DINAMIKA

Ziarek Prodiakon SanYos 2019

Ziarek Pro-2Beberapa bulan setelah dilantik pada tanggal 20 Januari 2019 dan melaksanakan tugas pelayaannya, prodiakon St. Yosep mengadakan ziarek. Kegiatan ziarek ini bertujuan untuk lebih mengakrabkan antar prodiakon (terutama prodiakon yang masih baru) dan menambah semangat pelayanan. Panitia pelaksana ziarek kali ini adalah para prodiakon dari stasi St. Lukas Sokaraja. Hal ini sesuai dengan kesepakatan bersama pada periode sebelumnya. Panitia pelaksana dalam rapatnya pada bulan Juli 2019, menetapkan bahwa ziarek dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Nopember 2019 dengan tujuan ziarek 2019 adalah ke Gua Maria Tritis, Ganjuran dan pantai Indrayanti. Sengaja dilaksanakan di hari libur nasional yang jatuh bukan pada hari minggu, mengingat hari minggu adalah hari tugas pelayanan prodiakon.

Hari Jum’at, 8 Nopember sebagian prodiakon sudah kumpul di gereja Sanyos sejak pukul 22.00 wib. Dan tepat pukul 00.00 wib, Sabtu 9 November 2019, rombongan prodiakon Sanyos berangkat ziarek didampingi pastor pembimbing, Romo V. Sumanto Winata, yang didahului dengan doa dipimpin oleh Bp Beny Santoso. Di Sokaraja berhenti sejenak di gereja stasi untuk menjemput 3 prodiakon yang kumpul di sana. Sajian wayang kulit yang diputarkan oleh awak bus menghantar tidur segenap peserta selama perjalanan menuju gunung kidul. Sekitar pukul 03.15 wib, perjalanan agak tersendat di Gombong karena karena  adanya pengecoran jalan. Lepas dari kemacetan, sampai di Karanganyar, Kebumen,  berhenti sejenak untuk meregangkan otot lebih kurang 15 menit. Selanjutnya bus langsung tancap gas menuju Jogjakarta. Sampai Ambar Ketawang jam 05.15 wib, menjemput seorang prodiakones yang menunggu di sana. Kemudian bus melanjutkan perjalanan ke Wonosari, Gunung Kidul.

Lengkaplah peserta ziarek hadir di dalam bus, 40 orang prodiakon, satu pastor pembimbing dan satu fotografer. Prodiakon yang bisa ikut ziarek 2019 ini adalah 67% dari seluruh prodiakon Sanyos. Lebih banyak dibandingkan dengan peserta ziarek prodiakon sebelumnya yang hanya 49,2 %. Ini salah satu buah dari regenerasi prodiakon, lebih banyak prodiakon usia produktif dan sehat. 33% prodiakon yang tidak bisa ikut ziarek, 5% alasan kesehatan dan yang lainnya karena ada keperluan yang sama pentingnya.

Pukul 7 pagi, rombongan sampai di Banaran, Playen Gunung Kidul, di rumah orang tua Bapak Sumantyara. Disini para prodiakon cuci muka, mandi dan sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Keluarga Ortunya Bapak Sumantyara dengan menu ikan bakar, trancam (urap sayuran mentah) oseng tempe dan pete, aneka sambal, lalapan dan kerupuk, ludas ditutup dengan makan buah pisang. Disuguhkan juga makanan tradisional, yang menggoda untuk dicicipi. Setelah foto bersama dengan keluarga orang tua Bapak Sumantyara, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Tritis. Di dalam bus, pak Nunung dan pak Welly, mengawali perjalanan dengan ”ngamen”, menyanyi bersama menambah keceriaan di pagi yang hangat. Sepanjang jalan menuju gua Maria Tritis, kami disambut keindahan alam khas pegunungan Seribu, di perbukitan kapur, pohon Jati masih meranggas, sisa musim kemarau yang panjang, meski sudah diguyur hujan beberapa hari, tapi belum mampu  menampakkan hijaunya tunas.

Ziarek Pro-3Dari parkiran bus, peserta jalan kaki menyusuri jalanan yang cukup bagus (sudah di cor beton) dan lebar menuju tempat awal doa jalan salib. Doa jalan salib dilaksanakan di jalan yang memutari bukit karst. Pembaca doa di setiap stasi oleh dua orang petugas yang telah ditunjuk, seperti murid Yesus  yang diutus berdua-dua dalam melaksanakan tugas perutusan. Teman seperjalanan sangat membantu dalam menjalankan tugas perutusan, dapat sebagai penolong saat alami kesulitan, sebagai penasihat saat alami keraguan, sebagai teman bercanda saat alami kebosanan tugas, dan penopang saat jatuh, akan menguatkan saat semangat pelayanan melemah. Diharapkan, begitulah para prodiakon dalam pelayanannya. Dalam perjalanan antar stasi, didaraskan doa Salam Maria. Petugasnya dari prodiakon yang usia produktif, karena mendaraskan doa sambil berjalan, cukup menguras tenaga.

Selesai jalan salib, sampailah di Gua Maria Tritis. Di sini direncanakan mengadakan misa. Namun karena sudah ada pengunjung yang mengadakan misa lebih dulu, maka panitia bersama romo memutuskan untuk doa pribadi dan melanjutkan perjalanan. Walaupun sedang ada misa, peserta ziarek dapat berdoa dengan khusuk di Gua Maria Tritis yang alami, di bagian yang ada patung Maria Hitam. Bagian ini ditata sesuai garis kemiringan tanah. Di sudut ini peziarah menemukan oase rohani yang suasananya cukup  mendukung  untuk berdoa. Desau angin yang bergesekan  dengan daun jati dan segarnya udara perbukitan. Ada juga umat yang mengambil air sendang di sisi kiri bangku umat.

Pukul 10.30 wib, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pantai Drini (Pengalihan dari pantai Indrayanti, dengan pertimbangan karena libur 2 hari di akhir pekan pasti akan banyak pengunjung di sana). Benar juga, perjalanan menuju panti Drini pun mulai tersendat karena jalan yang sempit dan arus kendaraan yang cukup padat. Sesampai di pantai Drini, peserta ada yang main air dan sisir pantai, berjalan-jalan di pulau Drini yang berupa bukit dengan melewati jembatan. Ada juga yang sekedar membeli minuman kelapa muda karena malas main di pantai.

Setelah belanja oleh-oleh, pukul 13.00 wib rombongan menuju Ganjuran. Perjalanan yang tersendat-sendat karena padatnya arus lalu lintas di masa liburan diisi oleh peserta dengan karaokean, menyanyi bersama dengan gembira. Tetap bersyukur, karena persediaan logistik yang melimpah. Banyak peserta yang membawa makanan kecil untuk cemilan di jalan. Cukup juga kiranya untuk mengganjal perut yang kosong. Dan akhirnya sampai juga di Ganjuran pada pukul 18.00 wib, setelah hampir 5 jam berkutat di jalanan yang macet.

Sampai di Ganjuran langsung bersih diri dan makan malam bersama, berupa nasi kotak yang terasa nikmat sekali yang dipesan dari mitra CU di Ganjuran. Selesai makan dan bersih-bersih badan, segenap peserta ziarek berdoa bersama di Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran. Mendaraskan doa-doa devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus, dilanjutkan doa pribadi. Sebelum kembali ke Purwokerto, peserta diberi kesempatan untuk belanja oleh-oleh di toko samping gereja, yang keuntungannya untuk mengelola panti asuhan yang ada di sana.

Pukul 20.00 wib, rombongan pulang ke Purwokerto. Perjalanan pulang lancar dan sampai di gereja Sanyos pukul 23. 15 wib dengan selamat.

Kebersamaan yang sangat menggembirakan, walaupun susunan acara ziarek ada yang tidak sesuai dengan yang direncanakan karena jalanan macet di libur panjang. Tetapi peserta menyikapi dengan positif dan tetap semangat dalam pelayanan.

Karen, Hari Pahlawan 2019

Margaretha Sri Rahayu

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.