Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan (12 April 2020)
Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9 atau Mat. 28:1-10 atau Luk. 24:13-35.
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
“Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.” (Yoh 20:8-9)
Bapak/Ibu, Saudara/i sahabat Yesus tekasih.
Membaca Injil Yoh 20:1-9, kita bisa membayangkan kehebohan yang terjadi pada pagi hari di tempat Yesus dikuburkan. Maria Magdalena mengawali kehebohan itu, Ketika pagi-pagi benar ia menjumpai batu penutup kuburan Yesus sudah terbuka. Kemudian dia berlari untuk mengabarkan hal ini kepada murid-murid Yesus. Ketika dijumpainya Petrus dan salah seorang murid lainnya, Maria Magdalena pun mengatakan bahwa Tuhan sudah diambil orang.
Tentu saja hal ini membuat kedua murid menjadi kaget dan panik sehingga mereka berlari menuju kubur Yesus. Ketika Petrus masuk ke dalam kubur dan kemudian disusul murid yang lain, yang dilihat hanyalah kain kafan Yesus yang sudah tergeletak di tanah, Yesus sudah tidak ada. Setelah melihat secara langsung, kedua murid baru percaya dengan apa yang disampaikan Maria Magdalena. Dituliskan pula bahwa selama ini mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
Dari kisah ini ada hal menarik yang bisa kita renungkan. Kebangkitan-Nya dari antara orang mati di hari ketiga sudah disampaikan kepada para murid oleh Yesus sendiri semasa hidup-Nya. Pun kitab Perjanjian Lama sudah menubuatkan hal kebangkitan ini. Namun ternyata para murid tidak mengerti. Yesus yang sudah bangkit mereka sangka hilang diambil orang. Hal ini nampaknya perlu menjadi perhatian kita sebagai umat beriman. Apakah kita sudah mengerti dengan baik isi Kitab Suci yang mungkin sudah kita baca atau dengarkan setiap hari. Jangan-jangan kita seperti para murid dalam hal ini, mereka yang selalu bersama dengan Yesus dan mendengarkan pengajaran-Nya namun ternyata tidak bisa memahami dengan baik apa yang telah disampaikan oleh Yesus. Kita diajak bukan hanya sekedar menjadi pembaca atau pendengar sabda Tuhan, tetapi kita diajak untuk bisa mengerti makna sabda itu dengan baik.
Bapak/Ibu, Saudara/i sahabat Yesus tekasih.
Setelah mengerti dengan baik sabda Tuhan melalui Kitab Suci, lalu apa yang bisa kita lakukan? Tentu saja kita tidak boleh berhenti hanya sampai mengerti dengan baik apa yang sudah tertulis dalam Alkitab, kita diajak menjadi pelaku dari sabda itu dalam hidup kita sehari-hari. Harapannya, Sabda Tuhan mampu mengerakkan hati kita untuk peduli kepada sesama yang membutuhkan, mengetuk hati kita untuk mengerakkan tangan merawat alam semesta ciptaan-Nya ini dengan penuh kasih dan sabda Tuhan mengajak kita untuk berjuang menjadi semakin baik dari hari ke hari dalam kehidupan kita di tengah-tengah masyarakat.
Kita pun diajak untuk memaknai dengan baik dan benar makam kosong bukan karena Yesus diambil orang tetapi makam kosong karena Yesus telah bangkit. Kebangkitan Yesus adalah bentuk solidaritas yang nyata dan total dari Tuhan bagi umat manusia. Misteri Paskah yang Agung, sengsara, wafat dan kebangkitan itu bukan untuk pribadi Yesus, karena Dia adalah Anak Allah yang tidak berdosa. Tetapi semata-mata untuk menyelamatkan kita orang-orang berdosa ini agar mendapatkan penebusan dan kelak memperoleh kehidupan kekal surgawi. Yesus adalah teladan sejati dalam solidaritas.
Sudahkah kita bersolider terhadap saudara-saudara kita? Khususnya mereka yang saat ini terdampak oleh wabah covid-19? Ataukah kita heboh dan panik untuk mengamankan diri kita masing-masing, keluarga kita atau orang-orang yang kita cintai saja?
Semoga Kebangkitan Kristus menjadi sumber semangat yang tidak pernah padam bagi kita untuk hidup dalam solidaritas dengan sesama dan alam semesta ciptaan-Nya ini.
Selamat merayakan Paskah dalam solidaritas.
Berkah Dalem.
Beny Santoso
Lingk. St. Yoh-Paulus II
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu