Hari Minggu Biasa XV (11 Juli 2021)
Am. 7:12-15; Mzm. 85:9ab,10,11-12,13-14; Ef. 1:3-14 ; Mrk. 6:7-13
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
“Maka Yesus berkata kepada mereka : Seorang nabi dihor“Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.” (Mrk 6:12-13)
Bapak/Ibu, Saudara/I terkasih.

Setiap kali kita mendengar bacaan Injil, setelah Imam mengatakan : “Inilah Injil Yesus Kristus menurut….. “. Kita menjawab “dimuliakanlah Tuhan” dan membuat tanda salib kecil di dahi, mulut dan dada. Awalnya saya belum mengerti benar arti dan maksud dari tanda tersebut. Sekedar ikut-ikutan atau kebiasaan karena Imam pun membuat tanda salib tersebut. Akhirnya saya menemukan artikel yang membahas arti serta maksud dari membuat tanda salib kecil di dahi, mulut dan dada. Dan sampai saat ini saya selalu mempraktekan cara yang baik tersebut, karena sangat membantu saya untuk mendengarkan, meresapi/merenungkan serta mencoba/berusaha mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari
Memang tidak semua orang senang dengan tutur kata dan tindakan kita tersebut, apa lagi jika yang kita lakukan itu dapat
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa :
- Tanda salib di dahi mengartikan bahwa saya siap mendengarkan sabda Allah.
- Tanda salib di mulut mengartikan bahwa saya sadar dan mau mewartakan sabda Kebenaran yang saya dengarkan itu.
- Tanda salib di dada berarti saya selalu merenungkan maksud dan tujuan sabda-Nya bagi hidup dan karya perutusan saya.
Bapak/Ibu, Saudara/I terkasih.
Konsekuensi positif yang saya dapatkan adalah sejak saat itu, saya rajin membaca Kitab Suci. Setiap hari saya merasa ‘wajib’ untuk menyantap makanan rohani, memahami maksud dan isinya dan yang paling utama adalah mewartakan sabda Allah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tak jarang saya tidak bisa mengerti dan dapat memahami kisah/bacaan tersebut. Namun saya bersyukur juga karena saya terbantu dengan doa Katena. Doa wajib harian setiap anggota legioner (Legio Maria), yang diawali dengan memohon karunia Roh Kudus. Iman kita menyatakan bahwa Roh Kuduslah penggerak hati dan pikiran sehingga kita berkobar-kobar untuk memuliakan Allah dalam doa dan karya. Karena memahami sabda Allah, tak bisa semata-mata memakai rasio/akal manusiawi saya. Dengan melibatkan kehadiran Allah, maka segala daya usaha kita senantiasa dituntun ke jalan kebenaran.
Bapak/Ibu, Saudara/I terkasih.
Membaca dan merenungkan arti/maksud bacaan-bacaan hari ini, semoga saya dan kita semua semakin dikuatkan menjadi murid yang setia. Minimal dengan mulai setia membaca dan atau mendengarkan sabda Allah secara rutin dan sungguh-sungguh. Dan dengan memohon tuntunan Roh Kudus, kita selalu dikuatkan dan dicurahkan semangat yang selalu berkobar-kobar untuk mewartakan dan mewujudnyatakan Sang Kebenaran dalam hidup dan karya sehari-hari. Seperti Amos (bacaan 1), Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (bacaan 2) serta Injil Santo Markus yang mengisahkan bagaimana kita seharusnya bersikap dan menjadi murid Kristus, terlebih pada saat-saat seperti sekarang ini. Pandemi belum berakhir. Bahkan ada kecenderungan meningkatnya orang yang terpapar virus covid-19. Karena kelalaian dan ketidaksetiaan dalam mematuhi prokes. Peran kita sebagai murid Kristus yang sejati adalah taat, menahan ego dan mengutamakan kebersamaan adalah kunci awal meminimalkan penukaran virus ini. Patuhi 5 M, setia membaca dan mendengarkan sabda Allah serta selalu memohon tuntunan Roh Kudus adalah jalan kebenaran sebagai murid Kristus yang sejati. Siap diutus, bukan hanya jarkon/slogan/status semata, tetapi dihidupi, direnungkan dan diwartakan. Seperti saat kita membuat tanda salib kecil di dahi (mendengarkan), di mulut (mewartakan) dan di dada (merenungkan), di kala merespon ajakan Imam mengawali bacaan Injil Suci: Dimuliakanlah Tuhan. Dan ditutup dengan: Terpujilah Kristus.
(Catatan: dalam TPE 2020, hanya Imam yang membuat tanda salib kecil tsb)
Berkah Dalem
Yulius Yerry Wenur
Lingk. Santo Agustinus
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu