Hari Minggu Paskah III (18 April 2021)
Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
“Akan tetapi Ia berkata kepada mereka : Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keraguan di dalam hati kamu?“ (Lukas 24:38)
Bapak/Ibu, Saudara/I yang dikasihi Tuhan.

Kita sering berkata bahwa kita percaya akan Tuhan bukan? Paling tidak setiap kali kita mengikuti perayaan ekaristi, kita mengucapkan syahadat para Rasul “Aku percaya akan Allah ….”. Dalam renungan kali ini marilah kita coba refleksikan dalam diri kita masing-masing. Sejauh mana kepercayaan yang sering kita ucapkan itu?
Refleksi saya pribadi, saya juga sering berkata kalau saya percaya kepada Tuhan dan saya selalu menjalani kehidupan ini dengan langkah pasti. Saya percaya Tuhan akan senantiasa menyertai setiap langkah saya dan akan selalu menolong saya. Namun ketika sesuatu hal menimpa kehidupan saya dan hal tersebut tidak seperti yang saya inginkan, mulailah muncul keraguan dalam diri saya, kenapa Tuhan tidak menolong saya? Kenapa Tuhan tidak mengabulkan doa-doa saya? Kenapa saya harus mengalami penderitaan tersebut?
Ternyata rasa percaya saya itu masih sebatas hanya seperti apa yang saya inginkan saja, sehingga ketika sesuatu hal menimpa kehidupan saya dan tidak seperti yang saya bayangkan, rasa percaya itu berubah menjadi suatu keraguan. Saya membayangkan ketika saya percaya penuh kepada Tuhan maka saya tidak akan lagi menderita dan tidak akan mengalami suatu masalah. Sama halnya dengan para murid Yesus yang mengira bahwa Yesus Sang Mesias tidak akan mungkin menderita bahkan sampai wafat di Salib, sehingga ketika mengalami dan melihat sendiri perjalanan penderitaan Yesus, para murid menjadi takut dan ragu bahkan ketika Yesus telah bangkit dan hadir ditengah–tengah mereka.
Bapak/Ibu, Saudara/I yang dikasihi Tuhan.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk semakin percaya kepada Tuhan, bukan lagi dengan keinginan dan bayangan kita melainkan seperti apa yang Dia firmankan dalam Kitab Suci. Kita belajar untuk semakin taat dan setia pada setiap kehendak-Nya dalam kehidupan kita masing-masing, sehingga tidak akan ada lagi keraguan dalam diri kita kendati harus mengalami penderitaan dalam kehidupan kita, karena kita percaya penuh Tuhan akan senantiasa memampukan kita dalam menjalani setiap kehendak Nya. Maka dari itu, marilah kita buang rasa ragu dan ketakutan kita dan terus menerus memupuk kepercayaan kita yaitu kepercayaan penuh kepada setiap kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Tuhan pasti akan senantiasa menyertai perjalanan perziarahan kita di dunia ini dan akan selalu memampukan kita dalam mengahadapi segala sesuatunya.
Marilah kita berdoa. Allah Bapa yang Maha Baik, ajarilah kami untuk percaya penuh hanya kepada-Mu dan jauhkanlah rasa takut dan keraguan dari diri kami agar kami dengan segenap hati terus melangkah dalam jalan kebenaran-Mu. Mampukanlah kami didalam mengimani Engkau dalam kehidupan kami setiap hari, sehingga kami dapat menjalani kehendak-Mu dengan langkah yang pasti. Amin.
Berkah dalem
Willy Kity 19
Lingk. St. Yosep
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu