Pengalamanku Dalam Misa Lansia Santo Yosep
Pandemi covid-19 yang telah melanda dunia hampir dua tahun ini, belum juga usai. Pandemi yang banyak mengubah tata kehidupan manusia di seluruh dunia. Penyakit yang banyak merenggut nyawa menimbulkan kesengsaraan dan kematian, serta menjadikan banyak anak menjadi yatim piatu. Orang-orang takut keluar rumah, dan banyak kegiatan dibatasi.
Sejak pandemi covid-19 merebak, kami para lansia tidak diperbolehkan mengikuti misa di gereja, karena terhalang protokol kesehatan. Kami hanya bisa mengikuti misa melalui saluran live streaming, ini juga sudah sedikit mengobati kerinduan akan Tubuh Kristus.
Puji Tuhan, keadaan sudah mulai membaik, dan kami, para lansia diberi kesempatan untuk mengikuti misa lansia pada hari Minggu, tanggal 14 Nopember 2021 pukul 10.00. Berbunga-bunga rasanya hati ini, kerinduan akan menerima Tubuh dan Darah Kristus dapat terobati.
Saat itu, hari Minggu 14 Nopember pukul 09.00 aku sudah bersiap berangkat ke gereja dengan penuh semangat. Sampai di gereja Santo Yosep, aku masuk dan duduk di bangku paling depan. Lalu aku berdoa, mengucap syukur dan merasakan kehadiran Tuhan dalam keheningan.

Misa dimulai dan dipimpin oleh Romo Valentinus Sumanto Winata, Pr, kami mengikuti dengan sepenuh hati, terlebih saat konsekrasi, Romo mengangkat hosti, hati ini rasanya ingin menangis.
Waktu maju hendak menerima komuni, kami tetap memakai masker. Dan saat komuni kudus aku terima, aku membuka sedikit maskerku dari bagian bawah dan memasukkan hosti ke mulutku. Aku kaget dan heran, kok hosti yang aku terima utuh, tinggal separo. Aku berpikir, apa mungkin yang separo jatuh. Namun aku tidak melihatnya di lantai. Setelah selesai berdoa, aku berusaha mencari hosti yang separo, dan rupanya jatuh di depan bangku. Hatiku sedih sekali…dan merasa bersalah, karena tanpa sengaja sudah menjatuhkan hosti tersebut.
Ketika misa selesai, aku begegas keluar dari bangku dan mengambil hosti yang jatuh tadi dan kumasukkan ke dalam tas. Kemudian aku menemui Romo Manto dan menceritakan kejadian yang baru saja aku alami. Dan Romo mengatakan supaya hosti tersebut dimakan saja. Akupun mengambil hosti dari dalam tas dan aku masukkan ke mulut. Damai rasanya hati ini, karena sudah menceritakan ke Romo dan Romo pun mengijinkan aku untuk memakan hosti tersebut.
Itulah pengalamanku saat misa perdana lansia, semoga keadaan semakin membaik dan para lansia boleh mengikuti misa kembali, bersama umat yang lain.
Berkah Dalem
Penulis

Kategori:AKTUALIA, Seputar Paroki