RENUNGAN

Imanmu Telah Menyelematkan Engkau

Hari Minggu Biasa XXX – Hari Minggu Misi (24 Oktober 2021)

Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” (Mrk 10:52)

Bapak-Ibu, Saudara-saudari yang terkasih.

Perikop Injil hari ini (Mrk 10:46-52) mengisahkan tentang seorang pengemis buta bernama Bartimeus sedang duduk di pinggir jalan. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, ia berseru-seru memanggil Yesus agar mengasihinya. Ketika ditegur orang-orang agar dia diam, Bartimeus tidak mempedulikannya. Ia tetap berteriak memanggil nama Yesus. Hingga akhirnya Yesus mendengarnya dan menyuruh orang untuk memanggil Bartimeus agar mendekat. Kemudian Yesus menanyakan apa yang dikehendaki agar Dia Lakukan. Dan Bartimeus segera menjawab agar dia dapat melihat. Lalu Yesus menyembuhkan kebutaan Bartimeus dan menyuruhnya pergi.

Yang menarik dari kisah ini, Bartimeus menunjukkan kepada kita, kegigihan dan keyakinannya untuk mendapatkan pertolongan dari Yesus Kristus. Dengan keterbatasannya karena kedua matanya buta dan juga halangan dari orang-orang di sekitarnya yang menyuruh dia diam, Bartimeus mengabaiakan semua itu. Setelah mendapatkan pertolongan dari Yesus, Bartimeus bukannya pergi seperti yang diperintahkan Yesus, tetapi dia malah mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Bartimeus yang tidak memiliki apa-apa karena selama ini dia hidup sebagai pengemis, mewujudkan rasa bersyukurnya dengan mengabdikan diri mengikuti kemanapun Yesus pergi.

Di zaman sekarang ini kita juga bisa menemukan semangat Bartimeus salah satunya dalam diri Beato Carlo Acutis. Beberapa hari yang lalu, tepatnya setiap tanggal 12 Oktober, gereja memperingati Beato Carlo Acutis, santo pelindung internet. Orang kudus dari generasi milenial yang meninggal karena penyakit Leukemia pada usia 15 tahun dan dia tidak mengeluh dengan sakitnya. Penyakit Leukemia yang diderita dijadikannya sebagai sebuah persembahan, dia mengatakan, ”Aku mempersembahkan semua penderitaan yang harus aku derita untuk Tuhan, untuk Paus, dan Gereja.” Didalam hidupnya yang singkat dia berusaha untuk bisa menghadiri perayaan Ekaristi dan mendaraskan doa rosario setiap hari. Carlo Acutis juga mempunyai kepedulian yang tinggi dengan membantu orang miskin yang dijumpai di jalan-jalan dan memberi katekese kepada anak-anak dan orang muda. Dengan bakat yang dimilikinya di bidang pemograman computer, dia manfaatkan untuk membuat situs yang berisikan katalog mukjizat Ekaristi dari seluruh dunia. Carlo sangat merindukan menerima Ekaristi. Dia mengatakan,”Makin kita sering menerima Ekaristi, makin kita menyerupai Yesus sehingga di bumi ini kita akan merasakan surga.” Lebih lanjut dia menegaskan,”Ekaristi adalah jalan tol menuju surga” dan ”Kita menjadi suci karena Ekaristi, selebihnya adalah rahmat Tuhan.” Bagi Carlo Acutis, Yesus adalah kekuatan dan juga tujuan dari semua yang dilakukannya.

Bapak/Ibu, Saudara-saudari terkasih.

Kegigihan Bartimeus bukan hanya berbuah kesembuhan tetapi juga keselamatan dengan jalan mengikuti-Nya. Kegigihan Carlo Acutis berbuah bukan hanya menjadikan kedua orang tuanya kembali kedalam kehidupan menggereja tetapi juga menginspirasi dan menarik banyak orang muda di seluruh dunia kepada Yesus. Belajar dari Bartimeus dan Carlo Acutis yang gigih dalam memohon pertolongan dari Tuhan Yesus dan juga gigih dalam berbuat kebaikan-kebaikan sebagai murid Yesus, kita diajak untuk bertanya kepada diri sendiri, ”Bagaimana kegigihanku selama ini dalam mengikuti Yesus Kristus?” Apakah aku mudah berputus-asa ketika harapanku belum dikabulkan Tuhan? Apakah aku melupakan Tuhan ketika sudah tercapai keinginanku? Apakah aku siap berbagi dan menolong yang lain dengan talenta yang aku miliki dan dalam keterbatasan yang ada padaku? Apakah aku termasuk murid yang siap sedia ketika diserahi tanggung-jawab atau termasuk yang menghindarinya? Dan masih banyak pertanyaan lain yang bisa kita renungkan dengan belajar dari Bartimeus dan Carlo Acutis dalam mengikuti Yesus.

Bapak/Ibu, Saudara-saudari terkasih.

Untuk mengikuti Yesus, kiranya kita tidak harus seperti Bartimeus yang lebih dulu buta matanya atau seperti Carlo Acutis yang menderita sakit Leukemia. Namun kita pasti pernah mempunyai pengalaman yang membuat kita bisa merasakan Tuhan hadir mengulurkan tangan-Nya untuk menolong dan mengangkat kembali kita. Itulah rasa syukur yang bisa menjadi momentum bagi kita untuk terlibat dalam karya-Nya di dunia ini. Dalam perjalanannya tentu kita mengalami pasang surut dalam semangat ataupun keterlibatan sebagai murid Yesus. Baik didalam pelayanan atau bahkan dalam hidup kita sehari-hari. Itu adalah hal yang normal terjadi. Namun dengan mengingat kembali momentum saat kita pernah merasakan kasih-Nya, maka kita akan segera bangkit kembali semangatnya dan tidak berlarut dalam keputusasaan. Hingga pada saat akhir perjalanan hidup kita nanti, kita bisa seperti Bartimeus yang mendengarkan Yesus mengatakan, ”Imanmu telah menyelamatkan engkau.” Amin.

Berkah Dalem

Marcellinus Beni Santoso

Lingk. St. Yohanes Paulus II

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.