RENUNGAN

Menemukan Dan Berbagi Harta Baru

Hari Minggu Biasa XVII (26 Juli 2020)

1Raj. 3:5,7-12; Mzm. 119:57,72,76-77,127-128,129-130; Rm. 8:28-30; Mat. 13:44-52 atau Mat. 13:44-46.

DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO

“Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” (13:52)

Bapak/Ibu, Saudara/i sahabat Yesus yang terkasih.

harta-1Harta dunia memang kita butuhkan, agar dapat hidup layak. Kita membutuhkan harta untuk dapat berkembang menjadi manusia yang dibanggakan, dan terhormat. Harta mengubah hidup kita menjadi percaya diri, bangga dan menganggap diri kita menjadi orang berhasil. Itu semua baik sebagai sarana hidup kita. Tetapi, kita juga tidak boleh lupa,, bahwa harta dapat menggoda kita, sehingga kita menjadikan harta seakan satu-satunya yang bernilai dalam hidup kita, menjadikannya tujuan hidup kita. Sementara yang lain menjadi tidak bernilai di mata kita.  Iblis juga menggunakan harta menjerat kita, supaya kita jatuh ke dalam pencobaan. Maka, kita harus bijaksana menggunakan harta, supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Kita juga harus ingat, bahwa selain harta dunia ada lagi ‘harta’ yang bernilai tinggi, yaitu harta dari surga yang wajib kita miliki.

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk mencari ‘harta’ Kerajaan Surga yang terpendam di ladang. ‘Harta’ ini bernilai tinggi. Orang yang menemukan harta ini akan bahagia. Bahkan ia akan menjual seluruh harta miliknya untuk mendapatkan harta dan mutiara indah itu. Dalam perumpamaan Yesus, dikatakan, harta itu terpendam, tetapi harta itu tidak sulit ditemukan. Karena ‘harta’ itu adalah Yesus sendiri yang tersembunyi di dalam hati kita. Kita yang percaya kepada-Nya dan mengimani-Nya, kita telah menemukan harta sejati. Dialah kelak yang akan membawa kita ke dalam kerajaan-Nya, yaitu Kerajaan Surga.

Yesus telah kita temukan, lalu kenapa kita diminta menjual seluruh milik kita? Perumpamaan ‘menjual seluruh miliknya’, artinya, bahwa orang yang percaya kepada Yesus dan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, ia harus mengosongkon segala yang melekat di dalam hatinya. Jika hatinya masih melekat dengan hal-hal duniawi, maka Yesus pun tidak akan melekat di dalam hatinya.  Lalu bagaimana dengan orang yang hatinya tidak melekat dengan Yesus?

Ada orang yang sudah bertahun-tahun menjadi pengikut Yesus, rajin melayani sesama, tekun beribadah, pandai menasehati orang lain. Tetapi, ketika ia menemukan kenikmatan dunia, orang itu pun ‘pindah kepercayaan’. Beribadah di rumah yang lain. Orang seperti ini hatinya tidak melekat dengan Yesus. Ketika ada godaan, dengan mudahnya ia buang ‘harta’ yang bernilai tinggi itu. Iman yang sudah bertahun-tahun ia bangun, dengan mudahnya dalam sekejap ia tinggalkan. bahkan Yesus pun tidak bisa membela dia, karena ini adalah pilihan dia sendiri.

Yesus mengatakan, “Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka untuk mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (13:47-50).

Kerajaan Surga seumpama pukat masuklah ke dalamnya  ‘ikan yang baik, dan ikan yang tidak baik’, yang diterima adalah ‘ikan yang baik, ikan yang tidak baik’ dibuang. Demikian pula pada akhir zaman, Malaikat-malaikat Tuhan akan datang di dunia memisahkan orang baik dan orang jahat. Orang baik akan diterima, dimuliakan di Kerajaan Surga, sementara orang jahat akan dibuang ke dalam api neraka. Ini bukan ancaman, tapi pelajaran yang benar, agar manusia sadar akan keadaan dirinya; yang bukan apa-apa, mudah jatuh dalam jebakan jahat. Tuhan tak ingin manusia jatuh dalam dosa. Tuhan mengasihi manusia, agar manusia  selesai tugasnya di dunia dapat kembali kepada-Nya dalam keadaan baik, tak bercacat.

Tuhan Yesus mengakhiri ajaran-Nya para murid dan kita semua untuk menemukan “harta baru” Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus. Kita yang sudah menerima dan mengimani ajaran ini diutus untuk mewartakan dan membagikan “harta baru’ (Yesus) kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya. Kita juga diutus untuk berbagi berkat kepada saudara-saudara kita, yang hidupnya kurang beruntung, miskin dan papa. Dengan berbagi berkat kita pun akan menerima berkat. Marilah kita selalu berusaha mengosongkan dan menjaga ruang hati kita, agar Yesus tetap melekat di sana.

Tuhan memberkati.

DY. Chandra.

Lingk. St. Mikhael

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.