RENUNGAN

Kerelaan Berbagi, Jalan Menuju Hidup Abadi

Hari Minggu Biasa XXVIII (10 Oktober 2021)

Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mrk 10:25)

Bapak-Ibu, Saudara-saudari yang terkasih.

Seringkali apa yang sudah melekat atau pun yang sudah kita miliki, akan sulit sekali untuk melepaskan, apalagi yang berhubungan dengan kekayaan atau harta. Biasanya orang yang mengejar kekayaan dan akhirnya mendapatkan dan memilikinya, akan sulit sekali untuk melepaskan, memberikan, atau pun berbagi dengan yang lebih membutuhkan. Hal inilah yang ditentang oleh Yesus melalui sabda yang disampaikan dalam Bacaan Injil hari ini.

Tuhan Yesus sering bersabda melalui perumpamaan-perumpamaan yang kadang bagi kita sulit untuk memahami. Tetapi sabda bukan sekedar untuk dipahami, melainkan diimani dan diresapkan agar benar-benar bisa kita amalkan dalam hidup.  

”Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang…” (Ibr 4 : 12). Dalam perikop Injil hari ini pun, perkataan Yesus terasa sangatlah tajam,  menyinggung, dan menusuk hati seorang yang sangat kaya yang datang kepada Yesus, menanyakan apa yang harus diperbuat supaya ia memperoleh hidup kekal.   Orang itu menegaskan kepada Yesus bahwa dirinya sudah melakukan semua perintah Allah di masa mudanya. Yesus memandangnya dengan penuh kasih, dan ketika Yesus meyuruhnya untuk pergi dan menjual apa yang dimiliki dan memberikan kepada orang miskin, untuk memperoleh hidup kekal,  orang tersebut merasa kecewa dan sedih dengan perkataan  Yesus dan pergi, sebab banyak hartanya. (Mrk 10 : 22)

Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya yang berada di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka : “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah….Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mrk 10:23-25)

Jika kita membaca dan merenungkan bacaan Injil hari ini, pasti akan bertanya-tanya seperti murid-murid yang berada di sekeliling Yesus saat itu. Bagaimana mungkin seekor unta akan lebih mudah melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah? Seperti kita ketahui, lubang jarum sangat kecil, sedangkan unta lebih besar dari manusia? Secara harafiah bagi manusia hal ini tidak mungkin. Tetapi segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. (Mrk 10:27)

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari yang terkasih,

Apa yang disampaikan Yesus lewat sabda-Nya, sering kita jumpai dalam kehidupan. Manusia sering lupa bahwa apa yang diperoleh di dunia ini baik ilmu, kepandaian, talenta, kesehatan, kebahagiaan, harta kekayaan, dan yang lainnya, adalah semata-mata karena Allah. Dialah yang menyediakan dan menganugerahkan semuanya. Tetapi kita sebagai ciptaan yang sangat dikasihi-Nya, seringkali lupa dan merasa bahwa apa yang kita miliki dan melekat dalam diri kita adalah karena usaha sendiri. Itulah kekurangan dan kelemahan manusia yang sering jatuh ke dalam dosa. Karena kesombongan dapat mengalahkan hal-hal baik yang ada dalam diri kita. Sehingga saat sudah kaya harta, menjadi lupa kepada sesama yang membutuhkan, miskin, dan tersingkir. Lupa dan sulit sekali untuk berbagi, padahal harta kekayaan yang diperoleh merupakan karunia Allah dan di dalamnya merupakan hak orang lain. Dan Yesus sendiri menegaskan untuk dapat memperoleh hidup kekal, selain dengan menaati semua perintah-Nya, juga harus   mau peduli, mau berbagi dengan kerelaan kepada sesama ; orang-orang miskin, atau mereka yang membutuhkan.

Bapa, Ibu, dan Saudara-saudari yang terkasih,

Marilah kita semakin mencintai sabda Tuhan dan meneladan jalan hidup-Nya di dunia, dengan mengasihi sesama dengan lebih peduli, mau membagikan apa yang kita miliki dengan ketulusan, sebagai wujud syukur  dan karena kita telah dipilih Tuhan untuk menjadi saluran berkat-Nya. Tuhan akan selalu menambahkan berkat-Nya bagi kita yang dengan tulus mau berbagi. Kita pun selamanya tidak akan pernah berkekurangan dan terlebih akan terbuka jalan keselamatan bagi kita.

Mari berbagi…mari peduli dengan semangat ketulusan dan kerendahan hati. Dengan menaati semua perintah-Nya dan senang berbagi… akan terbuka jalan menuju kehidupan abadi.

Berkah Dalem.

A.Anik Iswarini

Lingk. St. Ignatius

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.