Misa Lingkungan bersama Romo Valentinus Sumanto Winata, Pr

Hari Selasa, tanggal 26 November 2019 pukul 19.00 ada kegiatan di lingkungan St. Ignatius, yaitu misa arwah yang dipimpin oleh Romo Valentinus Sumanto Winata, Pr. Romo Manto mulai bertugas di Paroki St. Yosep Purwokerto Timur sejak bulan Februari 2019. Ini merupakan momen pertama di lingkungan St. Ignatius dalam misa lingkungan bersama Romo Manto. Karena biasanya misa di lingkungan bersama Romo AM. Kristiadji Rahardjo, MSC.
Di malam yang cerah dan cuaca cukup panas, karena beberapa hari tidak hujan, pukul 18.30, umat lingkungan St. Ignatius sudah mulai berdatangan di rumah mas Ugi yang bersaudara dengan mbak Evi yang tinggal di jalan Warga Bakti IV. Seperti biasa, banyak umat yang hadir untuk bersama-sama bersatu dalam doa dan memuliakan Tuhan. Sementara pak Nico, sebagai ketua lingkungan dan prodiakon, menyiapkan peralatan untuk misa. Romo Manto pun juga sudah hadir, saat kami datang. Sekitar 30 umat lingkungan hadir pada misa arwah tersebut, memenuhi ruangan rumah mas Ugi dan mbak Evi.
Indah Rencana Tuhan

Pukul 19.00 tepat, setelah Romo Manto dan semua petugas siap, perayaan Ekaristi dalam rangka mendoakan arwah orangtua dan saudara mas Ugi dan mbak Evi pun dimulai. Yang diawali dengan lagu : Indah rencana-Mu Tuhan. Romo Manto pun memberikan pengantar bahwa rencana Tuhan sangat indah dalam hidup kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidup, tetapi yakin bahwa Tuhan merencanakan yang terbaik untuk kita. Bukti dari kasih-Nya adalah menyelamatkan kita dari belenggu dosa dengan mengorbankan Diri, melalui sengsara dan wafat-Nya di kayu salib. Jika kita percaya hanya kepada Tuhan, maka dengan iman itulah, kita terselamatkan. Maka kita diharapkan untuk tidak percaya kepada benda-benda ataupun dukun. Istilahnya, musrik. Karena hanya Tuhanlah yang bisa menyelamatkan kita.
Kekuatan doa bagi para arwah
Dalam misa ada 2 bacaan, yaitu; Bacaan pertama diambil dari 2 Makabe 12:43-45, sedangkan Bacaan Injil dari Lukas 21: 5-11.

Dalam homili, Romo Manto mengungkapkan bahwa mendoakan orang yang sudah meninggal, tidak pernah sia-sia. Kita tidak tahu, apakah orang-orang yang meninggal sudah damai di surga atau belum, tetapi kita meyakini bahwa kelak mereka dipersatukan oleh Allah dengan para kudus di surga. Maka sebaiknya kita tetap mendoakan para arwah, agar jiwa-jiwa yang masih berada dalam api penyucian (purgatorium), tertolong dan akhirnya mendapat kebahagiaan di surga. Ada 3 anggota Tubuh Kristus, yaitu gereja yang masih dalam peziarahan, yang masih dalam api penyucian, dan yang sudah mulia di surga. Tugas kita yang menjadi anggota Tubuh Kristus yang masih dalam peziarahan di dunia ini, terus mendoakan mereka yang telah dipanggil Tuhan. Apabila para arwah yang kita doakan, sudah bahagia di surga, doa-doa kita tetap berguna bagi arwah lain yang masih berada dalam api penyucian. Jadi mendoakan orang yang sudah meninggal, tidak pernah sia-sia.
Keakraban Setelah Misa
Setelah misa, umat lingkungan St.Ignatius berbincang-bincang dengan Romo Manto, yang baru pertama kali mempersembahkan misa di lingkungan St. Ignatius. Hal ini menambah keakraban umat dengan gembala, sambil menikmati hidangan yang telah disediakan oleh keluarga. Sesekali terdengar suara tawa, karena kelucuan-kelucuan dari beberapa anggota lingkungan St. Ignatius.

Syukur kepada Tuhan, misa arwah di rumah mas Ugi dan mbak Evi berjalan lancar, banyak umat yang datang, dan cuaca cerah. Selain telah disegarkan dengan firman Tuhan lewat bacaan dan homili dari Romo Manto, kamipun juga pulang membawa berkat jasmani, berupa makanan dari keluarga. Terimakasih kepada Romo Valentinus Sumanto Winata,Pr dan umat lingkungan St. Ignatius, juga beberapa umat dari lingkungan lain yang hadir dalam kebersamaan ini.
Berkah Dalem.
Penulis,

Kategori:DINAMIKA, Dinamika Staling