RENUNGAN

Pembaptisan Membuka Jalan Keselamatan Kekal

Pesta Pembaptisan Tuhan (10 Januari 2021)

Yes 55:1-11; Mzm Yes.12:2-3.4bcd.5-6; 1Yoh.5:1-9; Mrk.1:7-11.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:11)

Bapak /ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Hari ini adalah Pesta Pembaptisan Tuhan. Bacaan Injil yang kita dengan menampilkan bagaimana Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Mungkin kita berpikir kok Tuhan Yesus dibaptis sama Yohanes Pembaptis ya? Apa tidak terbalik ya? Seharusnya kan Tuhan Yesus yang membaptis Yohanes. Itulah rencana Allah dalam memulai karya penyelamatan umat manusia. Allah sejak semula telah memilih Yohanes sebagai jalan pembuka bagi Tuhan Yesus yang akan melaksanakan karya keselamatan bagi umat manusia di dunia ini. Rencana Allah ini menunjukkan sikap rendah hati dengan kasih yang sempurna.

Kesiap-sediaan Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes menunjukkan suatu kepatuhan dan ketaatan dalam mengemban tugas perutusan-Nya dari Allah. Dan dalam peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes, Allah menyatakan bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah.   “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:11)

Bapak/Ibu, Saudara/I Sahabat Yesus terkasih.

Dalam peristiwa Pembaptisan Tuhan, Yohanes membaptis Yesus dengan air, tetapi Yesus membaptis kita semua dengan Roh Kudus. “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus” (Mrk 1:8).  Kita yang sudah dibaptis dengan Roh Kudus mempunyai tugas perutusan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Meskipun jatuh bangun kita melakukannya, karena terbatasan diri, kekurangan dan kerapuhan yang terkadang menjerat diri. Tetapi disinilah tantangan kedewasaan rohani kita dipertanyakan. Apakah benar melalui baptisan yang kita terima kita bisa menjadi berkat dan perduli terhadap sesama? Perlunya senantiasa membangun diri untuk menghalau hal-hal yang buruk dengan suatu niat yang baik dan bersemangat selalu di dalam Kasih Tuhan.

Menghayati sakramen baptis yang sudah kita terima, hendaknya semangat baptis bisa kita kobarkan dan hidupkan selalu agar tidak padam. Dengan mewartakan kasih Tuhan kepada sesama dengan tindakan nyata dengan perduli dan menyelamatkan yang tersesat.

Sebuah pengalaman yang kiranya dapat saya sharingkan disini yaitu pengalaman saya mendampingi seorang bapak yang usianya sudah tidak muda lagi. Bapak ini sebenarnya sudah mengikuti pelajaran agama katolik tetapi terhenti di tengah jalan, alasannya “KECEWA”. Bertahun-tahun ini bapak menjalani kehidupannya ya biasa-biasa saja dan tidak ke Gereja, tetapi ada kerinduan. Bukan sesuatu hal yang mudah untuk meyakinkan bapak ini agar mau lanjut pelajaran agama katolik dan bisa dibaptis. Saya sampai mengikutsertakan seorang suster, juga saya ajak sahabat-sahabatnya yang dulu sama-sama ikut pelajaran agama katolik untuk bisa meyakinkan bapak ini bahwa keselamatan hanya ada pada Tuhan Yesus. Akhirnya ini bapak mau lanjut pelajaran agama katolik, saya kontak yang dulu mendampinginya. Setelah itu bapak tersebut di baptis di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto dengan memilih nama baptis : Yohanes. Puji Tuhan, jika rencana Tuhan itu indah, bukan karena kekuatanku, bukan karena kehebatanku, tetapi Tuhan Yesus memang luar biasa.

Itulah pengalaman kecil saya yang siap diutus untuk mewartakan kabar suka cita untuk keselamatan seseorang. Sehingga ketika bapak tersebut meninggal karena serangan stroke yang ketiga kalinya dalam suasana pandemi seperti saat ini, paling tidak saat disemayamkan almarhum sudah dibaptis dan didoakan secara katolik.

Bapak/Ibu, Saudara/I Sahabat Yesus terkasih.

Dalam bacaan pertama kitapun diharapkan senantiasa bisa bersandar hanya pada Tuhan, datang kepada Tuhan dan mengikat perjanjian abadi dengan-Nya.  Sebagaimana Tuhan Yesus sebagai Firman Allah yang hidup, taat untuk melaksanakan kehendak Allah dengan sempurna hingga wafat di kayu salib. Dan dalam bacaan kedua ada suatu pesan yang hendaknya bisa kita pahami bahwa kita yang sudah dibaptis, berarti kita adalah anak-anak Allah yang dikasihi Allah. Maka untuk membalas kasih Allah yang sudah kita terima dengan sempurna, hendaknya kita hidup dalam kasih-Nya dan mentaati perintah-perintah-Nya.

Semoga melalui baptisan yang kita terima, kita selalu dimampukan untuk dapat menjadi saluran rahmat dan berkat bagi keluarga, orang-orang disekitar kita, dan sesama. Amin.

Berkah Dalem

Anastasia Atiek Wibisono

Legio Maria

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.