Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan (4 April 2021)

Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.”(Yoh 20:8)

Bapak/Ibu, Saudara/I terkasih.

Hari ini kita semua, umat kristiani merasakan sukacita, karena kebangkitan Kristus yang membawa harapan baru. Setelah mati raga dan olah rohani, berpuasa dan berpantang selama  40 hari lamanya,  akhirnya sampailah saat dimana kita merayakan kebangkitan Kristus yang menang atas maut dan dosa manusia. Walau untuk itu Yesus harus menerima siksaan, direndahkan, menderita, dan wafat disalib. Pengorbanan Yesus dikayu salib sebagai simbol kebodohaan dan penghinaan telah dibayar lunas dengan darahNya yang amat agung.

Pada hari ini melalui Injil Yohanes, kita mendengarkan kisah kebangkitan Yesus. Kisah ini  dibuka dengan kehadiran wanita yang pada saat itu masuk golongan kelas dua, telah dipilih untuk ikut mengabarkan peristiwa kebangkitan Tuhan yang belum juga dimengerti oleh para murid. Maria Magdalena, dialah wanita hebat pembawa kabar kebangkitan. Para murid yang berkumpul masih dalam suasana berkabung, kehilanggan panutan, merasakan kesedihan yang mendalam dikagetkan oleh berita hilangnya jenasah Yesus yang dibawa oleh Maria Magdalena. Maria Magdalena melihat batu telah diambil dari kubur dan berasumsi Tuhan telah diambil orang. “Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana ia diletakkan” (Yoh 20:2).

Rasa penasaran telah mengalahkan rasa takut, kecewa, sedih yang membawa para murid bergegas pergi ke makam Yesus. Petrus masuk ke dalam kubur, melihat kubur, kain kapan terletak ditanah dan kain peluh agak ke samping ditempat yang lain dan sudah tergulung. Mereka melihat dan percaya, bahwa jenasah Yesus tidak dicuri orang karena kain kapan dan kain peluh yang tertinggal tertata rapi. (Lihat Yoh 20: 6-8).

Hidup bersama Yesus selama 3 tahun dalam berkarya, para murid belum juga cukup mengenal Yesus secara pribadi. Walaupun setiap saat menerima pengajaran Yesus lewat perumpamaan, kitab suci, dan mujizat-mujizatnya. “Sebab selama itu mereka belum mengerti isi kitab suci,yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati” (Yoh 20:9). Yesus harus bangkit diantara orang mati setelah wafat 3 hari. Ini tidak mudah dipahami para murid. Bahkan mungkin juga lupa akan Sabda Yesus tentang kebangkitanNya.

Bapak/Ibu, Saudra/I terkasih.

Merefleksikan Injil Yohanes hari ini, Kebangkitan Kristus dapat kita maknai sebagai awal kehidupan dan harapan yang baru. Hidup dengan cara baru yaitu cara yang sejalan dengan perintah dan ajaranNya, dan berharap pada saatnya nanti kitapun dibangkitkan untuk menikmati hidup kekal bersama para kudus.

Pada masa pandemi sekarang ini masa kegelapan, kita menghadapi  ketidakberdayaan, kesakitan, kesesakan, kepahitan, kejatuhan, penderitaan menghadapi ketakutan, cemas, putus asa. Dalam keadaan seperti ini sering kita lupa bahwa dalam keadaan segelap apapun Tuhan Allah hadir menopang kita.

Allah mengendaki kita melihat dan percaya akan penyelenggaraan ilahiNya. Allah ingin kita masuk ke dalam kubur (kegelapan) dan melihat cahaya terang Kebangkitan Kristus  yang membawa kegembiraan, rahmat penuh suka cita bagi kita dan semua orang. Dengan demikian sekalipun kita jatuh kedalam jurang dosa, kita semestinya tetap memiliki harapan untuk bangkit kembali menuju kejalan kebenaran.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, Kebangkitan Kristus dapat kita wujudnyatakan dalam langkah laku sabar, murah hati, tidak cemburu, lemah lembut, mengampuni. Dengan demikian kehadiran kita dapat membawa berkat untuk sesama, dapat membawa kebangkitan juga bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk sesama.

Selamat Hari Raya Paskah. Semoga misteri  Kebangkitan Kristus selalu memberikan kekuatan bagi kita untuk dapat membawa berkat dan membangkitkan sesama.

Berkah Dalem

Laurensia Moerdaninggar S

Lingk St.Paulus