RENUNGAN

Waspada.. Waspadalah!

Hari Minggu Biasa XXXII (8 November 2020)

Keb. 6:13-17; Mzm. 63:2,3-4,5-6,7-8; 1Tes. 4:13-18 (1Tes. 4:13-14); Mat. 25:1-13.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Mat 25:13)

Bapak /ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Beberapa tahun yang lalu kita sering mendengar kata-kata Jargon dari program kriminal sebuah TV swasta berbunyi “Waspadalah, Waspadalah”! Dulu kata-kata itu disampaikan untuk mengingatkan kita akan bahaya kriminal disekitar kita, sekarang dimasa pandemi ini kata-kata itu rasanya tepat untuk mengingatkan kita supaya selalu menjaga kesehatan diri sendiri dan sesama dari paparan virus Corona covid-19. Berkaitan dengan bacaan yang kita dengar minggu ini kiranya kata-kata itulah pesan yang akan disampaikan kepada kita. Selalu waspada dan berjaga untuk beroleh keselamatan kekal.

Pada bacaan pertama dari kita dapat melihat untuk selalu berjaga dalam kebijaksanaan “Merenungkan kebijaksanaan merupakan pengertian sempurna dan siapa yang berjaga karena kebijaksanaan segera akan terbebas dari kesusahan” (Keb 6: 15). Menjadi bijaksana butuh kewaspadan dan kesiap-siagaan kita, karena kapan waktu dan saatnya tiba tidak ada yang tahu.

Bapak /ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Melalui Injil hari ini, Yesus memberikan perumpamaan tentang kerajaan surga kepada murid-muridNya yang gampang dimengerti karena bersinggungan dengan kegiatan kita sehari-hari. Dimana dikisahkan lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh yang pergi menyongsong mempelai laki-laki datang. “Hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. (Mat 25:1-4)

Gadis bijaksana dan bodoh dibedakan berdasarkan membawa minyak dan tidak. Hanya membawa minyak dan tidak, tetapi justru disinilah masalahnya. Gadis yang bijaksana selalu waspada dan memperhitungkan segala sesuatu yang tak terduga. Seperti kapan datangnya mempelai laki-laki yang tidak diketahui, bisa pagi, siang, sore, malam, tengah malam ataupun dini hari. Dan memang benar, mempelai laki-laki datang saat tengah malam, disaat mereka semua tertidur lelap. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, Mempelai datang! Songsonglah dia! (Mat 25:5-6)

Lima gadis yang bijaksana segera bergegas ketika mempelai laki-laki datang. Mereka menyalakan pelitanya dan tidak khawatir kehabisan bahan bakar karena membawa minyak dalam buli-buli, sedangkan lima gadis bodoh tidak dapat menyalakan pelitanya karena tidak membawa minyak. Lima gadis bijaksana menyongsong mempelai laki-laki dan bersamanya masuk ke ruang perjamuan nikah. Sedang kelima gadis bodoh mesti harus pergi dulu membeli minyak, dan saat kembali ruang perjamuan nikah sudah ditutup. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup (Mat 25:10)

Bapak /ibu, Saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Minyak adalah sumber energi untuk menghidupkan pelita. Minyak adalah gambaran perbuatan-perbuatan yang baik dalam hidup kita untuk menghidupkan pelita kasih dalam hidup kita. Kedatangan mempelai laki-laki adalah gambaran kedatangan Yesus untuk yang kedua. Dan ruang perjamuan nikah adalah gambaran kerajaan surga yang disediakan oleh Allah Bapa untuk siapa saja. Sebuah perkara luar biasa dan diimpikan semua manusia untuk dapat masuk dalam “Kerajaan Surga Mulia bersama Yesus dalam perjamuan Kudus”

Inilah gambaran peziarahan kita. Kita dihadapkan pada dua buah pilihan yaitu memilih menjadi lima gadis yang bijaksana, yang pada saatnya tiba, bersama-sama mempelai laki-laki  masuk dalam perjamuan nikah atau menjadi lima gadis bodoh yang terlambat, pintu sudah ditutup dan tidak dapat masuk ke ruang perjamuan nikah.

Tentu kita menginginkan menjadi lima gadis yang bijaksana, selalu siap sedia ‘minyak’ agar pelita kita dapat terus menyala. Marilah kita refleksikan dalam hidup kita masing-masing.  

Bila saat ini kita masih masuk dalam kategori lima gadis bodoh, maka inilah saat yang tepat untuk berjuang menuju kebijaksanaan dengan membawa persediaan ‘minyak iman’ yang cukup agar pelita kita tidak padam. Kita sebagai murid tidak harus hapal semua pelajaran dari Sang Guru, karena kelemahan dan kebodohan tetapi kita mau melaksakan semua yang diajarkanNya. Sang Guru hanya menginginkan Iman kepasrahan akan penyelenggarahan Ilahi, kesetiaan, pertobatan, kerendahan hati, tingkah laku dan ucapan sebagai tindakan nyata yang penuh KASIH terhadap sesama. Inilah ‘minyak’ yang kita butuhkan sebagai bahan bakar yang akan menyalakan ‘pelita’ kehidupan kita, untuk dapat terus menyalakan  ‘pelita’ kehidupan kita yang menerangi bukan hanya untuk diri kita tetapi juga sekitar kita. Dengan demikian kita akan dikenali oleh Sang Guru. Dan pintu kerajaan surga terbuka untuk kita. Jika kita mau mulai, maka tidak ada kata terlambat.

Bila saat ini kita masuk kategori bijaksana, sudah sepantasnya kita bersyukur. Namun demikian kita tetap harus waspada, berjaga-jaga dan berjuang sekuat tenaga agar tetap bersekutu dengan Allah dan mohon dimampukan agar tutur kata dan perbuatan kita selalu menjadi ‘minyak’ yang terus menyalakan pelita KASIH kehidupan kita, sehingga kita selalu siap sedia bila waktu dan saatnya tiba.

Waktu Tuhan merupakan misteri Ilahi. Namun waktu Tuhan adalah yang terbaik buat saya, anda dan kita semua.

Berkah Dalem

Laurensia Moerdaninggar S

Lingk. St. Paulus

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.