Hari Minggu Biasa XVIII (2 Agustus 2020)
Yes. 55:1-3; Mzm. 145:8-9,15-16,17-18; Rm. 8:35,37-39; Mat. 14:13-21.
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” (Mat 14:16)
Bapak/Ibu, Saudara/I, Sahabat Yesus terkasih.
Injil hari ini mengisahkan tentang bagaimana Yesus memberi makan banyak orang (disebutkan dalam Injil “Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.” Mat 14:21). Para murid meminta Yesus membubarkan banyak orang yang mengikuti Dia dan sudah berkerumun untuk mendengarkan Dia dan melihat mujizat-mujizatNya. Para murid berbuat demikian karena para murid tidak punya cukup makanan untuk dibagikan, lagi pula hari sudah mulai malam. Ternyata ada seorang anak yang membawa lima roti dan dua ikan, Yesus berkata : “Bawalah kemari kepadaKu” Lalu disuruhnya orang banyak duduk dirumput. Dan setelah diambilnya lima roti dan dua ikan, Yesus menengadah kelangit dan mengucap berkat lalu memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada murid-muridNya. Lalu murid-muridNya pun membagikan kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
Bapak/Ibu, Saudara/I, Sahabat Yesus terkasih.
Melalui peristiwa tersebut Tuhan Yesus menunjukkan bagaimana Dia mengasihi tanpa batas kepada umat-Nya. Memberi makan kepada banyak orang adalah bukti akan kasihNya kepada umatNya. Cinta yang diberikan Yesus kepada kita adalah cinta tulus penuh kasih tanpa pamrih. Melalui Injil hari ini Yesus mengundang kita semua untuk mampu mencintai dan mengasihi sesama dalam situasi apapun, termasuk dalam situasi pandemi corona saat ini. Kita tahu bahwa pandemi ini berdampak pada semua lapisan masyarakat, bukan hanya lokal tetapi global. Lebih dari enam bulan kita menghadapi situasi pandemi ini bersama-sama, bahkan telah mengakibatkan resesi ekonomi dibeberapa negara di dunia. Negara-negara eropa yang perekonomiannya kuat pun jatuh. Indonesia pun tidak menutup kemungkinan demikian juga. Kebijakan social distancing hingga lockdown untuk meredam penyebarannya, membuat roda perekonomian melambat bahkan mati suri. Pemutusan hubungan kerja akibat penutupan pabrik dan sepinya perdagangan telah terjadi dimana-mana. Kita dapat melihat bagaimana masyarakat disekitar kita semakin termarjinalkan, dengan beban kehidupan semakin berat, terutama bagi yang tidak memiliki penghasilan tetap. Dalam situasi seperti ini kita diuji seberapa besar kepekaan hati kita terhadap kesulitan kehidupan masyarakat disekitar kita. Terkadang kita tidak punya keberanian untuk menolong, karena dengan menolong kita ikut bersusah payah. Bahkan dalam hati kecil kita sering timbul pertentangan bahwa diri kitapun sudah pantas dan lebih pantas untuk dibantu.
Bapak/Ibu, Saudara/I, Sahabat Yesus terkasih.
Marilah kita refleksikan inijl hari ini dalam kehidupan kita masing-masing. Sudahkah kita membuka hati dengan tulus? Apakah ada upaya dari diri kita berbagi kasih, dengan membantu meringankan beban sesama di sekitar kita? Marilah kita belajar berbagi kasih, marilah kita ungkapkan kasih kepada sesama seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita melalui Injil hari ini, walau hanya dengan tindakan kecil. Kasih itu bisa kita berikan walau hanya dengan senyum dan sapaan yang ramah, atau sekedar menghimpun limbah plastik untuk diberikan kepada pemulung. Syukur jika kita bisa menyisihkan sedikit penghasilan kita untuk meringankan penderitaan sesama di sekitar kita.
Marilah berdoa, Ya Tuhan buatlah semakin hari hati kami semakin terbuka untuk dapat semakin beriman, walau badai persoalan harus kami hadapi. Angkatlah “tilam masalah” kami. Semoga kami tetap percaya dan beriman kepadaMu, serta tetap setia berjalan bersamaMu. Dan mampu menyatakan iman kami, dengan berbagi kasih kepada sesama kami. Amin!
Berkah Dalem
Hs. Soedjarwo
Lingk. St Andreas
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu