Hari Minggu Biasa XIII (27 Juni 2021)
Keb. 1:13-15; 2:23-24; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; 2Kor. 8:7,9,13-15; Mrk. 5:21-43
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
“Jangan takut, percaya saja” (Mrk 5:36)
Bapak/Ibu, Saudara/I Sahabat Yesus terkasih.

Iman adalah sikap pasrah diri kepada Tuhan. Iman adalah harta kita yang terpenting. Dengan berserah diri dalam kuasa-Nya, kita akan diselamatkan, akan disembuhkan dan dibangkitan. Dalam Injil dikisahkan, ada dua orang beriman menaruh harapan kepada Yesus, bahwa Yesus akan memenuhi permintaan mereka. Dan benar saja, dua orang beriman ini menerima mukjizat kesembuhan dari Yesus. Kita akan belajar pengalaman iman dari kedua orang ini yaitu, Yairus, kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun lamanya.
Perempuan sakit pendarahan mengalami kesembuhan: Ketika Yesus dalam perjalanan ke rumah Yairus, Ia diikuti orang banyak dan para murid-Nya. Didalam rombongan itu terdapat seorang perempuan sakit pendarahan 12 tahun lamanya. Ia telah berobat ke tabib dan menghabiskan banyak uang, bahkan hartanya dijual untuk biaya pengobatannya. Tetapi penyakitnya itu tidak kunjung sembuh, justru semakin memburuk. Ia juga dianggap najis karena penyakitnya. Karena najis, ia tidak berani terus terang kepada Yesus. Tetapi, Ia percaya Yesus akan menyembuhkannya. Meskipun hanya dengan menyentuh ujung jubah-Nya saja. Dan benar saja, ketika dengan diam-diam ia menyentuh ujung jubah Yesus, ia pun sembuh dari penyakitnya (ay 25-29). Yesus memuji perempuan ini, berkat imannya ia telah menerima keselamatan dan kesembuhan (ay 34).
Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus : Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat. Mempunyai seorang putri berusia 12 tahun yang sedang sakit keras. Untuk menyembuhkan sakit putrinya, Yairus mendatangi Yesus. Ketika bertemu dengan Yesus, ia bersujud di depan kakiYesus dan memohon dengan sangat kepada Yesus agar mau datang kerumahnya untuk meyembuhkan putrinya. Mendengar permintaan Yairus, Yesus pun berangkat ke rumah Yairus. Ketika dalam perjalanan datanglah seorang dari keluarga Yairus menyampaikan kabar duka, bahwa anak perempuan Yairus telah meninggal. Berita ini tentu membuat hati Yairus amat sedih. Tetapi Yesus memberi harapan kepada Yairus, “Jangan takut, percaya saja.” (ay 36). Sesampainya di rumah Yairus, Yesus menyaksikan banyak orang sedang bersedih dan menangis karena kematian putri Yairus. Kata Yesus kepada orang-orang itu, “ia tidak mati, ia tidur” (ay, 39). Tetapi perkataan Yesus ini bukan disambut dengan gembira, melainkan justru dijadikan bahan tertawaan orang banyak itu. Mereka tidak percaya dengan perkataan Yesus. Yesus pun menyuruh mereka keluar. Dan Yesus bersama kedua orang tua anak yang sakit itu beserta murid-Nya, mereka masuk ke kamar anak itu. Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berkata, “Talita kum, yang berarti, “Hai anak perempuan, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Secara ajaib dan menakjubkan, mukjizat pun terjadi. Anak perempuan yang sudah mati itu, dihidupkan kembali dan disembuhkan. Seluruh keluarga menjadi penuh sukacita, dan orang banyak yang tadi menterwakan perkataan Yesus, mereka sangat takjub menyaksikan kejadian ini.
Bapak/Ibu, Saudara/I Sahabat Yesus yang terkasih.
Tuhan kita Yesus Kristus adalah Tuhan yang berkuasa atas maut. Ia adalah Tabib Agung. Kuasa-Nya bukan hanya dapat menyembuhkan segala penyakit, melainkan juga menghidupkan orang yang sudah mati. Ia berikan kuasa-Nya kepada setiap kita yang percaya kepada-Nya, yang menaruh harapan kepada-Nya. Karena itu, marilah kita datang kepada-Nya, bukan hanya pada saat sakit tetapi juga bila aku merasa cemas, takut, seakan mati dalam hidup. Kita jadikan Yesus andalan hidup kita, agar kita dapat mengalami kehidupan yang baru dan memperoleh semangat yang baru.
Tuhan memberkati.
DY. Chandra Heng
Lingk. St. Mikael
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu