RENUNGAN

Menyesal Dan Bertobat

Hari Minggu Biasa XXVI (26 September 2020)

Yeh. 18:25-28; Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9; Flp. 2:1-11 atau Flp. 2:1-5, Mat. 21:28-32.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.” (Mat 21:30)

Bapak/Ibu dan saudara/i Sahabat Yesus terkasih.

Setelah membaca bacaan Injil hari ini, saya jadi teringat akan masa kecil saya. Saya adalah anak nomer lima dari enam bersaudara, saat itu saya adalah anak yang di bilang paling membuat orang tua kewalahan karena kenakalan saya. Setiap kali diperintah oleh orang tua, saya lah yang paling kerap kali menolak dengan keras dan cepat berbeda dengan anak–anak yang lainnya yang selalu menjawab dengan iya. Namun karena tidak ada yang bertindak juga, maka akhirnya saya pun yang mengerjakannya. Jujur awalnya saya sangatlah kesal dengan semua itu, karena saya merasa orang tua saya tidak adil, mengapa kok selalu saya yang melakukan. Misalkan saja hal untuk membantu membenarkan atap yang bocor, menguras sumur, beberes rumah, dan lain sebagainya. Padahal masih ada kakak–kakak saya yang lebih besar dan saya anggap lebih mampu. Namun perasaan kesal tersebut sirna seketika ketika saya menyadarinya disaat sekarang ini dimana saya menjadi terbiasa dengan kesulitan–kesulitan itu.

Saat ini saya benar–benar dapat merasakan manfaatnya, kendati saya awalnya menolak namun pada akhirnya saya melakukan apa yang orang tua perintahkan telah membawa saya pada kemandirian dalam hidup saya, sehingga ketika hal tersebut terjadi pada kehidupan sekarang, saya sudah terbiasa menghadapinya. Sama halnya ketika saya menyesal karena telah berbuat dosa dan berusaha bertobat kembali ke jalan kebenaran Tuhan. Awalnya saya pun merasa kecewa kepada Tuhan, mengapa saya yang sudah berusaha mendekat kepada Nya dengan melakukan pelayanan, membaca KS, rajin mengikuti perayaan Ekaristi baik harian maupun mingguan, rajin berdoa dan berdevosi, masih saja saya harus mengalami hal–hal yang sangat menderita dalam kehidupan saya. Namun setelah saya mencoba merefleksikannya dalam kehidupan pribadi saya, puji Tuhan saya dapat menyadari dan menerima semua itu dengan penuh rasa syukur bahwa semua itu Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan saya karena Tuhan ingin saya menjadi lebih kuat dan mampu dalam menjalani setiap kehendak Nya.

Bapak/Ibu, Saudara/I sahabat Yesus terkasih

Hari ini kita diajak oleh Tuhan Yesus untuk memperbahurui hidup dengan bertobat, meninggalkan tindakan dosa yang selama ini kita lakukan. Berbalik dari yang semula tidak menjalankan perintahNya, menjadi mau menjalankan perintahNya. Berbalik dari menjauhi kasihNya menjadi mendekatkan diri pada KasihNya. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat 21:31). Padahal mereka adalah orang-orang berdosa? Jawabannya pada ayat berikutnya dimana mereka percaya dan akhirnya bertobat. Berbalik 180 derajat yang dulunya jauh dari kasihNya, menjadi mendekat pada kasihNya.

Bapak/Ibu, Saudara/I sahabat Yesus terkasih

Marilah kita refleksikan dalam hidup kita masing-masing. Masihkan kita menolak perintahNya, masihkah kita menjauh dari kasihNya? Jika hal ini belum kita lakukan maka saatnya kini kita lakukan pembaruan dan perbaikan sikap dan tindakan dalam kehidupan. Orang Jawa bilang “mumpung isih ono wektu” (Selagi masih ada waktu).  Ataukah kita sudah mendekat pada kasihNya, tetapi belum juga mendapatkan apa yang kita inginkan?  Jika demikian janganlah kita kecewa dan kesal. Lakukanlah semua itu dengan penuh rasa syukur karena pada hakekatnya Tuhan ijinkan semua itu terjadi dalam kehidupan kita agar kita semakin dikuatkan dan dimampukan dalam menjalani setiap kehendak Nya. Dan akhirnya kita dapat masuk dan menikmati kerajaan surga yang kekal.

Bekah Dalem

Willy Kety 19

Lingk. St. Yosep

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.