DINAMIKA

Lingkungan Ignatius Bersama Dalam Persaudaraan

Berkumpul Dalam Nama Tuhan

Hari Rabu, 16 Oktober 2019 pukul 19.00 warga lingkungan Santo Ignatius berkumpul untuk bersama-sama berdoa di rumah ibu Fransiska Lany Setiani yang tinggal di Jalan Dr. Suharso, gang Kenanga nomer 22. Malam itu ada yang berbeda dari malam-malam biasanya. Setiap hari selama bulan Rosario, kecuali Sabtu dan Minggu, warga lingkungan St. Ignatius selalu berkumpul, berdevosi pada Bunda Maria dengan berdoa Rosario secara bergiliran tempat. Malam yang sedikit mendung, dihiasi dengan tetesan gerimis hujan namun penuh syukur, karena ada tiga ujub doa; Rosario, tahap pertama upacara pelantikan katekumen, dan perayaan ulang tahun ibu Lany yang ke-70.

Rosario

Umat lingkungan St. Ignatius berdoa rosario

Hari itu Rabu, 16 Oktober di pagi hari, di rumah ibu Lany sudah mulai sibuk mempersiapkan untuk acara ibadat di malam hari. Dan sebelum pukul 19.00 warga lingkungan St. Ignatius sudah mulai berdatangan di rumah ibu Lany. Ada yang naik motor, ada yang berjalan kaki sambil berolahraga. Ada 29 orang warga lingkungan St. Ignatius yang datang  untuk bersama-sama bersatu dalam doa, dan sangat antusias serta bersemangat dalam kegiatan doa bersama ini.

Tepat pukul 19.00, ibadat pun dimulai dan diawali dengan doa Rosario yang dipimpin oleh ibu Anik dengan peristiwa mulia. Pemandu lagu oleh bapak Djunaedi. Setelah doa Rosario, dan mendoakan Litani Santa Maria Penolong Kita dan Penyerahan Keluarga kepada Bunda Maria, kemudian dilanjutkan dengan ibadat Pelantikan Katekumen tahap pertama. Saat itu di lingkungan St.Ignatius ada dua orang katekumen yang masih anak-anak, yaitu Weiren Wangkawa Winarto dan Weida Wangkawa Winarto yang keduanya lahir pada tanggal 15 Mei 2010, sebagai anak kembar. Keduanya kelas IV Sekolah Dasar Santa Maria dan tinggal di jalan Ovista Isdiman nomer 17 A Purwokerto.

Pelantikan Katekumen tahap I

Tahap pertama upacara pelantikan katekumen dipimpin oleh bapak Yohanes Avila Nunung Winarta, salah satu prodiakon lingkungan St. Ignatius. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian 12: 1-4a ( Panggilan Abraham, Bapa umat manusia ), dan dibacakan oleh ibu Agustina Widiastuti. Bacaan Injil diambil dari Injil Yohanes 3: 1-6 (Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah). Renungan yang disampaikan oleh pak YA. Nunung W mengenai misi yang dilakukan oleh Yesus yaitu memberitakan, mengajarkan, memperlihatkan, dan membuka jalan untuk memasuki Kerajaan Allah. Hanya orang yang masuk Kerajaan Allah yang bisa diselamatkan, seperti pada kisah nabi Nuh. Yang dapat selamat dari air bah adalah yang masuk dalam bahtera yang dibuat Nuh atas perintah Allah.

Dalam Bacaan pertama, Abraham sangat patuh pada kehendak Allah, dan hasilnya Abraham terselamatkan dan terberkati. Sedangkan dalam Bacaan Injil, Yesus memberikan pengajaran-Nya bagaimana untuk dapat memasuki Kerajaan Allah, yaitu dengan dilahirkan kembali. Mengapa Harus lahir kembali ? Kerajaan Allah adalah Kerajaan sorgawi yang tidak dicemari oleh keduniawian, jadi untuk masuk Kerajaan Allah adalah dengan dilahirkan dari air dan Roh. Air adalah Firman Tuhan. Firman itu adalah Allah yang telah menjadi manusia, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Maka Firman itu adalah pelepas dahaga, menyejukkan, membersihkan, dan yang memberi kehidupan. Roh adalah Roh Kudus yang meneguhkan Firman Allah dan tinggal diam di dalam diri manusia. Roh itu menjelaskan, mengingatkan, dan memberi pengertian pada kita untuk melakukan Firman Tuhan.

Pak Yohanes Nunung juga menegaskan bahwa pekerjaan Tuhan sudah sempurna dilakukan-Nya dalam hidup kita. Ini dapat kita lihat dari pengakuan iman Katolik, bahwa Tuhan bekerja menyatakan Diri dan pekerjaan-Nya di dalam Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. Allah Bapa yang menciptakan langit, bumi dan seisinya. Allah Putera yang menebus dosa-dosa kita, dan Allah Roh Kudus yang menguduskan kita.

Syukur kepada Tuhan, karena di lingkungan kami akan bertambah pengikut Kristus. Semoga kedua katekumen ini bisa mematuhi kehendak Tuhan dengan hati tulus ikhlas, dan pada waktunya diperkenankan menerima sakramen pembabtisan. Amin.

Dan yang terakhir adalah doa syukur atas ulang tahun ibu Lany yang ke-70, dengan meniup lilin ulang tahun dan pemotongan kue tart. Keluarga bersyukur atas rahmat kehidupan dan kasih Tuhan yang senantiasa hadir. Selain itu keluarga juga ingin berbagi syukur dengan warga lingkungan dalam kebersamaan dan doa. Selesai ibadat, kami berbincang sambil menikmati hidangan yang telah disediakan oleh keluarga.

Berkah Dalem.

Penulis,

anik-iswartini.jpg

A. Anik Iswarini

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.