AKTUALIA

Galang Solidaritas Umat Hadapi Wabah Corona

Langkah konkrit tanggap bencana

Wabah virus Covid-19 sebagai bencana non alam yang mengguncang dunia, mengundang kepedulian dan solidaritas umat Paroki Santo Yosep Purwokerto. Dewan Pastoral Paroki Harian (DPPH) segera mengadakan rapat khusus pada hari Senin, 16 Maret 2020 untuk menanggapi wabah ini dengan menggalang solidaritas umat. Rapat khusus ini juga untuk menindaklanjuti Surat Edaran Bapak Uskup Purwokerto nomor 010/EP/2020 tanggal 16 Maret 2020. Diundang hadir panitia paskah, panitia gabungan perayaan Paskah dan HUT Paroki, serta tim kerja Kesehatan DPP.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Hasil dari rapat khusus tersebut dikeluarkanlah Surat Edaran DPP no 001/SE/DPP/2020 tertanggal 17 Maret 2020. Surat edaran itu berisi 2 keputusan penting, yakni himbauan bagi umat untuk menjaga kesehatan diri/keluarga dan mengatur langkah konkrit pencegahan penularan / penyebaran virus Covid-19 yang dapat dilakukan Paroki St. Yosep.

Secara detil diatur dalam surat keputusan itu, beberapa kegiatan yang tetap dilaksanakan namun dengan ketentuan ketat sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Ada juga beberapa kegiatan yang ditunda pelaksanaannya dan ada kegiatan yang dibatalkan untuk sementara waktu.

Koordinasi pelaksanaan keputusan DPP Harian khususnya dalam pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 diserahkan kepada tim kerja Kesehatan DPP, dibantu oleh Panitia Paskah. Semua elemen dalam paroki St. Yosep dilibatkan untuk bekerjasama mengatasi wabah virus ini.

Langkah pertama, disiapkan oleh tim kerja kesehatan hand sanitizer dan alat pengukur suhu tubuh bagi umat di depan pintu masuk gereja. 4 buah wastafel untuk cuci tangan juga disiapkan di teras gereja. Juga dilakukan 2 kali penyemprotan disinfektan di dalam gedung gereja. Sementara itu, untuk mencegah penularan virus corona, air suci di dekat pintu masuk ditiadakan. Saat perayaan ekaristi Hari Raya Santo Yosep, Kamis, 19 Maret 2020, para petugas tata laksana bersama panitia Paskah dan tim kerja kesehatan membantu umat membersihkan tangan dan melakukan cek suhu tubuh. Umat juga dihimbau untuk duduk dengan menjaga jarak satu sama lain, serta tidak melakukan salam damai.

Tepat setelah misa berakhir, beredar informasi dari Romo Sekretaris Jenderal Keuskupan Purwokerto yang berisi keputusan Bapak Uskup bahwa semua kegiatan yang melibatkan umat ditiadakan untuk 14 hari ke depan. Informasi itu kemudian disusul dengan Surat Gembala Uskup Purwokerto nomor 011/EP/2020 tertanggal 20 Maret 2020 tentang Pencegahan Penularan dan Penyebaran Virus Corona.

Menindaklanjuti Surat Gembala tersebut, DPP Harian kembali mengadakan rapat khusus (Selasa, 20 Maret 2020, pkl. 13.00)  dengan mengundang panitia Paskah, tim kerja Kesehatan dan tim kerja PSE. Keputusan dari rapat khusus itu menjadi dasar bagi DPP  Harian mengeluarkan surat edaran nomor 002/SE/DPP/2020 tertanggal 20 Maret 2020 tentang Pencegahan Penularan dan Penyebaran Virus Corona. Diputuskan bahwa seluruh perayaan liturgis dan kegiatan yang melibatkan banyak umat ditiadakan selama 14 hari terhitung sejak tanggal 20 Maret sampai 2 April 2020. Selain itu diputuskan program tanggap bencana yang ditangani oleh Panitia Paskah, Tim Kerja PSE dan Tim Kerja Kesehatan.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Program tanggap bencana itu berisi pemberian bantuan kepada umat dan masyarakat sekitar gereja yang paling terdampak oleh wabah ini. Bantuan itu berupa paket bahan makanan, alat kebersihan dan vitamin. Selain itu bekerjasama dengan Klinik Pratama Adi Dharma disiapkan Kartu SanYos Sehat (KSS) bagi umat dan masyarakat di sekitar gereja yang tidak mempunyai jaminan Kesehatan. Sumber dana disiapkan dari kas paroki untuk fakir miskin dan dari solidaritas umat. Waktu pelaksanaannya selama bulan April secara bertahap. Pendataan calon penerima bantuan juga segera dilakukan dalam koordinasi dengan para pengurus lingkungan dan para Ketua RT di RW 4 Kelurahan Purwokerto Wetan.

SanYos Tanggap Bencana Covid-19

Solidaritas Umat SanYos

Menanggapi langkah konkrit tanggap bencana tersebut, umat SanYos segera terlibat dengan memberikan sumbangan dana, bahan makanan dan sarana kesehatan (cairan pembersih tangan dan masker). Itulah wujud kasih dan solidaritas nyata dari umat untuk mereka yang sangat membutuhkan bantuan dalam kondisi wabah ini. DPP juga segera membeli Alat Pelindung Diri (APD) dan masker untuk tenaga medis senilai kurang lebih 22 juta. APD dan masker tersebut disumbangkan ke 4 RSU Katolik di wilayah Keuskupan Purwokerto.

Mengingat kelangkaan masker, maka ibu-ibu SanYos dengan sukarela menyediakan diri untuk menjahit masker kain. Bahan kain, benang dan tali juga diperoleh dari sumbangan umat dan sebagiannya dibeli oleh tim. Dibentuklah kelompok-kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang yang bekerja di rumah sehingga tetap menjalankan physical distancing. Ada sekitar 30 ibu-ibu yang terbagi dalam 11 kelompok voluntir. Masker yang telah selesai dijahit kemudian dicuci, disetrika dan dimasukkan dalam plastik agar terjaga kebersihannya. Luar biasa, pada tahap awal telah siap sejumlah 700 lebih masker. Sampai tulisan ini dibuat, kelompok voluntir ini masih terus menjahit masker untuk memenuhi kebutuhan bantuan tahap selanjutnya.

Selain kelompoik penjahit masker, juga dibentuk kelompok pembuat cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Mereka bekerja menggunakan bahan dan prosedur yang sesuai standar dari kementerian kesehatan. Hasilnya, pada akhir Maret telah jadi 119 botol hand sanitizer @50 ml.

Penyaluran bantuan tahap I

Melihat perkembangan kondisi wabah dan intensitas maupun volume pekerjaan panitia yang semakin meningkat, maka DPP Harian memutuskan program tanggap bencana ini ditangani oleh suatu tim tanggap bencana. Keputusan pembentukan tim juga menjadi tindak lanjut dari surat edaran terbaru dari Bapak Uskup Purwokerto nomor 012/EP/2020 tertanggal 25 Maret tentang Masa Darurat Peribadatan Gereja yang diperpanjang sampai akhir April.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

DPP mengeluarkan Surat Keputusan nomor 06/SK-DPP/2020 tertanggal 27 Maret 2020 tentang Penetapan Tim SanYos Tanggap Bencana Covid-19 (STBC). Peralihan dari Panitia Paskah kepada tim yang baru dibentuk ini dapat berjalan mulus. Diharapkan tim dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk menggalang solidaritas umat dan menyalurkan wujud solidaritas itu kepada mereka yang membutuhkan.

Tim STBC bekerja dengan berpegang pada semangat solidaritas, prinsip partisipatif atau ambil bagian, dan berbasis data. Langkah koordinasi segera dilakukan untuk menetapkan pembagian tugas tim, pendataan, rencana anggaran, penggalangan sumbangan solidaritas umat, jadwal kegiatan dan mekanisme atau prosedur yang dibutuhkan.

Tim segera menyelesaikan Rancangan Anggaran Belanja berdasarkan daftar calon penerima bantuan dan daftar kebutuhan barang. Diperoleh estimasi total biaya sekitar 200 juta untuk program tanggap bencana yang akan dilakukan dalam 3 tahap selama bulan April.

Data penerima bantuan dan data barang akan diperbarui tiap tahapnya sesuai perkembangan kondisi yang ada. Berdasarkan rekap data tahap 1, ditetapkan paket bantuan untuk 300 KK, dengan rincian 137 paket untuk umat/karyawan gereja/tukang dan 163 paket untuk warga masyarakat. Persiapan paket bantuan segera dilakukan dengan mendata barang yang sudah ada dari Panitia Paskah, melengkapi barang yang masih dibutuhkan dan mengepaknya. Tim bekerja keras dan cepat sehingga dalam waktu singkat 300 paket bantuan itu telah siap.

Penyaluran bantuan tahap 1 dilakukan pada hari Minggu, 5 April 2020. Sekitar pukul 09.30 WIB seluruh anggota tim berkumpul di halaman gereja untuk mendapatkan penjelasan teknis. Tak butuh waktu lama, tim yang sebelumnya telah dibagi per kelompok distribusi segera bergerak menuju lingkungan-lingkungan dan beberapa RT di RW 4 Kelurahan Purwokerto Wetan. Paket bantuan itu diserahterimakan kepada para pengurus lingkungan dan Ketua RT untuk diteruskan kepada umat/warga yang sudah terdaftar.

Semoga bantuan yang tak seberapa ini, sungguh menjadi tanda solidaritas yang bermakna bagi umat serta warga masyarakat yang membutuhkan. Tentu bantuan ini tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan umat dan masyarakat. Namun itulah tanggapan nyata umat Sanyos di tengah keprihatinan yang sedang kita hadapi bersama. Umat SanYos terpanggil untuk mewujudkan kasih dan solidaritas dalam keterlibatan nyata bersama semua pihak agar wabah ini segera dapat diatasi.

Kepedulian dan solidaritas juga dilakukan umat dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah dan gereja, seperti tinggal di rumah saja, menjaga jarak aman, mengenakan masker, rajin cuci tangan, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

(baca juga: Berbagi Kisah Positif Di Tengah Wabah Corona )

Lanjut bersolidaritas

Tim SanYos Tanggap Bencana Covid-19 tetap semangat melayani untuk menyiapkan bantuan tahap kedua dan ketiga. Tetap disadari pula bahwa tim STBC hanya menjadi alat di tangan Tuhan untuk menyalurkan kasih-Nya kepada mereka yang membutuhkan. Umat yang bersolidaritas pun menyadari diri hanya sebagai penyalur berkat Tuhan, sekaligus tanda syukur atas berkat yang sudah Tuhan berikan.

Terima kasih kepada umat SanYos, para pengurus lingkungan, DPP, para relawan dan semua pihak yang telah mewujudkan kepedulian dan solidaritas. Dukungan solidaritas tetap diharapkan agar paroki St. Yosep dapat membantu umat dan masyarakat yang paling rentan atau terdampak oleh wabah ini. Semoga solidaritas umat SanYos menjadi berkat, meneguhkan harapan dan makin menghadirkan kasih Tuhan bagi kita semua. Salam sehat, semangat, sukacita dan solider. (xty)

1 reply »

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.