RENUNGAN

Bintang Timur

Hari Raya Penampakan Tuhan – Hari Anak Misioners Sedunia (2 Januari 2022)

Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Dimanakah raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melhat bintangNya diufuk timur, dan kami datang menyembah Dia” (Mat 2: 2)

Bintang Kejora

Kupandang langit penuh bintang bertaburan                          

Berkelap kelip seumpama bintang berlian

Tampak sebuah lebih terang cahayanya 

Itulah bintangku Bintang Kejora yang indah s’lalu

Kalimat diatas adalah lirik sebuah lagu kanak-anak yang sangat terkenal pada jamannya. Setiap kita pasti akan mengenal lagu kanak kanak ini, yang begitu indah ketika menatap langit, bintang bertaburan seperti berlian, ada satu yang paling bercahaya sinarnya, biasa disebut bintang kejora. Sinarnya berkelap kelip menghiasi angkasa yang hitam pekat, setiap mata manusia akan   menikmati keindahannya.

Bapak/ibu/saudara/i terkasih

Hari ini hari kedua di tahun baru 2022 umat beriman katolik seluruh dunia merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan, masa epifani setelah kelahiran Yesus. Yesus lahir bukan untuk orang Yahudi saja tapi untuk kita semua sebagai juru selamat penebus dosa manusia. Kita juga merayakan Hari Anak Misioner Sedunia.

Dalam Injil Matius kita mendengarkan kisah Perjalanan orang Majus dari timur (kalangan imam Persia kuno) yaitu Melchior, Caspar, Balthasar ke arah Yerusalem, di daerah Betlehem mencari raja Yahudi yang baru saja dilahirkan. Pencarian yang teramat berisko tingkat tinggi, di daerah yang belum dikenal dengan baik, dimana raja Herodes yang menjadi penguasa dan pemimpin utama. Dengan keyakinan penuh hanya mengandalkan bintang kecil dari ufuk timur sebagai penunjuk jalan (Itulah Bintang Kejora seperti dalam lagi tadi).

Injil Matius menyampaikan warta gembira bahwa Yesus sebagai Juru selamat telah lahir kepada orang-orang Yahudi, mereka tidak menyadari bahwa kedatangan Almasih ini sudah lama dinanti-nantikan dan dinubuatkan bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun oleh para nabi sebelumnya yaitu nabi Yesaya. Saat itu makna kehadiraNya sulit dimengerti oleh mata batinnya untuk direnungkan.

Bintang kecil tidak selamanya bersinar kemilau, terkadang tertutup awan gelap tampak samar-samar, bahkan hilang tertutup hujan lebat. Bintang kecil ini sebagai kompas para Majus. Butuh perjuangan keras untuk dapat sampai di Betlehem. Saat melihat Bintang kecil itu muncul, hati penuh sukacita dan menambah semangat melanjutkan perjalanan. 

Demikian hal nya dengan perjalanan peziarahan hidup kita. Dengan bantuan Salib Yesus, kita dituntun melalui perjalanan perziarahan yang penuh liku, kadang kaki ini berat untuk melangkah terikat duniawi, rasa putus asa, merasa sendirian rasa khawatir dan cemas, seolah tidak ada Tuhan. Kita mencari wajah Allah disetiap sudut dan tempat hanya kehampaan yang didapatin. Karena kadang kita seperti raja Herodes, yang hanya berpikir secara duniawi saja.

Allah telah menampakan diri dalam kerajaan raja Herodes, namun Herodes tidak memperhatikan secara rohani melainkan menangkapnya sebagai raja duniawi yang kehadirannya penuh gemerlapan. Yesus justru hadir dan menampakan diri dikandang hina dan tidak diperhitungkan manusia pada umumnya. Cara Allah berkomunikasi dengan manusia dengan hal-hal yang sederhana ada disekitar kita. Tuhan hadir sangat sederhana kepada orang yang kecil, papa dan tersingkir.

Bapak/ibu/saudara/i terkasih

Orang Majus datang sebagai teladan hidup dengan memberikan penghormatan setinggi-tinginya dan mempersembahkan harta yang dimilikinya, membukanya dan menyerahkan kepada bayi Yesus yang mungil. Para majus ini mempunyai Prime Time (waktu khusus) dengan Tuhan. Kitapun dapat menciptakan waktu khusus hanya berdua dengan Tuhan secara berkualitas, dengan berdoa hening, berkomunikasi mencari kehendakNya, dan menyadari kehadiran Allah lewat Ekaristi suci setiap saat.

Bapak/ibu/saudara/i terkasih

Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus. (Ef 3 :6). Tuhan akan terus hadir di “Betlehem-betlehem baru” di masyarakat tanpa henti di setiap ada penolakan, permusuhan, ketidak-adilan, pertentangan, kemiskinan, kekerasan bencana alam dan fenomena alam yang lain.

Mari siapkan hati kita untuk selalu menjadi “Betlehem-betlehem baru” dengan  hiasan bintang kecil untuk tempat kehadiran Tuhan, sahabat bagi sesama agar dapat menghayati hidup kita menurut sikap dasar dan teladan kasihNya. Di tahun baru ini semoga kita selalu dimampukan oleh Roh Kudus untuk memperjuangkan gaya hidup rendah hati, sederhana dan menunjukan kehadiran Kristus dalam kehidupan kita sehari hari. Seperti halnya Kristus hadir dengan penuh kesederhanaanNya.

Berkah Dalem

Laurensia Moerdaninggar S

Lingk.St.Paulus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.