yoh. 10:27-30.
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
“Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:30)
Bapak-Ibu, Saudara-saudari terkasih.

Ada cuplikan lagu yg begini bunyinya : “Tuhanlah Gembalaku, tak kan kekurangan aku…” Lagu di atas bercerita bahwaTuhanlah gembala dan kita semua adalah domba-dombaNya yang selalu dibimbing dan dipelihara setiap hari, sehingga tidak akan pernah berkekurangan. Dengan begitu kita akan mengikuti kemana pun Dia akan pergi dan melangkah, mendengar suara-Nya, dan Dia pun sangat mengenal kita semua. Jika kita mempunyai Gembala yang Baik, hidup kita pasti akan terjamin dengan baik pula. Walaupun harus melalui perjalanan yang sulit, namun hidup kita akan selalu aman dalam perlindunganNya.
Di dalam kehidupan keluarga, orangtua adalah gembala bagi anak-anak. Namun menjadi seorang single parent, tidaklah mudah bagiku. Ada banyak tantangan dan cobaan hidup yang datang silih berganti. Dan masa yang tersulit salah satunya adalah saat menghadapi anak-anak yang sedang tumbuh beranjak dewasa, di mana terkadang mereka tidak mau diajak bicara dan terkadang pula tidak mau menurut nasehat orang tua. Di sinilah kesabaranku sedang diuji, agar aku bisa menjadi seorang ibu yang baik dan bisa memberikan teladan dan contoh yang baik pula kepada mereka.
Anak-anak zaman sekarang sangat berbeda dengan anak-anak zaman dahulu, di mana anak zaman sekarang tidak bisa dinasihati hanya dengan kata-kata saja, tapi harus dengan perbuatan dan tindakan yang nyata. Misalnya kita menegur mereka agar supaya tidak lupa untuk ke Gereja setiap Hari Minggu, tapi jika kita sendiri juga tidak pergi ke Gereja, malah sibuk sendiri dengan urusan-urusan yang lainnya, maka mereka pun pasti akan melihat apa yang sedang kita lakukan, dan akan meniru pula kebiasaan itu. Tentu saja ini membawa dampak yang tidak baik bukan…?
Dalam hal ini aku selalu bersyukur, atas anak-anak yang telah dititipkan Tuhan kepadaku, walaupun terkadang suka membuat aku bingung dan tidak mengerti, karena mereka tidak suka banyak bicara. Di mataku mereka semua adalah anak-anak yang baik, yang mengerti dengan keadaan orang tua, bisa hidup mandiri dan tidak suka menuntut ini dan itu, bahkan sebagai ibu aku tidak pernah merasakan lelah jika harus menyediakan sarapan pagi setiap hari. Semua itu aku lakukan dengan hati yang tulus dan iklhas demi untuk memenuhi kesehatan jiwa dan raganya. Dan semua itu karena rasa cinta dan sayangku kepada mereka, tanpa harus menuntut balasan dan pamrih apa pun kepada mereka. Aku hanya ingin mereka bisa semakin berhikmat hidupnya kepada Tuhan maupun kepada sesama.
Bapak-Ibu, Saudara-saudari terkasih.
Tuhan Yesus adalah Gembalaku yang baik, yang selalu menolong dan menyediakan semua bahan makanan setiap harinya, aku percaya bahwa rezeki itu selalu datang dari mana saja, dan dalam bentuk apa saja sehingga bisa untuk dijadikan masakan agar mereka semua bisa makan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari-hari. Puji Syukur kepada Tuhan Yesus sampai dengan detik ini kami bisa tumbuh dengan sehat semua dan bisa beraktifitas dengan baik, walaupun terkadang harus menghadapi beraneka kesulitan, tetapi Tuhan selalu menjaga, melindungi, membimbing dan memberkati hidup kami semua ke jalan yang benar.
Suara Tuhan adalah suara tentang kebenaran, dan bila kita hidup di jalan yang benar, percayalah kita akan beroleh hidup yang kekal dan pasti tidak akan binasa selama-lamanya. Yesus Gembala yang Baik memimpin dengan Cinta yang besar bahkan tak terbatas. Maka hendaknya kita pula dapat memimpin diri kita dahulu dengan cinta yang besar agar kita dapat memimpin mereka yang kita cintai, anak-anak, keluarga, kelompok tempat kita berhimpun dan di dimana pun kita berada; kita memimpin dengan penuh cinta. Bila cinta menjadi dasar hidup kita maka di sanalah terjadi persatuan antar kita dengan Kristus yang adalah Kasih. Sama seperti sabda-Nya hari ini : Aku dan Bapa adalah Satu (Yoh 10:30) menyadarkan kita bahwa kita pun senantiasa bersatu dengan Kristus dan Bapa-Nya. Dengan demikian, Keselamatan terjadi atas diri kita dan semua orang yang berhimpin dalam nama Kristus.
Semoga kita semua bisa seperti Yesus, menjadi gembala yang baik bagi domba-domba yang dipercayakan kepada kita. Dan seperti Yesus yang selalu bersatu dengan BapaNya.
Berkah Dalem
Honorata Nilam Kumenyar
Lingk. St. Lukas
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu