RENUNGAN

Lidah dan Hati

Hari Minggu Biasa VIII (27 Pebruari 2022)

Sir. 27:4-7; Mzm. 92:2-3.13-14.15-16; 1Kor. 15:54-58; Luk. 6:39-45.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik … ” (Luk 6:45).

Bapak-Ibu, Saudara-saudari yang terkasih.

Sering kali kita melihat atau membaca berita/video yang penuh dengan sensasi, settingan, rekayasa, berita hoax, fitnah, kebencian, penyebaran yang begitu cepat melalui medsos. Jaman sekarang dibilang “Viral”. Pelaku penyebaran ditangkap dan diselidiki.  Selanjutnya kita akan melihat ada adengan si pelaku menangis dan menyesal telah menyebarkan hal yang tidak benar. Mungkin berawal hanya untuk guyonan tapi telah membawa petaka  baginya. Sementara berita yang mengandung kebenaran sulit menjadi Viral.

Minggu ini Yesus lewat SabdaNya mengajar begitu keras tentang beberapa perumpamaan kepada para murid pada jamannya dan juga untuk saya dan kita semua saat ini, bagaimana buah-buah kebajikan akan cinta kasih untuk sesama dan diri sendiri. Bagaimanakah kita berbagi kasih dan kejikan terhadap sesama.  Sesama orang buta tidak dapat menuntun satu dengan yang lainnya, karena tidak ada yang menunjukkan arah, pasti akan terjatuh atau bahkan akan membuat kekacauan bila sedang menyebrang jalan, accident tak terelakan. “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? (Luk 6:39)

Bapak-Ibu, Saudara-i terkasih.

Perihal pengajaran tentang pohon yang baik menghasilkan buah yang baik dapat kita lihat dari sabda Tuhan : “Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik” (Luk 6:43). Ini menarik sekali mengingatkan kita semua pada saat pandemi covid 19. Karena kegabutan kita, akhirnya banyak yang memilih kegiatan positif dengan bercocok tanam. Banyak aneka tanaman hias atau pun tanaman yang berbuah. Kita semua belajar dari awal bertanam memilih, memilah tanaman yang baik merawat dengan pemupukan, penyiraman, menyiangi dengan rutin, akhirnya menghasilkan buah yang super. Rasa bahagia dan bangga yang luar biasa. Dari bibit unggulan penerimaan sakramen Baptis menjadi anak Allah, buah-buahnya pasti juga baik karna selalu dalam penyertaan Roh kudus. Tetapi seringkali manusia jatuh dalam budaya kekerasan akhirnya buah-buah yang dihasilkan kurang berkenan dihadirat Allah. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur (Luk 6:44)

Ada (2) dua  hal yang saya refleksi dalam bacaan minggu ini :

1.      Ujian manusia terletak pada bicaranya  “…. dan ujian manusia terletak dalam bicaranya” (Sir 27:5).  Lidah tidak bertulang bisa bicara apa saja. Orang jawa bilang  “Lamis“, manis dibibir lain dihati. penuh kemunafikan, tidak tulus dari hati. Bahkan sebaliknya yang keluar sumpah serapah sesuai isi hati yang memendam marah, benci, sakit hati dan kejengkelan

2.     Kita menemukan bahwa diri manusia penuh dengan kesombongan, keangkuhan dan selalu menyatakan dirinya benar dan paling hebat serta  lebih mudah menghakimi kesalahan orang lain. Keangkuhan ini membuat kita kadang meninggalkan Tuhan sebagai Pencipta dunia dan segala isinya.  Manusia lebih menggunakan kepandaiannya dan berpikir secara rasional daripada iman kepada Tuhan.Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?  Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Luk 6:41-42)

Bapak-Ibu, Saudara-i terkasih.

Pesan Tuhan minggu ini untuk direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu kita umat Allah, berjuang  membiasakan budaya kasih baik melalui perbuatan  dan tutur kata. Ada pepatah yang mengatakan “mulutmu adalah harimaumu”.

Segala sesuatu dilihat dari buahnya. Pohon yang baik tidak akan menghasilkan fitnah, gosip dan sakit hati. Akan tetapi pohon yang baik  menghasilkan buah kasih dan damai sejahtera.

Berkah Dalem

Laurensia Moerdaninggar S

Lingk. St.Paulus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.