DINAMIKA

Perayaan Syukur HUT ke 30 Lingkungan St. Paulus

Iman yang dewasa

30 Oktober 2019 adalah saat yang penuh rahmat untuk Lingkungan St Paulus, karena pada tanggal inilah Lingkungan St Paulus genap berusia 30 tahun. Rangkaian kegiatan dilakukan untuk merayakan hari penuh rahmat ini. “Menghidupi Iman Yang Semakin Dewasa Dengan Penataan Lingkungan” dipilih sebagai tema perayaan syukur tahun ini.

Rangkaian acara HUT Lingkungan St. Paulus diawali dengan Rapat Pengurus Lingkungan pada tanggal 20 Oktober 2019, pkl 19.00 WIB. Bertempat di Jl Damar Raya no 155 Perumnas Teluk, rapat membahas agenda pemantapan 2 (dua) program kerja lingkungan yaitu Rekoleksi Keluarga dan Misa Syukur. Lokasi yang dipilih untuk dua program itu adalah Wisma Asih milik keluarga Bapak Bambang Chris.

Rekoleksi Keluarga diadakan pada hari Minggu, 27 Oktober 2019, pkl 16.00 WIB. Umat diajak mendalami tema ”Pedoman Hidup Berkeluarga Dan Pelayanan Sosial” dengan pembimbing Romo Yohanes Suratman PR. Peserta yang hadir berjumlah 66 orang, termasuk 8 anak-anak.

Mantapkan pemekaran lingkungan

Perayaan HUT ke 30 dipuncaki dengan misa syukur pada hari Rabu, 30 Oktober 2019, pkl 19.00 WIB. Misa dipersembahkan oleh Romo Kepala Paroki St Yosep, RD. Valentinus Sumanto Winata dan dihadiri 120 warga. Setelah misa acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak Bambang Chris dan diserahkan ke Bapak Kodrat selaku ketua lingkungan. Juga dilakukan pemberkatan kue HUT persembahan  dari Paramarta, disusul dengan makan malam bersama.

Menarik untuk disimak angka 30. Mengutip homili Romo Manto, usia 30 adalah usia yang sudah dewasa, seperti usia Yesus. Dan dalam usia inilah Lingkungan St. Paulus memantapkan diri mekar menjadi 2 lingkungan. Romo Manto mengambil contoh pohon durian yang hanya meninggalkan bijinya untuk berkembang. Satu biji durian setelah mati akan tumbuh dan berkembang menjadi banyak pohon durian. Romo Manto juga menegaskan sesuai bacaan Injil bahwa untuk menuju kepada keselamatan kita mesti melewati pintu yang kecil. Memang tidak gampang. Kita bukan hanya menjadi penontonnya saja, melainkan harus ikut ambil bagian dalam karya keselamatan. Butuh suatu kesungguhan dan komitmen yang lahir dari iman yang semakin dewasa dan mekar dalam menghidupi karya keselamatan Yesus. Suatu proses yang dimulai sejak kita dibaptis. Untuk itu, sesuai bacaan pertama Paulus mengingatkan bahwa kita membutuhkan Roh Kudus. Kita tak mungkin berjalan sendirian. Karena tantangan dan godaan hidup tidak mudah untuk dilalui.

Reformasi diri

Umat diajak untuk mereformasi diri dengan belajar dari spiritualitas hidup St Paulus,  Yang awalnya Saulus, lambang pembangkangan terhadap Yesus, mereformasi diri menjadi Paulus, lambang penyertaan Roh Kudus. Tentu juga dengan membangun suatu sikap iman yang semakin dewasa. Langkahnya, dengan menyadari akan segala kelemahan, keegoisan pribadi atau kelompok yang kerap ikut mereduksi langkah menuju kedewasaan iman yang dimaksud. Kemudian terbuka pada bimbingan Roh Kudus untuk diubah bagi pelayanan. Pelayanan gerejani khususnya di lingkungan adalah pelayanan yang didasari oleh iman dan dikuatkan oleh Roh Kudus. Pelayanan gerejani  bertolak belakang dengan pelayanan sosial kemasyarakatan pada umumnya yang sering lebih diselubungi kepentingan-kepentingan tertentu. Itulah salah satu butir refleksi dalam HUT Lingkungan St Paulus.

Hal yang menarik juga adalah keterlibatan Paramarta. Istilah “paramarta” muncul dari inspirasi Ketua Lingkungan untuk menyebutkan segala kegiatan, kesibukan para ibu khususnya dalam hal persiapan konsumsi dan ubarampe-nya (Luk 10 : 38-42). Dengan gesitnya Paramarta berkolaborasi memberikan yang terbaik: waktu, tenaga, pikiran bahkan materi. Tujuannya, puncak acara HUT Lingkungan bukan saja khidmat dan lancar tapi juga dapat mengenyangkan dan menyehatkan seluruh warga tanpa kecuali.

HUT Ling St. PaulusAkhirnya blok DAPANG (sebutan untuk seluruh jalan DAmar dan jalan KetaPANG di Perumnas Teluk Purwokerto) bersama blok KARANG ASRI sudah mulai bersiap diri menjadi Lingkungan yang baru. Semoga satu biji durian yang mati menjadi banyak pohon durian, yang banyak disukai orang dan menjadi berkah bagi sesama dalam menggereja dan bermasyarakat. Amin.

Penulis

Yerry Wenur.jpg

Yerry Wenur,
Blok Dapang-Ling. St Paulus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.