RENUNGAN

Kerendahan Hati Sejati

Pesta Pembaptisan Tuhan (9 Januari 2022)

Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit. 2:11-14; 3:4-7; Luk. 3:15-16,21-22.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu : Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api“ (Luk 3:16)

Bapak-Ibu, Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, pernahkah anda mendengar, melihat atau mungkin juga mengalami sendiri dimana keegoisan membawa kita kepada kesombongan diri. Sebagai contoh kecil adalah pengalaman pribadi yang pernah saya alami, dimana pada saat itu saya bekerja pada seorang teman dan saya disetting seolah-olah saya yang memiliki usaha tersebut. Awalnya saya bingung harus berbuat apa, namun karena sudah diberikan pengajaran dari sipemilik akhirnya saya pun dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik, namun lambat laun muncul rasa sombong dalam diri saya sehingga layaknya seorang yang memang memiliki usaha tersebut, dalam mengelola usaha tersebut saya tidak lagi berkoordinasi dengan si pemiliknya yang sesungguhnya, saya bertindak lebih dari ‘si penguasa’ yang sesungguhnya.  Dan pada akhirnya kami harus mengakhiri kerjasama tersebut.

Sangat berbeda jauh dengan Yohanes Pembaptis yang dengan kerendahan hatinya mau mengakui bahwa dia bukanlah Mesias seperti yang orang-orang sangkakan, bahkan dengan jelas dia memberitahukan kepada orang-orang kalau dia membaptis dengan air dan kelak Mesias akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Padahal jika Yohanes Pembaptis mau ia dapat saja menyatakan dirinya, memproklamirkan dirinya sebagai Mesias, toh banyak orang sudah percaya dan menyangka dia adalah Mesias yang sudah dijanjikan. Tetapi kerendahan hatinya menang atas kuasa keserakahan. Sebuah teladan hidup yang patut kita teladani dari Santo Yohanes Pembaptis.

Saudara – saudari yang terkasih dari bacaan Injil hari ini, kita pun juga dapat meneladani kerendahan hati yang sejati dari Yesus yang adalah Anak Allah namun mau turun ke dunia dalam rupa manusia demi menebus dosa-dosa kita. Sekalipun Anak Allah, Dia mau dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Dia dibaptis bukan karena Dia berdosa atau melakukan kesalahan, melainkan karena Dia ingin taat dan setia kepada kehendak Allah Bapa-Nya. Melalui pembaptisan inilah Yohanes Pembaptis menyatakan Dialah Sang Mesias : “Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu : Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api“ (Luk 3:16). Dengan bahasa yang berbeda tetapi mengandung pernyataan yang sama juga di-Sabda-kan sendiri oleh Allah Bapa : “Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”  (Luk 3:21-22)

Itulah teladan dari Dua tokoh besar yang sama-sama menampilkan sikap kerendahan hatinya. Maka dari itu, marilah kita sama-sama belajar dan berusaha untuk selalu rendah hati dalam setiap menjalani kehidupan kita, sehingga kita pun berkenan bagi Tuhan. Memang tidak mudah dalam menjalani kerendahan hati tersebut, karena akan banyak sekali godaan dan tantangan yang selalu menghadang. Namun jika kita mau terus berusaha dan membawa Tuhan dalam setiap usaha kita, maka tidak ada yang tidak mungkin Tuhan lakukan untuk memampukan kita.

Marilah kita berdoa, Bapa yang baik, terima kasih atas firman Mu hari ini yang menyadarkan kami bahwa Yesus yang Anak Allah saja mau merendahkan hati dan rela menderita demi taat dan setia kepada kehendak Mu. Ampunilah kami atas kesombongan dan kedegilan hati kami, sehingga tidak dapat menangkap pesan-pesan Mu selama ini. Mampukanlah kami dalam berusaha meneladani kerendahan hati yang telah Yesus ajarkan kepada kami, agar kami pun boleh menjadi saksi Mu melalui pelayanan-pelayanan dalam kehidupan ini. Amin.

Berkah Dalem.

Willy Kity 19

Lingk. Santo Yosep

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.