Hari Minggu pagi saat sebagian besar orang-orang masih terlelap dari istirahat malamnya atau adapula yang sudah terjaga dan akan memulai aktivitasnya. Tetapi bagi warga lingkungan Santo Yosafat hari Minggu, 27 Oktober 2019 adalah hari yang ditunggu-tunggu karena umat akan mengisinya dengan melakukan kegiatan Ziarah Rohani. Perjalanan rohani ini diadakan untuk berdevosi kepada Bunda Maria sekaligus memperingati bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Dipilih sebagai tempat tujuan ziarah Taman Doa Kerahiman Ilahi Pajangan Bantul, Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran dan Gua Maria Sendang Jatiningsih Sleman Yogyakarta.
Pukul 04.45 pagi, setelah melakukan doa di dalam bus dipimpin Pak Mantyoro untuk mohon berkat bagi perjalanan, bus mulai berjalan perlahan menyusuri jalanan depan Lapas Purwokerto. Setelah sampai di Bundaran Patung Kuda Gatot Subroto bus berhenti sebentar untuk menjemput salah satu warga yang menunggu di sana. Lalu bus berbelok ke arah Sokaraja dan terus menuju ke arah Yogyakarta melewati jalan Daendels/Lintas Selatan Jawa. Perjalanan di pagi hari itu lancar karena lalu lintas cukup lengang. Di dalam bus selama perjalanan umat tampak gembira. Ada yang menyanyi lagu karaoke yang disediakan di dalam bus, sehingga suasana tampak akrab dan guyub.
Pukul 08.45 rombongan tiba di Wates Kulonprogo Yogyakarta untuk beristirahat sejenak dan menyantap sarapan pagi yang sudah dipesan di salah satu rumah makan sate.. Setelah beristirahat sejenak, rombongan kembali melanjutkan perjalanan peziarahan dengan tujuan pertama adalah Taman Doa Kerahiman Ilahi di Pajangan, Bantul Yogyakarta.
Perjalanan menuju Pajangan terasa sangat menyejukkan karena tersaji pemandangan hamparan sawah nan hijau yang mulai menguning tanda siap dipanen, meskipun daerah lain dilanda kekeringan. Tampak pula perkampungan asri khas pedesaan dan terlihat bendung Kamijoro yang airnya menyusut karena musim kemarau panjang.
Sesampainya di lokasi tujuan pertama umat lingkungan St. Yosafat memanjatkan doa bersama dengan dipimpin pak Mantyoro dan menyampaikan ujud pribadi masing-masing. Seusai berdoa sebagian umat berfoto-foto sebentar di depan Patung Wajah Yesus sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya yaitu Gereja dan Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran.
Sekitar Pukul 10.00 rombongan sampai di lokasi Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran. Kembali dipimpin Pak Mantyoro rombongan berdoa bersama di depan Candi Ganjuran. Tak lupa pula, setelah selesai berdoa, umat berswafoto dan foto bersama di depan Candi Ganjuran sebelum melanjutkan perjalanan ziarah.
Pukul 11.45 rombongan meninggalkan Ganjuran untuk menuju Gua Maria Sendang Jatiningsih Sumberarum, Sleman, Yogyakarta sebagai tujuan akhir peziarahan. Dan sekitar pukul 13.15 rombongan tiba di lokasi setelah bus melalui jalanan desa yang sempit dan harus bergantian dengan kendaraan lainnya bila berpapasan. Letak Gua Maria Jatiningsih agak masuk sekitar 800 meter dari Jalan Raya Godean. Setiba di lokasi, umat langsung menyantap makan siang yang sudah dipesan.

Ziarah Umat Lingkungan St. Yosafat di Gua Maria Jatiningsih, Sleman Yogyakarta (27/1019)
Suasana di Gua Maria Sendang Jatiningsih sangat asri dan sejuk karena banyak pepohonan dan terletak tepat di pinggir Sungai Progo. Umat kembali berdoa rosario dengan dipimpin pak Mantyoro di depan Gua Maria. Sekitar pukul 15.00 rombongan meninggalkan Gua Maria untuk kembali ke Purwokerto.
Sebelum pulang umat lingkungan St. Yosafat menyempatkan mampir ke Obyek Wisata bar, Jogja Agro Techno Park di Sentolo, Tempat ini masih sepi pengunjung karena baru saja dibuka dan banyak yang belum selesai pembangunannya. Sekitar pukul 16.30 rombongan meninggalkan lokasi wisata, kemudian singgah di Wates Kulonprogo. Kali ini di rumah kakek penulis untuk menyantap makanan sore dan sebagian umat menumpang mandi/cuci muka sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Sekitar pukul 18.00 rombongan kembali melanjutkan perjalanan pulang dan sebelum berangkat pak mantyoro memimpin doa malaikat Tuhan.
Ada yang unik pada perjalanan pulang ini. Sekelompok anak remaja yang merekam/mengabadikan video klakson bus. Mereka mengunggahnya di youtube. Perjalanan pulang sempat tersendat selama hampir 2 jam di Gombong Kebumen karena ada perbaikan jalan. Akhirnya rombongan tiba kembali di Purwokerto hampir tengah malam, tepatnya pukul 23.20 WIB.
Itulah sepenggal kisah perjalanan umat lingkungan Santo Yosafat untuk berkontemplasi bersama Yesus dan Bunda Maria. Semoga iman dan kasih persaudaraan umat semakin dikuatkan dan dapat menjadi berkat bagi sesama.
Penulis,

Matheus Septio Rian Pradana
Kategori:DINAMIKA, Dinamika Staling